Just Partner in Crime (half 🔞) - Part 6

17 1 0
                                    

Bau telur goreng menusuk masuk hidung sy, rasa kelaparan yang melampau tapi sy malas mau bangun. 

Groooowwwll..

Terpaksa sy buka mata bila perut sy inda mau bekerjasama, lagipun bau sedap makanan memenuhi ruang bilik si Vena. Terkebil-kebil mata bila sy try to flashback apa yang sy buat sama si Vena. Tadi ka atau kemarin? Berapa lama suda sy tidur ni?

"Ko bangun sudah? Mari makan," bilang si Vena tiba-tiba muncul di depan pintu. Dia pakai rob tidur jenis silk yang nipis berwarna putih mempamerkan bentuk tubuh dia yang gorgeous without any other garments inside. Dia duduk di sebelah dan terus memeluk badan sy yang tidak berbaju.

"Are you alright?" Sy tanya dia sambil mengusap rambut dia yang panjang dan halus. Now that I've slept with her, everything I saw is just beautiful and I feel they're all mine, walaupun belum lagi kami officially become couple. 

"Yes, very," debilang sambil mencium dada sy dengan lembut. I got a turn on again.

"Vena, you're really dangerous. Sy mau kasi salah siapa kalau sy react begini every time ko sentuh sy, em?" Sy tanya dia sambil meletakkan tangan dia atas comforter yang bergerak-gerak. Dia cuma tergelak kecil namun cepat dia naik ke atas badan sy and repeatedly moving her ass up and down molesting my pride.

"You know, sy sangat suka sama "dia" ni," debilang sambil menggenggam senjata sulit sy. Sy ingat itu saja dia bikin tapi cepat dia masuk dalam comforter dan betul-betul menemukan miss v dia lagi sama "partner" sy. Did she never feel shy to do this?

"Kalau sy start balik ni maybe sy inda terpulang sampai bisuk," sy bilang berbisik di telinga dia diikuti dengan ciuman lembut ke cuping telinganya dan perlahan-lahan melayari lehernya yang putih bersih. Geram pula sy, macam sy mau hisap bagi tanda merah-merah but it's not my thing to mark her on obvious spot, macam dikasi tayang-tayang ada love bite di leher, mainan budak betul.

"Sepa bagi ko permission untuk pulang? Am going to lock you up here with me until Monday," debilang sambil ketawa kecil. I can't answer her right away sebab dia sudah start balik putting my partner inside her. Sy tutup mata, I can't describe how horny I am, sampai sy lupa sudah perut sy yang berkeroncong minta makanan.

"Vena...," she ignored me and got us few more rounds of battles until finally I have to surrender because I've totally worn out.

"I need food," sy bilang terlimpang ketewasan. Vena ketawa kecil, masih bergerak-gerak di atas sy. Suka sangat dia to be on top.

"Ko mau mandi dulu baru makan?" Debilang sambil mencium bibir sy berkali-kali.

"I would like that, shall we?" Sy bangun dan just angkat dia as it is, with my thing still inside her, and she clinging onto my neck scared of falling. Another round inside the bathroom but still lasts about 20 minutes. Masalahnya, the moment I stop, she will start kissing me again and bila dia sudah climax, I will start pounding her again sebab her moan and face is so sexy, she's just irresistible! 

"I really need food, Vena," sy bilang dengan tenaga yang semakin berkurangan. Vena mencium sy berkali-kali sebelum keluar dari bilik mandi.

"Pakai rob ni saja ar, teda baju sy yang ko ngam. Baju ko sudah sy cuci belum kering lagi," debilang dan beredar keluar dari bilik. Sy mandi dengan secepat mungkin, inda sabar sy mo isi perut, takut sy kalau tiba-tiba pengsan time kalau doing the deed nanti. Siap saja sy mandi sy terus keluar pigi ruang tamu yang inda sempat sy perhatikan waktu sy mula-mula masuk.

"Jam berapa sudah ni? Masih hari enam ka?" Sy tanya si Vena bila sy duduk atas meja makan yang berada di ruangan sama di ruang tamu. 

"Hari minggu sudah ni, jam 2 pagi," debilang si Vena sambil ketawa.

Putarkan MasaWhere stories live. Discover now