-29- menyesal (2)

2.5K 213 71
                                    

happy reading 🐻🤎

****
sudah satu jam lebih mereka menunggu di depan ruang gawat darurat.

dengan harap harap cemas mereka terus berdoa berharap kamu bisa selamat.

Mayted duduk di kursi tunggu sambil menundukkan kepalanya.

dari awal datang hingga sekarang ia tidak henti hentinya menyalahkan diri sendiri.

Rajif yang melihat hal itu pun merasa tidak enak, lalu ia menghampiri Mayted dan duduk di samping Mayted. "Pak Teddy jangan salahin diri sendiri, kita semua juga ga tau hal ini bisa terjadi gara-gara apa. satu hal yang harus kita fikirkan sekarang tuh kesembuhan (nama kamu). baru setelah nya kita harus cari siapa pelaku di balik ini semua."

"tapi semua ini salah saya, kalau saja saya tetap menahan (nama kamu) untuk pulang sama saya. ini semua ga akan pernah terjadi."balas Mayted dengan posisi yang masih menunduk.

Rajif tersenyum simpul lalu ia menepuk pundak Mayted. "wajar jika sekarang Pak Teddy menyalahkan diri sendiri, tapi ingat semua ini terjadi pasti ada sebabnya. dan sekarang kita jangan menyalahkan diri sendiri tapi fokus sama kesembuhan (nama kamu)."

Mayted mengangkat kepalanya dan menoleh kearah Rajif. "terimakasih, setelah (nama kamu) sudah membaik saya akan mencari pelaku di balik ini semua. saya pastikan orang itu tidak akan bisa melakukan hal ini lagi."

Rajif tersenyum. "nah gitu dong, ini baru Pak Teddy yang saya kenal."

pintu ruang gawat darurat pun terbuka, dengan cepat Mayted menghampiri dokter itu.

"bagaimana kondisi pacar saya dok?"

"bagaimana kondisi adik saya dok?"

tanya Mayted dan Rizky bersamaan.

"bapak bapak tenang dulu ya, biar saya jelaskan."ujar dokter itu.

"kami berhasil mengeluarkan peluru yang ada di perut (nama kamu), sekarang kami akan memindahkan (nama kamu) ke ruang rawat inap."lanjut dokter itu.

Mayted tersenyum simpul. "terimakasih sudah bertahan sayang."

"baik kalau begitu saya permisi dulu, pasien akan kami bawa ke ruang rawat inap."lalu dokter itu pergi bersama para perawat yang sudah mendorong tempat tidur pasien menuju ruang rawat inap.

semuanya tersenyum bahagia, walaupun tadi mereka sempat hampir berputus asa tapi kini semuanya sudah berakhir bahagia.

semuanya kecuali Mayted berjalan menuju ruang rawat inap kamu.

namun Mayted masih berdiam diri.

Rizky menoleh lalu ia menghampiri Mayted.

"kenapa Pak Teddy ga ikut dan malah diam di sini?"tanya Rizky.

Mayted menggeleng. "tidak apa apa, saya cukup dengan mendengar kabar (nama kamu) baik baik saja."

"tapi apa Pak Teddy ga mau bertemu dengan (nama kamu) saat dia sadar nanti?"tanya Rizky lagi.

Mayted lagi lagi menggeleng. "saya harus cari pelaku di balik ini semua, saya minta tolong jaga (nama kamu) ya. karena dengan dia di sini bersama kalian (nama kamu) pasti aman."

Rizky mengangguk. "tenang saja Pak, saya dan yang lain sudah menganggap (nama kamu) sebagai adik kamu sendiri. sudah seharusnya kami menjaganya."

"satu lagi, saya mohon maaf atas kelakuan saya tadi yang tidak sopan. maafkan saya ya Pak."lanjut Rizky seraya menundukkan kepalanya.

Mayted maju mendekati Rizky lalu menepuk pundaknya. "wajar, kamu pasti khawatir dengan kondisi (nama kamu) dan buat saya itu adalah bentuk kekhawatiran kamu sebagai abang nya kan?"

Tentang Aku Dan Kamu [END]✓Where stories live. Discover now