HOME (?)

22 11 0
                                    

Pagi hari yang begitu cerah, sudah lama radelvan tidak pulang ke rumah tempat ke-dua orang tua nya tinggal. Maka dari itu hari ini radelvan berniat untuk berkunjung ke rumah tersebut.

"Selagi gua belum dapet kerjaan, pulang ke rumah ga buruk juga".

Radelvan pun segera bersiap membenahi beberapa barang yang akan di bawa nya. Radelvan sempat berfikir.

"Gua bawa baju ga ya?, nginep ga?, langsung balik aja lah".

Ia hanya membawa beberapa makanan dan 1 kaos hitam polos, ia pikir diri nya akan mandi di rumah orang tua nya nanti sore.

Setelah di rasa semuanya sudah siap, radelvan langsung menuju ke luar rumah tanpa lupa mengunci pintu, lalu setelah nya radelvan menuju ke tempat dimana motor kesayangan nya itu berada.

Saat dalam perjalanan entah kenapa radelvan rasa perasaan nya begitu gelisah.

"Apa yang akan terjadi"
Pikiran itu terlintas tiba-tiba saat ia sadar bahwa saat ini ia sedang merasa tidak enak perasaan.

1 jam kemudian

Radelvan pun akhirnya sampai di kediaman kedua orang tua nya itu, radelvan sedikit mengetuk pintu sambil memanggilnya manggil orang yanga da di dalam rumah tersebut

"Mah, pah.. Di dalem ga? Abang pulang"

Namun sial nya radelvan malah mendengar suara keributan yang jelas berasal dari kedua orang tua nya di dalam.

"Masih sama aja ternyata haha, tapi gua cape masuk aja kali ya"

Berfikir sebentar untuk memilih keputusan, mana yang aman dan nyaman untuk diri nya.

Tidak lama radelvan pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah itu.

Masuk ke dalam kamar nya yang sudah lama tidak ia tempati, ruangan itu begitu lembab karna jarang di tempati.

*skipp

Sore hari, papa masuk ke dalam kamar radelvan yang memang tidak di kunci oleh sang pemilik nya.

"Abang, papa masuk ya?" -papa

Radelvan men-iya kan saja dengan asal

Radelvan: "ada apa pah?".

Papa: "abang papa sama mama mau cerai, kamu gapapa kan?"

Setelah mendengar tutur kata dari papa nya radelvan benar-benar hancur, tak di sangka ke-dua orang tua nya sudah membulatkan diri masing-masing untung berpisah.

Namun apa daya radelvan, ia hanya seorang anak tunggal yang sudah lelah dengan kondisi keluarga nya.

Radelvan: "kalau papa rasa berpisah adalah jalan nya, silahkan".

Papa: " nak, jangan benci papa baik mama kamu ya?"

Radelvan: "tapi pah, kenapa papa yakin buat pisah dari mama?".

Papa: "mama kamu selingkuh, papa ga tau apa yang di cari, tapi mungkin mama udah cape sama papa".

Radelvan yang sadar seberapa banyak penderitaan dan rasa sakit yang di rasakan papa nya selama ini, karna ini adalah ke 4× nya ibu nya itu berselingkuh.

Namun selalu ada kata maaf, dan selalu ada kata mengalah dari seorang papa nya.
Radelvan tidak mau mem-perpanjang masa penderitaan sangat ayah maka dari itu radelvan tidak lagi ragu untuk meng-iya kan.

Radelvan: " pah, bahagia selalu ya, maaf atas banyak nya rasa sakit. Maaf abang suka bentak papa sama mama. Abang cape pah, abang ga mau denger teriakan teriakan kalian, abang ga mau ngeliat papa yang selalu pusing sendiri karna tingkah laku mama. Papa harus bahagia ya setelah ini, abang di sini kok. Abang janji ga bakal benci baik sama mama mau pun sama papa, abang ga bakal nyalahin takdir."

Mendengar tutur kata demi kata dari sang anak tunggal nya itu papa radelvan menangis sambil memeluk tubuh anak tunggal nya yang sudah lama tak ia beri pelukan keluarga.

Papa terharu karna ternyata anak tunggal nya ini sudah dewasa dan mengerti, juga sudah berani memilih tanpa keraguan lagi.

Saat di rasa hari sudah mulai malam, radelvan berpamitan kepada ke-2 orang tua nya untuk pulang ke apartemen nya lagi, dengan alasan ingin mencari pekerjaan lebih semangat lagi di kota.

***

Sesampai nya di apartemen, radelvan membersihkan tubuh nya dan bersiap untuk tidur malam itu, tanpa memikirkan bagaimana kondisi diri nya nanti saat kedua orang tua nya benar-benar sudah berpisah.

Jujur saja, radelvan tau siapa siapa selingkuhan mama nya, namun ia hanya bisa diam tidak berkutik, karna sekuat apapun diri nya akan kalah dengan perasaan kecewa pada sosok mama nya.

Radelvan selalu memikirkan bagaimana kondisi papa nya?, apakah dia baik baik saja?, apakah dia lelah?.
Itu pasti, tapi melihat ibu nya yang sedang jalan berduaan dengan lelaki lain di luar papa nya membuat nya berfikir, semua ini tidak adil.

Kenapa di saat papa sibuk bekerja sedangkan mama nya bersenang-senang dengan pria lain tanpa memikir kan perasaan papa.

Se-tidak peduli itu kah mama nya dengan keluarga yang sekarang, kemana pergi nya keluar harmonis sebelum umur nya 16th itu?.

Kenapa semuanya berantakan dari mulai radelvan beranjak dewasa, sekarang diri nya ber umur 18 tahun
Selisih 1 tahun dengan alsky kaitara sang sahabat dekat nya itu.

Hari yang melelah kan telah ia lalui sejauh ini, namun belum ada titik terang, atau jalan keluar dari semua penderitaan yang diri-nya dapatkan.

Radelvan terlelap tidur di atas ranjang empuk milik nya itu, dengan banyak nya perasaan dan pikiran yang sedang kacau.

Mungkin ia akan menyesali perbuatan yang ia lakukan di hari ini.
Seandai-nya ia tidak memilih pulang ke kediaman ke-dua orang tua nya itu.
Mungkin ia tidak akan se-lelah dan se-kacau sekarang.

"Kadang berpisah seperti nya lebih baik, dari pada mem-perjuang kan hal yang sudah mustahil untuk di perjuang kan, apalagi di pertahankan"

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Kadang berpisah seperti nya lebih baik, dari pada mem-perjuang kan hal yang sudah mustahil untuk di perjuang kan, apalagi di pertahankan".

-Radelvan
____________________________________________________________

Next up all, thankyou 💕
Maaf kalau ada typo kata harap di maklum
Jangan lupa vote+komen nya, terimakasih..

Myself |NominWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu