Epilog

1.9K 172 40
                                    

"PAPA!!!!"

Seokjin yang sedang mempersiapkan sarapan terkejut mendengar teriakan itu. Akhirnya laki-laki berusia 48 tahun yang masih kelihatan sangat muda itu menghentikan aktivitasnya dan menuju ke kamar yang ada di lantai dua.

"Apa yang terjadi, Gyu? Mengapa kau berteriak seperti itu?" Tanya Seokjin sambil bertanya di depan pintu. Ia melihat putranya yang sudah berusia 18 tahun itu bersembunyi di celah lemari pakaian. Namanya Jeon Beomgyu. Sementara Jungkook berdiri sambil berkacak pinggang di depannya.

"Appa mau memukulku, Pa!"

"Ya! Kau memang harus Appa beri pelajaran!" Ucap Jungkook yang terlihat kesal.

"Hentikan, Koo! Kenapa marah-marah sih, sepagi ini?" Tanya Seokjin sambil mendekati Jungkook dan mengusap punggungnya.

"Kau lihat sendiri apa yang Gyu lakukan!" Ucap Jungkook sambil memperlihatkan kemejanya yang terkena cat di bagian dadanya. Seokjin terkejut dan menghela napas.

"Gyu! Minta maaf pada Appa! Appa harus meeting pagi ini dan kau justru mengotori kemeja Appa." Tegur Seokjin tanpa meninggikan suaranya.

"Aku tadinya mau minta maaf pada Appa, tapi Appa sudah marah lebih dulu." Ucap Beomgyu membela diri.

"Jelas saja Appa akan marah, Gyu! Kau terlalu sering berbuat jahil."

Beomgyu mengerucutkan bibirnya lucu. Seokjin segera menatap Jungkook dan tersenyum lembut.

"Jangan marah lagi, Koo! Aku yakin Gyu tidak sengaja. Sekarang kembalilah ke kamar! Aku akan mempersiapkan kemeja baru untukmu. Kemeja yang kotor nanti biar aku cuci."

"Aku akan membuang kemeja ini. Aku tidak ingin kau terlalu lelah." Ucap Jungkook tanpa menatap suaminya itu.

"Andwae! Jika aku segera membersihkannya, catnya masih bisa dibersihkan."

Jungkook menyentuh pipi Seokjin dengan lembut. "Kau sudah terlalu lelah mengurus rumah ini sendirian, Yeobo. Kau juga masih harus bekerja mengurusi urusan kantor."

"Tidak apa-apa, Koo. Aku melakukannya karena aku menyukainya." Jawab Seokjin lalu tersenyum. Jungkook menghela napas.

"Gyu! Minta maaf yang benar pada Appa. Papa akan melanjutkan membuat sarapan untuk kalian. Saat turun, papa ingin kalian sudah berbaikan."

Seokjin segera kembali ke dapur. Tapi sebelumnya, ia mengambilkan kemeja baru untuk Jungkook di kamar.

"Joesonghaeyo, Appa! Aku tidak sengaja..." Ucap Beomgyu. Jungkook menghela napas. Ia mengulurkan tangannya, meminta Beomgyu mendekat.

Pemuda itu segera keluar dari persembunyian dan mendekat. Ia menerima uluran tangan dari sang ayah. Jungkook menatapnya.

"Appa tidak marah jika kau mau berbuat jahil, Gyu. Tapi Appa tidak suka jika kejahilanmu ini akan membuat Papa repot." Ucap Jungkook sambil merapikan rambut sang putra yang berantakan.

"Mian... Aku tidak memikirkannya." Ucap Beomgyu pelan. Jungkook mengecup puncak kepala putranya itu dengan sayang.

"Sekarang turunlah dan bantu Papa mempersiapkan meja makan. Appa akan berganti pakaian dan menyusul ke dapur." Ucap Jungkook lalu berjalan hendak keluar dari kamar. Saat laki-laki itu berada di depan pintu, Beomgyu memanggilnya.

"Appa!"

"Hm?"

Pemuda itu mendekat dan memeluk sang ayah dari belakang. "Joesonghaeyo." Lirihnya yang membuat Jungkook tersenyum. Ia mengetukkan kepalanya pada kepala sang putra pelan.

"Appa akan memotong uang sakumu jika kau melakukannya lagi. Arasseo." Ucap Jungkook mengingatkan. Beomgyu mengangguk lalu tersenyum manis. Jungkook segera meninggalkan kamar putranya itu dan menuju kamarnya sendiri untuk berganti pakaian.

Beomgyu segera menuju ke dapur dan membantu Seokjin mempersiapkan meja makan seperti perintah Jungkook padanya.

"Kau sudah minta maaf pada Appa?" Tanya Seokjin yang melihat putranya sedang menata peralatan makan di meja makan.

"Sudah. Appa tidak jadi marah."

"Kau tahu sendiri bagaimana Appa, kan? Appa tidak akan pernah marah. Jika kau berbuat salah, Appa hanya ingin menegur." Ucap Seokjin yang mendapat anggukan dari putranya itu.

"Papa membuat apa?" Tanya Beomgyu sambil mengintip masakan yang di buat oleh laki-laki di hadapannya ini.

"Nasi goreng udang kesukaanmu."

Beomgyu memeluk leher Seokjin karena begitu senang. Papanya ini memang selalu mengetahui apa saja yang selalu ia inginkan.

"Kenapa kalian bermesraan tanpa Appa?" Tanya Jungkook sambil memeluk kedua kesayangannya dari belakang. Seokjin dan Beomgyu tersenyum mendengar pertanyaan itu.

"Duduklah. Nasi gorengnya sudah siap. Kita makan sama-sama." Ucap Seokjin yang membuat Jungkook dan Beomgyu melepaskan pelukan mereka. Keduanya duduk di kursi makan sementara Seokjin meletakkan piring berisi nasi goreng di atas meja.

Setelah semuanya siap. Bertiga, mereka sarapan bersama-sama sambil bersenda gurau sebelum menjalani aktivitas masing-masing.

Terimakasih atas dukungan Army Yeorobun sekalian. Berkat kalian semua, akhirnya saya bisa menyelesaikan cerita ini.

Ini adalah cerita BxB pertama buatan saya. Awalnya saya tidak yakin apakah saya bisa menyelesaikan cerita ini. Saya hanya modal nekat saja. Tapi siapa yang mengira jika ternyata justru banyak Army yang menyukai cerita ini. Saya benar-benar mengucapkan terimakasih.

Cerita Our Destiny benar-benar berakhir sampai di sini ya. Bye Bye

Ah... Tolong berikan Vote untuk semua chapter dengan adil. Saya up 2 bab, tapi bagian epilog justru lebih banyak mendapat bintang, itu sangat tidak adil. Tolong hargai saya sebagai penulisnya! 🙏🏻🙏🏻

Saranghae.... 💜💜💜💜💜

.: 05 Maret 2024 :.

Our Destiny (KookJin)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora