🐣21. Calon Ayah 🤵🏻✨

3.2K 422 111
                                    


Pren, aku bakalan sering update, jadi spam komen kah biar aku ide nya lancar 😌

Happy Reading yawwwwww 🧚🏻‍♀️💨

•••



"Ibu mau, orang tua kalian ke sini besok!"

Titahan sang guru membuat keenam remaja tersebut tersentak, mereka menunduk tak berani walau hanya sekedar untuk menatap wanita baya berbadan gemuk dengan kaca mata tebalnya yang tengah mengomel didepan mereka.

Langit dan Leo yang menjadi tersangka pun merasa bingung. Sang Bunda sedang tidak ada di rumah, bagaimana mereka memberitahunya.

Satu sekolah tau tentang insiden dimana Tenggara dan kedua saudara nya yang memukuli Aldebara. Entah dari mana awal penyebaran video tersebut sampai satu sekolah tau, bahkan guru pun tau tentang informasi itu.

Para guru tidak membedakan hukuman mereka, semua para wali murid di harapkan hadir kesekolah.

Langit mengangkat kepalanya, melihat Cantika_Kepala sekolah sekaligus guru BK tersebut takut.

"Bu, saya sama Leo bagaimana. Bunda lagi nggak ada di rumah, Bunda lagi ke Bulgaria."

"Siapapun, asal ada yang datang menemui saya."

"Tapi disini yang salah Tenggara sama dua saudara nya ini." Tunjuk Leo pada ketiga nya kesal, dirinya tidak terima kalau ia dan sang kakak harus terkena hukuman juga.

"Sama saja, seharusnya kalian berdua tidak membalas dengan pukulan juga, itu sama saja menjelekkan nama baik sekolah."

Brak!

Langit memukul meja keras, beranjak berdiri dan menunjuk sang guru tanpa takut.

"Seandainya salah satu keluarga ibu ada yang di pukuli apa ibu terima? SEANDAINYA SALAH SATU KELUARGA IBU YANG HAMPIR MATI KARENA DIPUKULI APA IBU TERIMA? Nggak kan?!" Tanya Langit lantang, kali ini ia tidak boleh diam saja. Dirinya dan Leo tidak salah, mereka hanya melindungi sang adik.

"Karena Adek lo lemah! Kayak gitu aja nangis," balas Atar mendorong kasar bahu Langit.

"Anjing," umpat Langit siap membalas sebelum Leo menghentikannya.

"Bang, udah!"

"Gue nggak terima."

"Adek lo lemah, letoy, mati aja anjing!" Maki Tenggara kasar, membuat Langit geram.

"Jangan pernah hina adek gue," desis Langit menahan diri untuk tidak memukul wajah menyebalkan Tenggara kembali.

"Lemah!" Hardik Fernan semakin membuat Langit tersulut emosi.

"BANGSAT LO DIAM!" Balas Leo yang juga sudah emosi. Kalau ia tidak ingat masih berada di ruang kepala sekolah, mungkin ia sudah memukul wajah ketiganya.

"APA!" Tenggara mendorong bahu Leo, membuat sang empunya terhuyung, untung dengan sigap Langit menahan nya.

"Lo berani sentuh adek, gue?!" Langit menatap nyalang Tenggara, giginya menggertak dengan rahang mengeras. "MATI LO BANGSAT!"

Bugh!

"STOP!"

Langit berhasil memukul kembali rahang Tenggara, membuat sang empunya meringis seraya memegang pipi nya yang terasa sakit.

Cantika yang melihat mereka hanya menahan sabar, memijat pelipisnya yang mulai terasa pusing.

"Saya sudah tidak kuat lagi, lebih baik sekarang kalian hubungi orang tua kalian." Pungkas Cantika tak ingin terbantah.

Jagoannya Bunda [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang