Seutas Maaf

980 120 3
                                    

Terkadang dalam kehidupan, kita akan membuat satu kesalahan besar yang merubah segalanya



🩵🩵🩵

Kata maaf sudah terlontar 20 kali hari ini dari mulut Kana, namun ia tidak berniat berhenti untuk mengucapkan kata yang sejak 7 tahun lalu harusnya ia lontarkan pada orang-orang yang ia sakiti.

Pada ayah dan ibunya, pada Kak Mahen, pada ayah dan ibu Januar, pada keluarga besar nya dan Januar juga pada Januardi Alarik Senoaji, ia punya dosa besar yang tak mungkin mendapat ampunan dari manusia. Namun Kana yakin, tuhan akan memaafkan segala kesalahannya terlepas sebesar apa pengaruh dari perbuatannya di masa lalu.

Wanita berambut panjang dengan warna hitam legam itu tau kalau hukuman telah tuhan berikan instan setelah ia menghancurkan pernikahannya sendiri. Dicap menjadi tukang selingkuh oleh semua orang adalah salah satu hukuman kecil, namun tuhan menghukumnya dengan hukuman yang lebih dari sebuah cemooh manusia.

Bercerai dari Januar adalah hukuman awal, tuhan tidak sebaik itu, setelah semua cemooh yang ia terima, tuhan memberinya kejutan yang tidak ia tau apa bisa ia anggap sebagai kejutan yang menyenangkan atau menyedihkan. Mendapati garis 2 di testpack yang ia beli di apotek memulai segala penderitaannya.

"Nak, kami tidak bisa tidak menyalahkan kamu atas segala hal yang terjadi, tapi untuk memaafkan kamu kami sudah melakukannya dari dulu"

Kana masih setia menunduk meneteskan airmata di hadapan mantan mertuanya, ia tidak bisa menahan emosi dalam dadanya, ia bersalah, pada dua orang tua yang sudah seperti orang tuanya sendiri. Kalau boleh jujur, Kana lebih merasakan perhatian orang tua dari keduanya dibanding dari kedua orang tua kandungnya sendiri.

"Maaf ma" ujar Kana dengan suara bergetar, panggilan Mama akan tetap tersemat bagi ibu dari mantan suaminya, bukan karena ia tak tau diri namun karena sang ibu yang memintanya sendiri, untuk tetap menjadi anak mereka walau hubungan mereka sempat memburuk.

"Jangan menangis Kana", suara bariton yang Kana rindukan mencoba menenangkan, ia mengangkat wajahnya yang memerah penuh airmata.

"Papa tau kamu punya alasan untuk semua hal yang kamu lakukan dimasa lalu"

"Pa"

"Kami menyayangimu bahkan lebih dari Januar, jangan sungkan untuk datang pada kami"

Kana kembali terisak, sakit, dadanya sakit hingga tenggorakan terasa perih, suaranya tertahan, ia tak lagi bisa melontarkan kata maaf, karena tidak akan cukup untuk menebus segala perlakuan yang ia berikan pada keluarga mantan suaminya.

"Ma, Pa, Maafin Kana, harusnya aku nggak melakukan semua itu, maaf"

"Sudah, sudah, jangan menangis lagi" ujar wanita cantik yang ia panggil Mama, Nyonya Senoaji yang telah ia buat kecewa. Namun bukannya tenang, Kana semakin terisak saat dekapan hangat melingkupi tubuhnya, pelukan yang sangat ia rindukan.

"Ma, Pa, ada sesuatu yang mau Kana bicarakan"

Kedua orang tua itu mengangguk mengiyakan, menunggu wanita itu tenang untuk mengungkapkan apa yang ia pikirkan.

"Sebenarnya...kalian punya cucu" kata Kana to the point, ia tidak ingin bertele-tele, tujuannya ke rumah besar Senoaji adalah untuk meminta maaf dan mengenalkan Luna Lino pada kakek dan neneknya.

Struggle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang