9

151 26 6
                                    

Jongin begitu sibuk seperti biasa, bahkan handphone berdering pun ia abaikan, matanya fokus pada layar dibkomputernya sedangkan tangan kiri membolak balik dokumen dan tangan kanan sibuk dengan kalkulator, matanya yang fokus kesegala arah kiri kanan depan, membuat lama lama kepala jongin pening, tiba tiba telfon didepannya berdering, kalau itu tidak akan ia abaikan, siapa tau direkturnya yang menelfon

'jongin speaking'

'Mr ada paket untuk anda didepan, orangnya tadi bilang harus langsung diterima, sepertinya makanan'

'nanti aku ambil'

'keburu dingin Mr ini masih panas'

'jika disitu ada orang atau siapapun bisa tolong antar ke ruanganku, terimakasih'

Jongin menutup telfonnya, ia fikir penting ternyata bagian depan yang menelfon hanya untuk sebuah paket, tak lama ada baekhyun datang meletakan satu box kecil dan paperbag iya yakin isinya minuman

"Aku sekalian naik ada kiriman untukmu jadi aku ambil" jongin hanya diam, sejak pagi ia benar benar mengabaikan kedatangan baekhyun

"Kai tolong dengarkan aku" jongin menghela nafasnya

"Tidak ada yang harus dibicarakan saya rasa hyung, dan aku hari ini benar benar sibuk, tolong hargai privasi kerjaanku"

"Kai.....aku mana tau tunanganmu si sehun, kau tidak bercerita tentang itu, tolong jangan begini hm? Aku minta maaf" ucap baekhyun memelas

"Kau tidak salah hyung, sudahlah yang berlalu biar berlalu"

"Tapi tidak harus putus juga dengannya" ucap baekhyun lagi

Jongin hanya diam

"Sehun bilang dia begitu mencintai dirimu, dia tidak bisa melepaskan dirimu begitu saja kai"

"Sudah hyung, ini biar jadi urusanku dengannya, jangan sampai hyung ikut campur urusanku"

"Kai"

Jongin hanya tersenyum dan mendorong baekhyun supaya keluar dari ruangannya, jongin membuka pemberian entah dari siapa, tapi kalau dari brand makannya jongin tau itu dari siapa,

'sehun maaf, tapi hati ini rasanya benar benar sakit hun, sakit sekali' gumam jongin membaca kata perkata tulisan tangan sehun (my baby bear, aku mencintaimu sangat, tolong jangan abaikan aku ❤️)

.......

Sehun baru selesai dengan pasien pasiennya, dia sedikit bersantai ditaman atap yang ada dirumah sakit, wajahnya ia hadapkan keatas langit sambil memejamkan matanya, memikirkan kembali hubungannya dengan jongin, apa harus sesingkat itu? Sudut hatinya terasa sakit, dadanya benar benar sesak, kenapa bisa seperti ini, dia sudah mulai mencintai jongin, dan jonginnya malah pergi,

"Auh" sehun dikejutkan dengan benda dingin menempel dipipnya

"Ah.... Dokter jun" sehun menerima satu kaleng cola dari dokter jun

"Kau sepertinya butuh gula dokter oh"

Sehun tersenyum kaku "terimakasih hyung" sehun berucap santai, di rasanya disini tidak banyak orang

"Apa pekerjaanmu begitu berat hun-a? Menjadi kepala departemen membuatmu lelah? Pergilah berkencan dengan jongin" ucap junmyeon atau akrab dipanggil suho itu

Sehun tersenyum getir "hyung" panggil sehun

"Apa aku bisa kembali ketempat semula, mungkin hyung benar, berada diposisi ini membuatku lelah, dan tak mempunyai waktu untuk bersantai" ucap sehun

Suho terkejut dengan ucapan sehun

"Jangan becanda, bukankah itu impianmu? Seharusnya kamu berbangga ada diposisi saat ini"

"Posisi ini membuat aku jauh dengan jongin" ucap sehun sendu

Suho hanya terkekeh menggelengkan kepalanya

"Yang sedang kasmaran kadang inginnya menempel terus hm? Jongin pasti paham dengan kesibukan kamu sehun, dia pasti mengerti tenang saja, awal awal aku juga begitu, setiap saat merindukannya, tapi lama lama terbiasa, asalkan kita punya waktu sendiri untuk berduaan dan bemesraan dengan sang kekasih, bukan begitu?"

Sehun menyesap colanya, sambil menundukkan kepalanya, "are you ok?" Tanya suho, sehun mengangguk

"Aku melihat didepan kepalamu tertulis kalau kau sedang tidak baik baik saja bocah" ucap suho menggodanya

"Hahaha aku terlalu merindukan jongin"
Suho tertawa renyah

"Kamu bisa menelfon atau mengiriminya pesan, kau tidak hidup dijaman batu sehun, pulang kerja bisa mampir, ayah pernah bilang kau sering menginap diapartemennya, ayolah apakah merindukan jongin sampai harus begini"

Sehun menghela nafasnya, dia tidak mungkin bilang kalau jongin memutuskan hubungannya

"Yasudah, lanjutkan istrahatnya atau kau bisa telfon jongin, hyung masih ada jadwal pasien"

Sehun kembali sendiri, dia melihat handphonenya dengan wallpaper foto dirinya dengan jongin yang sedang memeluknya dari belakang, sudut bibir sehun tersenyum, benar dia mencintai jongin, benar benar mencintai lelaki itu, lelaki manis nan sexy

........

Sehun sudah berdiri didepan apartemen jongin, ia tau jongin biasa pulang malam, benar jongin baru saja sampai, dia tidak tau kalau sehun berdiri didepan pintunya

"Jongin" panggil sehun

Jongin membolakan matanya, sehun tersenyum begitu manis sampai matanya membentuk bilan sabit

"Untuk apa kau datang kesini, pulanglah" sehun memeluk jongin, rasanya hangat, sehun merindukan wangi jongin, jongin berusaha melepas pelukan sehun, tapi pelukannya begitu erat

"Aku bisa teriak sehun, tolong lepas"

"Bukankah lantai ini hanya ada unit milikmu?" Ucap sehun menggoda jongin, mulai mendekati jongin kembali

"Jangan macam macam sehun!!!" Teriak jongin, sehun lagi lagi hanya tersenyum mengusak kepala jongin, jongin menegang, kenapa sehun memperlakukan dirinya begitu manis, tatapan teduh sehun, dan senyumannya, sehun mengambil tangan jongin dan memberikan paper bag, jongin yakin isinya makanan

"Aku kemari karena merindukanmu, rinduku tak bisa dibendung jongin, maaf membuatmu terluka dan kecewa, jangan lupa makan, istrahat yang cukup, aku menyayangimu sangat" ucap sehun tiba tiba mengecup kepalanya dan pergi dari hadapan jongin,

Jongin tak mengerti, dia ingin menahan sehun untuk tetap tinggal, tapi egonya begitu tinggi sehingga ia tak bisa berkutik sedikitpun dari tempat nya

My DoctorWhere stories live. Discover now