AYW 37

224 11 0
                                    

 AYW 37

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AYW 37

Fort dan Peat tidak ada lagi yang menahan kerinduan, keduanya sama sama menyalurkan kerinduan mereka saat ini, mereka berdua saling menyalurkan rasa rindu dan juga rasa cinta.
Peat membalikan posisi mereka dengan Peat yang berada diatas Fort, dia duduk diperut Fort kemudian dia membuka kancing kemeja Fort kemudian Peat menurunkan badannya dan membuka kancing celana Fort.

Dret... Dret... Dret...
Suara geratan panggilan masuk kedalam ponsel Fort. Fort meraih ponselnya yang berada di tas nya kemudian melihat sekretaris nya lah yang menelponnya.

Peat menghentikan kegiatannya ketika Fort menerima panggilan tersebut, Peat memutuskan untuk turun dari pangkuan Fort kemudian kembali memakai baju dan juga celananya.

"Lu bisa gak sih nelpon nya jangan sekarang." Kesal Fort kepada sekretarisnya.

"Lho, kenapa pak?." Tanya sekretarisnya tanpa tahu apa apa.

"Gak." Ketus Fort.

"Bapak dimana, sebentar lagi pesawat kita bakal berangkat."

"Saya bari mau jalan, tunggu saja." Ucap Fort kemudian menutup telponnya.

Fort menghela nafanya frustasi, ini benar benar tanggung baginya. Fort bangkit dari duduknya dan turun dari kasur, Fort kembali mengancingkan celana dan juga bajunya kemudian dia berpamitan kepada Peat yang tengah membuat susu untuk Sezzi, karena Sezzi sudah bangun sejak mereka saling menyalurkan rindu tadi.

"Aku langsung berangkat ya, kamu baik baik ya dan tolong jagain Sezzi untuk aku." Ucap Fort seraya memakai sepatunya.

"Iya, hati hati."

"Obat nya jangan lupa di minumin ya kalau sudah waktunya."

"Iya Fort, sudah sana berangkat nanti kamu terlambat." Ucap Peat seraya mendorong Fort keluar dari kamarnya.

"Yasudah aku berangkat." Ucap Fort kemudian keluar dari kostan Peat.

Sepeninggalan Fort, Peat memegang dadanya yang berdegup sangat kencang. Peat duduk di samping Sezzi yang tengah menyusu, Peat berbaring menghadap kearah Sezzi.

"Lihat Sezzi dady mu berhasil kembali memenangkan hatiku ini." Ucap Peat dengan semangat.

Peat menutup wajahnya dengan bantal kemudian berteriak dengan sangat kencang, dia benar benar dibuat salah tingkah saat ini. Dia kembali seperti jatuh cinta pandangan pertama dengan hati yang berbunga bunga.

"Bisa diulang lagi gak sih." Ucap Peat kepada dirinya sendiri, namun detik berikutnya dia sangat malu dengan apa yang dia katakan barusan.

ANYTHING YOU WANT [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang