6

15.3K 2K 690
                                    

⚠️⚠️[JADWAL RESMI UP & TARGET]⚠️⚠️

- Update tiap hari Jumat & Minggu
- target 1k vote
- 500+ komentar

⚠️Kalau sampai jadwal hari up belum nyampe target, maka up di undur!!


🚫Waning!  Masih agak 18++

Selamat membaca ❤️


***





Aku menatap langit-langit kamarku. Huft__ bisa-bisanya tukang pijat sepertiku tidak bisa menyembuhkan pegal ditubuhnya sendiri.

Hampir tiga minggu setelah kedatangan raden Setyaki, dia tidak muncul lagi. Yah syukurlah kalau begitu.

Ketimbang memikirkan dia, aku lebih tertarik memikirkan bisnisku. Ternyata bisnis pijatku ini lebih menguntungkan dari yang kukira.

Tarif yang kupasang sekarang menyesuaikan pelanggan. Lebih tepatnya aku akan memasang tarif lebih rendah ketika pelanggan tidak punya cukup uang, dan tentu aku akan mengurangi durasi pemijatannya.

Sementara untuk tarif yang cukup tinggi biasanya dipesan oleh para juragan-juragan kaya, bahkan kadang mereka ada yang ingin bayar lebih dengan servis dan durasi tambahan. Tapi tentu aku tidak menyanggupinya, aturan yang sudah kubuat harus ditaati.

Lalu si brindil, aku cukup terkejut saat melihat kemampuannya itu. Memang dasarnya dia anak yang pandai bergaul dengan sosial, jadi cukup mudah memikat pelanggan. Dia juga lumayan pintar saat kuajari akutansi, yah walaupun cuma hitungan dasar.

Usahaku benar-benar maju, banyak pebisnis lainnya juga yang mendatangiku ingin bekerja sama. Seperti pemasok arak, dan penjual lilin terapi.

Berlian yang saat itu diberikan oleh raden Setyaki kugunakan untuk membuat pondok khusus pemijatan tepat disamping rumahku, sekarang hampir selesai. Yah aku tak mau tempat istirahatku jadi tercampur dengan tempat kerja begini.

Dan... Aku banyak belajar dari mereka pebisnis lainnya yang lebih senior dariku. Lalu__ sampai tiba kemarin sore sebuah surat gulungan mewah dengan sulir emas datang ke kediamanku.

Itu adalah sebuah undangan resmi dari istana untuk para penjual maupun pengusaha yang sekarang namanya terkenal di kerajaan.

Bersyukur bahwa diriku mulai dikenal rakyat, jadi usahaku bisa makin maju. Tapi aku ketar-ketir sendiri dapat undangan ke istana, bisa-bisa aku jadi ketemu mereka kan? Tentu saja para tokoh-tokoh penting novel yang kubuat.

Mau ku kirimkan saja brindil menggantikanku, tapi kurasa dia belum cukup memahami persoalan yang akan dibahas nanti.

Akhirnya karena desakan brindil juga, tadi kita tutup lebih awal dan dia banyak menyiapkan banyak hal untuk penampilanku besok ke istana.




***

Aku mengamati dan mendengarkan dengan seksama apa yang dijelaskan oleh pejabat-pejabat istana sekarang. Kadang kuberanikan diri menatap sang raja yang duduk di kursi agungnya, pria dengan aura yang sangat misterius. Aku merasa tatapannya itu seperti orang yang sangat waspada, bahkan sepertinya dia terkadang menyadariku yang tengah melihatnya.

Pangeran Sentanu juga duduk di samping ayahnya, dia tak banyak bicara. Jika kuamati mungkin pangeran malah seperti orang yang tengah belajar. Apa dia masih dalam tahap belajar untuk meneruskan tahta ayahnya?

Dandang Mangore Romance [21+]  ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant