"Gak semua cowok bisa ditangisin. Cowok brengsek yang udah nyakitin kamu enaknya disantet, bukan ditangisin sampai kamu berubah jadi zombi."
***
TAK ADA DALAM kamus, wanita mandiri patah hati.
Cahaya Januari berusaha menyangkal kalimat itu dengan menyibukkan diri push rank sejak seminggu lalu. Akibatnya, sekarang tier Mobile Legends dia sudah sampai di Mythic Immortal bintang 189.
"Push rank terooos!" Teriakan melengking ala emak-emak mode tempur bawa gayung pink memecah keheningan kamar. "Pantes aja jomlo lama, orang kerjaanmu cuma main game."
Vera Christina, sahabat terbaiknya, muncul sambil pasang tampang galak.
Bukannya takut, Caca malah dengan santai menjawab, "Salah, oi! Aku jomlo lama karena nungguin dia peka, eh bukannya peka, dia malah milih yang lain—"
"Nyenyenye!" Vera memotong sambil berjalan anggun menuju lemari putih di sudut kamar, membukanya. "Patah hati sih patah hati, tapi lihat dulu orang yang kamu tangisin. Kalau pria gak gentle, cuma bisa umbar janji manis doang, gak pernah kasih kepastian, ngapain ditangisin? Cuma ngikat kamu dengan status 'Adik Kesayangan' terus pura-pura gak peka sama perasaanmu. Ujungnya wanita polos menyedihkan ini nembak duluan, tapi malah dibalas undangan."
Tawa Vera membahana, membuat fokus Caca jelas terganggu. Muka wanita itu mulai merah padam. Zeze, jelas sekali Vera sedang membicarakan pria yang telah menolaknya seminggu lalu.
"Udah, udah, gak usah nangis. Gak semua cowok bisa ditangisin. Cowok brengsek yang udah nyakitin kamu enaknya disantet, bukan ditangisin sampai kamu berubah jadi zombi," sambung Vera, tak membiarkan Caca buka suara.
Wanita berpakaian modis itu kemudian melempar satu kaus oversize putih, jaket jins belel, topi hitam, dan celana hitam. Kaki jenjangnya melangkah tiga kali dan sampai di dekat kursi gaming Caca, memutarnya.
"Ikut aku. Gak ada penolakan! Nolak berarti minta aku laporin semenyedihkan apa wanita ini sama si kampret Zeze," ancam Vera penuh intimidasi.
Sebelum sempat Caca menjawab, Vera lebih dulu menutup laptop yang masih menayangkan pertandingan Mobile Legends—di detik-detik krusial pula--dan merampas ponsel yang tergeletak di sampingnya.
Kalau sudah begini, Caca cuma bisa pasrah.
"Kita nyalon, ke butik, terus ngemal." Vera bicara sambil duduk tumpang kaki di kursi gaming Caca. "Hari pernikahan si kampret Zeze dua hari lagi, kamu harus tampil berbeda dan cantik kuadrat nanti."
Salon? Sepertinya Caca tertarik. Dia ingin mengubah tampilan rambutnya, yang dulu sengaja dipanjangkan karena Zeze bilang suka wanita berambut panjang.
Singkatnya, Caca mandi, keramas, dan bersiap. Dia melakukan semua itu dengan lesu. Untunglah sahabatnya seorang Vera Christina, wanita tulen yang pandai makeup—bahkan dia adalah perias pengantin yang kadang double job jadi selebgram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duar, Nikah! [REVISI]
Romance#JUARA I "BEST PROMOTION" MAC - PROSPEC MEDIA, 2024 "Ze, kalau aku suka sama kamu, gimana?" Niatnya mau nembak gebetan, tetapi malah dapat balasan surat undangan. Empat tahun memendam cinta pada sahabat sendiri, ternyata kisah asmara Cahaya Januari...