07. BREAK UP

14 14 1
                                    

Minggu 23 Juli 2023

Selepas mendapatkan pesan dari sang pacar, Azilla buru-buru mandi dan mengenakan baju yang cocok untuk dipakai dirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selepas mendapatkan pesan dari sang pacar, Azilla buru-buru mandi dan mengenakan baju yang cocok untuk dipakai dirinya. Dia berjalan dari kamar, mencari keberadaan sang ibu. Setelah menemukan siluet beliau, ia segera menghampiri dengan sedikit berlari.

"Bunda!" serunya disertai senyum simpul. Nana menoleh tatkala dipanggil oleh Azilla, dia menghentikan aktivitas menyiram tanaman dengan gembor lalu menghampiri gadis itu di ambang pintu.

Wanita paruh baya dengan daster kuning itu bertanya dengan nada lembut, "Ada apa?"

"Aku boleh nggak minjem motor buat ke rumah temen?" Azilla meremas jari jemarinya yang saling bertautan. Nada bicaranya terkesan ragu tatkala ingin menyampaikan keinginannya. Rasa bersalah pun seketika menyelimuti hati, dia terpaksa berbohong demi menemui sang pacar yang menghilang beberapa hari.

Bunda diam sesaat, lantas mengangguk tanpa berpikir lama. "Boleh. Kunci motornya didalam kamar Bunda, ya. Inget, jangan ngebut." nasihat beliau, sangat tahu jika jarak rumah teman Azilla cukup jauh dari rumahnya. Ditambah lagi, keadaan jalan raya begitu padat saat siang hari.

Bola mata Azilla melebar disertai senyuman merekah secara perlahan. Azilla meraih tangan Bunda Nana untuk bersalaman, sebelum melangkah pergi mencari kunci motor.

Selama di perjalanan, jantungnya berdegup cepat diiringi perasaan senang. Senyum diwajahnya pun terus terukir tanpa ditahan. Setelah menempuh perjalanan 30 menit, motor Vario hitam itupun berhenti di parkiran, letaknya disamping kiri gerbang Dandelions Lake.

Azilla turun dari motornya dan melepas helm, tidak lupa membawa kunci motor bersamanya. Gadis dengan celana jeans panjang, tanktop putih dilapisi kemeja biru serta sepatu pantofel hitam itupun berjalan dengan langkah lebar. Rambutnya yang selalu dikuncir satu itu bergoyang kanan kiri seiring dia berjalan.

Kaki jenjang itu membawa Azilla ke pinggir danau, berdiri dibawah pohon besar dan kursi panjang dibelakangnya. Cuaca hari ini nampak teduh, dikarenakan matahari terhalangi awan putih. Dia celingukan mencari seseorang yang menjadi alasannya ke tempat ini. Namun, seseorang itu belum menampakkan batang hidungnya sama sekali.

Azilla selalu berpikir positif, mungkin saja pacarnya sedang di jalan. Iya, mungkin begitu. Dengan sabar, Azilla menunggu. Sesekali melirik jam ponsel. Sudah jam 2 dirinya datang kesini dan sekarang lewat 45 menit.

Lama banget.

Hembusan nafas meluncur dari bibirnya, Azilla memutuskan duduk di kursi panjang yang terbuat dari besi. Ia akan menunggu Raja disini, sambil menikmati pemandangan indah didepan mata.

Dandelions Lake namanya. Letaknya disamping gedung gym. Disekitar danau ini, terdapat bunga dandelion yang tumbuh dengan sendirinya dan mengelilingi pinggiran danau yang membentang luas. Dandelions Lake bukanlah tempat yang ramai pengunjungnya, tetapi cukup sering orang-orang mampir kesini hanya untuk beristirahat.

LET'S BE HEALINGWhere stories live. Discover now