Pertama kali ketemu.

557 46 3
                                    

Karel menoleh ke segala arah.

"Oh no.. aku tersesat."

Ia kembali beranjak walau kakinya sudah lemas. Saat melewati sebuah taman karel, bocah itu tak sengaja menabrak seseorang.

"Lo gapapa?" tanya seseorang yang suaranya terdengar asing.

"G-gapapa." karel berkata demikian.

"Sini biar gw bantu!" Ucapnya sembari menjulurkan tangannya dan karel meraihnya.

"Gw duluan ya!"

"Ah iya maaf untuk tadi!"

"Iya!"

Mereka berpisah.

"Bocah tadi lucu." Batin orang itu.

Hari sudah mulai gelap, dan karel masih berjalan di tempat yang asing itu.

"M-mama.. karel t-takut.." isaknya.

Hari menunjukan pukul tujuh malam, karel duduk di bangku halte bus. Bingung ingin apa, ia tidak membawa sepeserpun uang dan handphonenya lobat.

"Lo yang tadi ya?" suara itu membuyarkan lamunannya.

Karel menoleh, "Iya."

"Lo lagi nunggu jemputan ya?"

"Iya." ucap karel berbohong tentunya.

"Yaudah gw tunggu disini sampe lo dijemput."

"Ehh gausah! Ini masih lama!"

"Gapapa." Ucapnya sembari duduk di samping karel.

"Mampus, mampus, mampus, ini gimana?" batin karel.

"Lo kenapa?" tanya orang itu dan karel menggeleng.

"Ughh.." Karel memegang perutnya yang nyeri.

"Lo beneran gapapa?"

"Iya gapapa."

Tigapuluh menit berlalu.

"Lo beneran di jemput?"

"Iya kayaknya."

"Yaudah sini biar gw anter."

"Gausah!"

Terdengar decakan kesal milik orang itu,
"Sini!" Ucapnya sembari menarik paksa karel.

"Akh.." karel merintih.

"Lo kenapa?"

"M-mama.. s-sakit.."

"M-mama.. i-ini -sakit b-banget.."

Karel pingsan.

"Sialan."

Ia bernama Hakara jonathan, seseorang yang terkenal di kalangan remaja perempuan. Omong-omong karel bocah itu sedari tadi sedang berada di gendongan milik hakara. Haka juga melepas jaketnya dan mengenakannya kepada si bocah karel. Mereka sedang menunggu jemputan karena hakara membawa motor bukan mobil.

Setelah sampai di rumah sakit, karel pun ditangani dan penyebab ia pingsan adalah karena magh yang kambuh dan kelelahan.

"Lo lucu tapi bodoh ya?"

"Udah tau punya magh malah ga makan." batinnya sembari menatap orang di depannya.

"Eunghh.."

"Udah bangun?"

"Ehh?"

"Ada yang sakit?"

"Ehh kakak kok disini? Terus kenapa tangan aku di infus?!"

Buntelan kapasWhere stories live. Discover now