Possessive older sister

139 13 0
                                    

Pagi yang cerah ini karel atau nael telah siap dengan outfit cantiknya, hari ini ia berkencan dengan haka.

"Sayang sarapan dulu gih.." suruh mama.

"Iya ma."

"Mama ada yang perlu aku bantu?" tanya karel.

"Gaada sayang, udah sana makan."

"Good morning semua!" ucap si sulung. Dibelakangnya ada si tengah.

"Busett mau kemana kamu?" tanya rei.

"Pergi jalan."

"Sama siapa?" si sulung bertanya.

"Kak haka."

"Jalan kemana?" si tengah ikut bertanya.

"Mall."

"Okey, hati-hati."

Setelah sarapan, karel menunggu sang kekasih di ruang TV, Papa ikut duduk di sebelahnya, "karel mau pergi sama kak haka?" tanyanya.

"Iya pahh."

"Oke, take care."

"Iyaaa pahh."

"Pahh, nih kopinya." Mama meletakkan kopi itu dimeja lalu ikut duduk di samping sang anak, kini karel berada di antara kedua orangtuanya.

Setelah itu mereka mengobrol-ngobrol sampai suara mobil terdengar.

"Kayaknya itu kak haka deh," ucap karel sembari bangkit dari duduk nya.

"Papa, mama karel pergi duluu ya!"

"Iya sayang," balas sang mama.

"Take care karel," ucap sang papa dengan tegas.

"Siap komandan!" Balas karel, dengan gaya hormat.

Setelah karel pergi, kedua kakak karel datang lalu meminta ijin pergi.

"Kalian mau kemana?" tanya sang papa.

"Mau kerja," ucapnya serempak.

"Hm? Kalian kira papa gatau jadwal kerja kalian?"

Winnie terkekeh, "Papamu gabisa dibohongin loh!" ucapnya mengompori.

"Ayolahh paa, pergi bentar aja kok!" si sulung berucap.

"Gaada ijin, kalo tujuannya ga jelas." ucapnya penuh penekanan.

"Astagaaa pahhh..." kini si tengah yang berucap.

"Kalian mau kemanaa sih??" tanya winnie akhirnya.

"Rahasiaa maa.."

"Heumm mama curiga, kalian mau ngikutin adek kalian ya?"

"MAMA CENAYANG?!!" tanya si tengah.

"Ohh jadi bener?" tanya sang papa.

"Bener," ucap mereka serempak.

"Ngapain?" tanya sang mama.

"Ngejagain biar ga di grepe-grepe haka," ujar si sulung.

"Astagaa.." papa speechless.

"Yaampun adik kalian itu udah gede, haka juga orang baik kan?"

"Baik si ma," balas si sulung.

"Kakak ona? Kamu taukan haka itu calon adik iparmu?"

"Iya tau."

"Oke, kedepannya lebih percaya lagi sama dia ya."

"Ga janji."

Winnie menghela napas.

"Udah sana pergi! Kalian mau ngikutin adik kalian kan? Yaudah sana."

"Take care, kalo bisa ajak cowok kalian juga, biar bisa triple date."

"Papa you are the best!!"

"Dadahh paaa terimakasih!! Muaahh!"

Mereka berdua berlari semangat ke luar rumah.

"Kok kamu biarin?" winnie bertanya.

"Biarin aja, namanya juga posesif older sister."

"Mereka keras kepala banget, nurun dari siapa coba?" tanya winnie.

"Gatau aku."

"Alahh gatau-gatau, nurunnya dari kamu lah."

"Aku ga keras kepala sayang."

"Ohh iya? Siapa yang udah aku suruh berkali-kali buat ga kerja waktu lagi sakit, tapi malah kamu anggap angin lewat yang ngebuat kamu pingsan dan dirawat??"

"Ohh..iya.."

"Udah ya kita itu udah adil, paras mereka nurun dari aku, sifat mereka nurun dari kamu."

"Iya sayang."

"Kamu ga kerja?"

"Enggak, sayang mau cuddle," ucap yuka sembari memeluk kesayangannya.

"Kamu kenapa ga kerja?"

"Gatau, kepala aku pusing."

"Kamu sakit?" Tangan cantik milik winnie menempel pada dahi sang suami.

"Ga panas kok."

"Pusing doang sayang.."

"Yaudah ayo ke kamar, minum obat dulu ya? Biar pusingnya ilang."

"Hm."

Rei dan ona adalah kakak yang lebih sering terlihat cuek, tapi aslinya posesif. Mereka bisa saja menyuruh bodyguard untuk memantau sang adik, jika mereka sedang ada jam kerja. Tentu ada alasan dari apa yang mereka lakukan, adik bungsu mereka ini tidak tau jalan, mereka hanya takut nanti sang adik akan hilang dan tersesat lagi. Mereka hanya tidak mau kemungkinan terburuk itu terjadi.





^^

Lucu bgt kakak-kakaknya posesif 😼

Buntelan kapasWhere stories live. Discover now