4.

215 23 10
                                    

Aksa menatap natala lucu ketika pria manis tersebut mengunyah cupcake dengan bibir yg blepotan terkena krim.

"Sayang pelan pelan makanya"
"Gk ada yg bakal ambil makanan kamuu" Ucap Aksa sembari membersihkan bibir natala.

"Kamu tau kan aku kalo lagi emosi suka makan yg manis manisss"
"Jadi biarkan aku menikmatinya untuk meredam emosi kuuuu huhh"

Aksa mengerti dengan apa yg natala maksud, sedari ia datang pagi ini menemui sang pujaan hati di condominium nya ia melihat natala sudah menekuk habis wajahnya.

"Coba kamu cari tau dulu siapa ayah dari anak itu"
"Terus nanti kamu bicarakan baik baik sama mom dan kak book"
"Kalau untuk menggugurkan aku juga gk setuju sih ay"

"Kamu kira pendapat ku penting? "
"Aku gk bisa berpendapat jauh Sa tapi aku gk bisa biarin anak itu mati" Jelas natala

Air matanya jatuh mengenai pipi dan cupcake nya, ia menelan rasa manis dari kue itu dan rasa asin dari air matanya.

"Udh tenang dulu yaaa "
"Jangan nangis gini dong "
"Natala kan ada aksa jdi jangan sedih"

Aksa mencoba menenangkan natala, ia dekap tubuh natala agar merasa nyaman

"Saa, kenapa ya cuma kak book yg selalu di utamakan"
"Aku aku kan juga anak mom"

Aksa yg mendengar itu semakin mendekap erat tubuh kecil natala, ia elus lembut rambutnya berharap ia tenang.

"Ikut aku ya nat, aku janji bakal bahagiakan kamu"

Natala yg mendengar itu segera melepas pelukan dan menatap dalam Aksa.

"Saa aku sudah banyak berjuang "
"Bisa kali ini kam..... "

"Nat, kamu tau betul kenapa aku gk bisa melepas agama ku" Ucap Aksa dengan nata yg sedikit tinggi

"Maaf maaf"
"Beri aku waktu sebentar ya"

"Kamu selalu saja seperti ini"
"Apa susahnya si nat buat ikut aku" Ucap Aksa sedikit emosi

8tahun hubungan mereka, namun natala tak pernah bisa memberikan jawaban untuk berpindah mengikuti nya.

"Malam ini aku tidur disini aja"
"Tapi maaf aku gk bisa menemani"
"Ada urusan di kantor" Aksa beranjak begitu saja meninggalkan natala sendirian.

Natala yg melihat itu hanya mampu menangis ia tak bisa memilih namun cintanya juga cukup besar.

"Saa biarkan kali ini aku mencari kebenarannya dulu jika memang fikirku salah aku berjanji untuk mengikuti mu"

Nata menekuk kedua kakinya di sisi ranjang, ia menundukkan kepalanya di antar kedua lengannya menatap ke samping dengan air mata yg terus menerus menetes.

............

"Lo gila nat"
"Gimana bisa lo punya pemikiran kayk gini" Ucap pria manis yg duduk di sebrang natala

Natala membuat janji temu dengan sahabatnya, mereka bertemu di sebuah cafe yg tak jauh dari condominium natala

"Pram aku serius"
"Kamu bisa bantu aku kann"

"Lo udh punya semua buktinya lohh kenapa elu diem aja nat"
"Anjing banget"

"Semuanya belum terbukti sebelum aku sendiri yg melihat itu"

"Gw kira dia baik tapi nyatanya busuk!! "
"Wajah polosnya cuma kedok"
"Terus apa rencana yg lo mau" Tanya pria tersebut dengn menautkan kedua alisnya ia emosi dengan jalan fikir dari sahabatnya ini

Prama mendengar setiap kata yg diucap oleh natala, rencana yg ia sudh fikirkan matang serta beberapa cerita yg ia pendam sendirian.

"Kali ini aja ya prama tolong bantu aku"
"Kalau kecurigaan ku salah aku bakalan minta maaf ke dia"

Prama menatap serius natala, ia menghela nafas besar lalu mengangguk kan kepalanya pertanda ia setuju dengan apa yg di minta oleh nata.

Nata yg melihat itu tersenyum senang, ia tak bisa melakukan rencana itu sendiri karna ada beberapa hal yg harus dia lakukan terlebih dahulu.





Tbc

See you next chapture

MEANING OF LOVE (Blm Revisi) Where stories live. Discover now