5.

199 27 4
                                    

Seorang pria manis masih bergelung di dalam selimut, ia rasa tubuhnya begitu lemas beberapa hari ini

Kepalanya cukup pusing perutnya begitu mual sedari semalam, tubuhnya bergetar jika di buat berjalan.

Ting..... Ting..........

Suara bunyi notifikasi ponsel natala berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Ia raba ponselnya di bawah bantal, lalu mulai membuka perlahan.

"Malam ini di cafe biasanya" Itu isi pesan tersebut yg di kirim oleh prama

Mata natala terbelalak ketika membaca pesan tersebut dengan artian prama pasti sudah menemukan kejelasannya.

Pov natala

Aku berjalan perlahan memasuki cafe dengan tubuh yg sedikit bergetar, namun aku harus tetap datang kemari mengingat prama pasti sudah menunggu ku sedari tadi.

Mataku menyisir beberapa sudut cafe mencari prama hingga aku menemukannya, seorang pria manis dengan stelan turtleneck dan celana bahan hitam di padukan oleh kalung yg menambah kesan manis padanya.

Aku hendak berjalan menuju prama dan

Brak....

"Maaf maaf" Ucap ku ketika tubuh ku tak sengaja menabrak orang lain namun orang tersebut hanya menatap ku sekilas dan pergi begitu saja.

"Lo gapapa nat? " Tanya prama ketika diriku telah sampai di meja

"Gapapa"
"Ada informasi pram? " Tanya ku to the point

Prama menatap ku sendu lalu membuang nafas kasar, ia menarik kursi agar lebih dekat dengan ku

"Lo sakit nat? "
"Wajah lo pucet bgt" Ucap prama sembari menempelkan punggung tangannya di dahiku

"Aku tak apa sungguh"
"Prama bisa kita percepatan?? " Ucap ku karna memang tubuhku cukup bergetar tak sanggup menahannya

"Semua dugaan lo benar"
"Foto yg lo dpt itu nyata"
"Kali ini lo gabisa lagi bertahan nat"

Tubuhku menegang ketika mendengar setiap penjelasan prama, mata ku terkejut ketika melihat beberapa foto yg prama dapatkan .

Aku mengigit bibir ku rasanya kepala ku menjadi 3× lipat lebih pusing dari tadi

"Pram ini a.... " Ucap ku terputus ketika tubuhku dengan sendirinya tertarik ke belakang, jika prama tak menangkap ku tepat mungkin saja aku sudh terluka

"Nat!! "
"Heii lo kenapa astaga wajah lo pucet banget" Ucap prama dengan menepuk pelan pipiku

"Tolong ja... Jangan hubungi Aksa" Itu kata terakhir yg ku ucapkan ketika tubuhku tak lagi bisa bertahan dan aku kembali menutup mataku.

Pov author

Kamar yg cukup leluasa dengan interior yg begitu mewah, beberapa foto terpajang rapih di sisi meja.

Pria manis yg masih menutup matanya itu mulai sadar dan membuka perlahan kelopak matanya.

"Shhhh"
"Awww" Ringiss natala sembari menyentuh keningnya.

Ingatan yg ada itu ketika ia terduduk di cafe bersama prama lalu semuanya menjadi hitam tak terkontrol.

"Natala astagaa lo gapapa? " Ucap prama sembari berjalan cepat ke sisi ranjang mendekati nata

"Minum dulu Nat" Prama memberikan segelas teh hangat pada natala yg di Terima baik oleh pria itu

"Nat lo gapapa beneran??? "
"Kerumah sakit aja yukkk" Ucap prama khawatir

"Iya nanti aku kesana"
"Pram bisa aku minta tolong sekali lagi padamu"

Prama menatap natala

"Tolong simpan semua bukti itu yaaa dan kirim beberapa ke email ku"

"Apa yg bakal lo lakuin" Tanya prama langsung

"Aku..... " Blm sempat natala menjawab ponselnya kembali berdering memperlihatkan notif telfon dari mom

Nata genggam ponsel tersebut lalu mengangkat pangilan tersebut.

"Iy....... "

"Rumah sakit joylada segera kemari nata kakak mu di rawat" Ucap mom cepat memutus perkataan natala

"Iya mom nata kesana" Jawab natala lalu mematikan sambungan tlfn nya.

"Kita bahas lain waktu ya Pram"
"Terimakasih sudah membantu ku aku akan membereskan sisanya"
"Maaf aku permisi" Ucap natala cepat setelah ia selesai mengenakan sepatunya dan beranjak pergi dari condominium prama

"Ta........ " Ucap prama terputus ketika natala sudah benar benar keluar dari sana

"Lo kuat banget Nat"
"Gw gk nyangka sa lo sebajingan ini" Ucap prama lirih

Prama dan natala sudah berteman sejak kecil mereka sudah bersama walaupun ketika kuliah mereka memiliki tujuan yg berbeda akan tetapi pertemanan mereka tetaplah erat.

Jika boleh di kata, natala lebih terbuka pada prama daripada kepada orangtuanya sendiri ia sudah mengangap prama seperti saudaranya bahkan tak segan untuk menginap demi bercerita tentang kesehariannya.




TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTAR🖤

MEANING OF LOVE (Blm Revisi) Onde histórias criam vida. Descubra agora