II.

493 42 0
                                    

Hari-hari berlalu. Selalu ada klien baru atau pun lama yang selalu ketagihan dengan sentuhannya. Tak ayal pekerjaan cadangan inilah yang sebenarnya memberikan penghasilan terbanyak. Gaji seminggu pemotretannya setara dengan satu jam melacurkan diri. Tidak perlu resiko kaki bengkak karena berjalan dengan heels, atau diet ekstrim untuk memakai desain pakaian terbaru. Jaemin sungguh menikmatinya jika modalnya hanya tinggal mendesah atau bergerak seperti menunggang kuda.
Setidaknya sebuah sapaan ia terima ketika dia memutuskan berjalan-jalan sebentar ke minimarket sebelah.

"Halo manis?"

Mata Jaemin memeriksa dari atas sampai bawah. Dialah Lucas klien lamanya pula. Masih menggunakan setelan formal di jam kerja. Jaemin menduga pasti pria ini baru saja menyalahgunakan jabatannya lagi.

 Jaemin menduga pasti pria ini baru saja menyalahgunakan jabatannya lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Halo juga." Jaemin membalasnya senyum lantas menyapa, "Apa kabar Si penegak hukum satu ini?"

Lucas tertawa, masih belum keluar dari mobilnya sementara Jaemin sendiri menolak disuruh masuk. "Si penegak hukum ini membutuhkan charger-nya untuk membela keadilan."

"Kau beruntung berhasil membebaskan tersangka korup kemarin, jika tidak bagaimana mungkin kau bisa membayarku?"

Salah satu berita hangat yang menjadi perhatiannya, bahwa tersangka korupsi bantuan sosial senilai 20 miliar hanya dijatuhi hukuman enam bulan penjara. Tentu itu tak luput dari kinerja pengacara kondang di depannya ini, yang wajahnya juga tak asing di layar kaca.

"Bercandamu lumayan kejam. Rasanya ingin kuhisap bibirmu nanti hingga kering."

"Silahkan saja. Itu bisa menambah kemanisan untukmu beretorika nanti."

Jaemin seperti tidak ada takut-takutnya dengan pria didepannya. Lucas yang tingginya 185, satu tahun diatasnya adalah salah satu pengacara kondang negeri ini. Karirnya begitu melejit dan namanya selalu dicari bagi para pejabat yang bermasalah tertentu saja untuk mencari perlindungan. Itulah sebabnya pantang bagi Jaemin untuk takut atau merasah rendah. Karena keduanya sama-sama orang kotor.

"Jam delapan temui aku di Drive In seperti biasa."

"Asal kau sudah mentranfer nominalnya sayang." Jaemin mengelus pipi terus itu. Oleh Lucas tangan itu ditahan lantas dikecupnya.

"Periksa saja rekeningmu sekarang sayang, dan berdandanlah agar kau tidak mengecewakanku."

---

"Kau serius ingin pergi dengannya?"
Renjun lagi-lagi bertanya khawatir. Memandangi Jaemin yang justru menikmati pijatan relaksasi di salah satu spa. Setelah menyuruh pegawai untuk meninggalkan mereka berdua karena menyangkut pembicaraan yang bersifat private.

"Heem, dia sudah membayar lunas bukan?" Alih-alih begitu Jaemin menanyakan bayaran di muka nya.

"Bukan itu masalahnya Na, kau ingat saat dulu make out dengannya. Dia merekammu diam-diam!"

The Beauty 5000 Dollars (NOMIN) REPUBLISHWhere stories live. Discover now