sepupu

1.2K 10 1
                                    

sore berganti malam
kini raja sampai di rumah
ia turun dari mobil di susul dengan sinta yang juga turun mengikuti nya dari belakang

" malam den"  sapa pak Anton yang sedang duduk di teras
" malam pak, sapa balik raja sambil membuka pintu rumah
Sinta juga ikut membungkuk dan tersenyum kepada pak Anton

" silahkan , raja mempersilahkan Sinta untuk masuk ke dalam rumah
Sinta pun masuk dengan sopan,
di ruang tamu ia duduk memandangi betapa indahnya rumah yang ia liat sekarang

pelayan rumah yang melihat ada tamu langsung membuat kan minum

sedangkan raja pergi ke kamarnya
saat ia masuk ke dalam
matanya langsung tertuju pada bian yang sedang mengaduk aduk makan malamnya yang terlihat sudah tidak selera lagi untuk di makan

" kenapa ga di makan hmm...,raja duduk di sebelah bian lalu mengambil mangkuk berisi sup yang sedari tadi hanya di aduk aduk oleh bian
" aja..ko pergi ga bilang aku dulu si terus ini kenapa, bian menunjuk  jari jari tangan yang memar dan mata yang sedikit memerah
" gapapa, aku suapin ya
" aja
" sayang , keduanya sama sama menatap meminta jawaban satu sama lain

Sinta yang menunggu cukup lama di bawah pun merasa sedikit bosan dia ingin bangkit dari duduknya namun
saat ia hendak berdiri
raja datang menghampiri Sinta sambil memapah tubuh bian

mereka duduk bersama di ruang tamu menceritakan mengapa Sinta mencari bian

saat semuanya sudah jelas Sinta di persilahkan untuk istirahat di kamar tamu

.....

pagi yang cukup cerah bian sudah berada di halaman rumah untuk berlatih berjalan pasca operasi
di temani sang suami tercinta dan buah hati nya

" ayo semangat... semangat baba , raja meneriaki bian yang sedang tertatih berjalan di bantu suster

raja terus meneriaki semangat untuk bian sambil menggendong aska untuk berjemur, melupakan kejadian kemarin yang membuat dirinya kacau

bian yang di teriaki seperti itu hanya tersenyum canggung karna suster ana yang membatunya untuk pemulihan itu ikut tersenyum melihat sikap raja

tidak dengan Sinta di depan pintu ia memandangi keharmonisan keluarga bian dengan iri
Karna tak tahan melihatnya ia pergi kedalam rumah mengunci dirinya di dalam kamar

pelayan rumah yang melihat itu hanya berbisik bisik membicarakan kan sikap Sinta yang baru satu hari tinggal di sini namun sudah memperlihatkan sikap aslinya

mbak Inah yang tak sengaja menguping obrolan itu pun menegurnya
" kalian ini ngomong apa si bu Sinta itu sepupunya dek Ian lo ga mungkin ngelakuin hal itu, sentak mbak Inah
" kita kan ga tau ba selanjutnya bakal kaya gimna
" iya tapi jangan ngomong gitu ga enak kalo kedenger den Ian sama pak raja, udah kalian lanjut bikin sarapan mbak mau mandiin tuan kecil

mbak Inah meninggalkan mereka yang lanjut memasak sarapan pagi

" maaf pak udah waktunya Aska mandi
" oh udah ya berjemurnya padahal lagi asik liatin baba ya

mbak Inah tersenyum lalu mengambil Aska dari gendongan sang ayah

saat Aska di bawa masuk kebetulan sekali bian sudah selesai

" sus sarapan bareng kita ya, ucap bian saat suster itu hendak membereskan barang miliknya
" ah tidak usah pak bian saya sarapan di luar saja
" ini sudah aga siang sus, bareng kita aja ya

suster ana tak bisa menolak lagi ajakan bian untuk sarapan pagi

di meja makan sudah banyak sekali masakan rumah yang terhidang

Suster ana duduk di meja di susul dengan sinta yang juga di ajak sarapan oleh bian

raja membatu bian untuk duduk dengan nyaman

mereka makan dengan hening tak ada percakapan atau apapun itu

setelah semua selesai suster ana pamit kepada raja dan bian

" terima kasih sudah mengajak saya untuk sarapan
" tidak apa sus saya malah seneng
" kalo begitu saya pamit jangan lupa obat dan salepnya ya

raja dan bian tersenyum pada suster ana

Sinta membantu mbak Inah untuk mengurus Aska

" mbak boleh saya tanya
" iya bu sin
" apa Aska minum asi
" bian memang tak mengeluarkan asi tapi Aska minum asi dari pendonor asi bu, memangnya kenapa ya bu
" begini saya sudah lama sekali mengeluarkan asi kadang sampe rembes apa boleh saya memberikannya pada aska
" kalo itu harus di bicarakan lagi sama pak raja bu

" ajaaa... sayangku ,bian berjalan secara perlahan menghampiri raja yang duduk di depan tv dengan lembaran lebaran kertas di depannya
" aduh cinta ku kenapa sayang, jawab raja sambil membantu memposisikan duduk bian dengan nyaman
" geli ih kamu ngomong kaya gitu
" kan itu tandanya aja sayang
raja fokus lagi kepada lebaran kertas yang masih menumpuk untuk di tanda tangani nya

" pengen gendongan Aska, celetuk bian di sela sela keheningan
" aja..
" hmm...kamu sudah kuat, raja pun bertanya seperti itu Karna khawatir dengan bian,
bian menganggukkan kepalanya
" yaudh bentar ya aku panggil mbak inah biar bawa Aska

raja pun menghampiri mbak Inah yang sedang di kamar bersama Aska

" loh ko.. raja terkejut melihat Sinta memangku Aska sambil menyusuinya dengan asi miliknya

tiba tiba mbak Inah masuk kedalam kamar aska sambil membawa dot susu yang baru ia bersihkan,
reaksi mbak Inah pun sama terkejutnya melihat Sinta

" siapa yang mengijinkan kamu untuk menyusui anak saya
" maaf pak tadi Bu Sinta sempet bertanya pada saya, saya sudah memberitahu nya kalo harus ijin dulu ke bapak , ucap mbak Inah sedikit takut
" tadi Aska nangis jadi saya membatunya untuk menyusui, bela Sinta tak mau di salahkan
" tapi dari tadi saya engga denger ada suara tangisan

mbak Inah yang melihat raja tidak suka pun mengambil Aska dari pangkuan Sinta

" mbak bawa Aska ke bian, ucap raja
" iya pak

mbak Inah keluar kamar membawa Aska

" saya tidak suka anak saya di sentuh dengan orang yang tidak saya kenal meski itu sepupunya sekali pun,
raja meninggalkan Sinta yang masih sedikit malu dan marah

mbak Inah dengan lembut memangku kan Aska dalam dekapan bian

" halo sayang ini baba, ucap bian dengan mata berkaca kaca
" ini susunya den Aska belum kenyang jadi belum tidur siang
" makasih ya mbak

raja duduk di sebelah bian membelai rambut tebal milik Aska
" anak ayah cepet gede ya
" mbak lain kali Aska jangan ditinggal gitu aja , ucap raja sambil menahan emosi nya
" iya pak

" aja kamu ko marahin mbak Inah
" saya yang harusnya di salahkan, Sinta tiba tiba berucap seperti itu
" ini pada kenapa si, bian bingung ada apa sebenarnya padahal dia merasa tak ada apa apa
" tadi saya nyusuin Aska pake asi saya, ucap Sinta tak kuat menahan tangisnya ia sedikit terisak saat berucap itu
" ah, bagus dong berarti Aska ga butuh asi bantuan lagi kan ada Sinta
" sayang tapikan..
" aja aku tau Sinta itu wanita baik ko pasti dia jagain Aska.

Sinta yang mendengar itu pun tersenyum dalam hati
" makasih ya bian aku ga tau kalo kamu masih kaya dulu.
Sinta menghampiri bian yang masih terduduk lalu memeluk nya
" makasih

raja hanya diam melihatnya mengapa sepupunya bian memiliki sifat terbalik dari bian dia tak menyukainya.









BIG BOS 18++ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora