Prolog.

15 1 0
                                    


Pernahkah kamu mempertanyakan sesuatu yang membuatmu kebingungan jika mengetahui jawabannya? Akankah kamu akan terus berpura-pura untuk tidak mengetahui jawabannya, atau memilih menjawabnya dengan berbagai konsekuensi setelahnya. Konsekuensi akan kehilangan atau justru tetap bertahan.

"Kita tuh apa ya, Tan?" Tanya Faza dalam sambungan teleponnya.

"Benar, kita tuh apa?" Yang ditanya justru balik bertanya karena Tanaya juga tidak pernah tahu jawabannya.

Keduanya mungkin sama-sama berpikir bahwa segalanya, atau sedikit tentang kisah yang mereka jalani adalah bentuk semesta mengenalkan berbagai macam rasa. Salah satunya rasa nyaman yang tumbuh seiring berjalannya waktu.

"Selalu ada satu sama lain, ngobrol enteng kaya gini sampai pagi, sekalinya berantem udah kaya orang pacaran. Tapi, aku seneng bisa kenal sama kamu. Kita udah kenal berapa tahun?"

Tanaya diam dan menghitung berapa lama dia mengenal laki-laki itu. "Empat tahun, kayaknya."

"4 years and still counting..."

"Hallo, hai. Kok mati. Yahh, ternyata nggak nyambung wifi," gerutu Tanaya.

4 years and still counting... yang tidak pernah tahu jawaban dan ujungnya. Karena keduanya enggan untuk mencari, keduanya enggan untuk mengakhiri, keduanya tetap sama, keduanya tetap menjadi satu untuk sama lain.



4 years and still counting...Where stories live. Discover now