🐣24. Jarak 🌃⏱️

2.7K 397 173
                                    

Senyum Bunda hilang seketika 😔 Bunda kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum Bunda hilang seketika 😔 Bunda kuat...

Happy Reading

•••••

Empat hari telah berlalu, namun semua nya tidak ada yg berubah. Laskar dan Aldebara semakin menjauh dari saudara-saudaranya dan yang lain lebih memilih diam tanpa menegur.

Leo menatap langit-langit kamarnya, dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya sampai batas dada.

Sudah berapa kali ia menghela nafas. Dirinya menoleh melihat sang Kakak yang ternyata tengah menatapnya tanpa bicara.

"Gue kira lo udah tidur," gumam Leo kembali menatap langit-langit kamarnya.

"Belum, Adek gue belum tidur soalnya."

"Adek lo banyak, adek mana yang lo maksud?" Tanya Leo tanpa menoleh pada sang kakak.

"Adek yang berusaha mengajak ngobrol Laskar Al," Langit menarik pinggang sang Adik, memeluk tubuh yang lebih muda lantas memejamkan matanya merasa nyaman.

"Gue nggak suka situasi ini," gumam Leo.

"Gue ngerti."

"Kenapa Laskar sama Al malah menjauh dari kita?" Pertanyaan Leo sontak membuat Langit membuka matanya kembali.

"Mereka masih butuh waktu."

"Sampai kapan, Abang? Gue nggak suka situasi ini."

Langit semakin erat memeluk tubuh yang lebih kecil, mengusap surai hitam itu lembut.

"Bobo, udah malam." Gumam Langit mulai memejamkan matanya kembali.

Leo menghela nafas, dan ikut memejamkan matanya guna menjemput alam mimpi.

(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

"Abang, dot Izar semalam dimana ya?" Tanya Izar mencari keberadaan botol susunya di balik bantal, selimut, dan guling.

Venus yang tengah memakai dasi sontak menoleh, melihat adiknya itu sibuk mencari.

"Di dapur mungkin," terka Venus.

"Emang dot Izar punya kaki, masa jalan sendiri ke dapur." Gumam Izar menekuk wajahnya kesal.

"Coba dek, siapa tau lo lupa." Venus mendengus kesal.

Venus sudah siap dengan seragam nya, memakai tas di punggung nya.

"Ayo cari di dapur," ajak Venus melangkah lebih dulu.

Izar turun dari kasur, menyambar tas sekolah nya langsung berlari mengejar sang Kakak yang sudah keluar dari kamar lebih dulu.

"Tadi malam Izar taro meja samping kasur kita, Izar inget kok."

Jagoannya Bunda [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang