🍁Zayvar 20

41 4 0
                                    

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐙𝐚𝐲𝐯𝐚𝐫 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟐𝟎.

     "𝑲𝒂𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒂 𝒈𝒂 𝒃𝒂𝒌𝒂𝒍 𝒍𝒂𝒎𝒂, 𝒌𝒐𝒌 𝒈𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒍𝒂𝒈𝒊?"
                    𝑬𝑺𝑻𝑯𝑬𝑽𝑨𝑵𝑰𝑨

______________________________________

  "Pagi dunia, pagi semesta, pagi Esthevania." sapa Keyro menyambut pagi dan orang rumah yang menjadi kebiasaanya.

"Key itu sarapan kamu. Hari ini anterin gue yah." ucap Esthevania.

"Tumben." jawab Keyro sinis.

"Ya kan Zay lagi gada. Ayo lah Key. Kan sekalian nganter Kara sama Asa." ucap Ethevania sambil menyiapkan bekal untuk Angkasa dan Bagaskara.

"Iya sayang. Key makan dulu." ucap Key.

Esthevania tidak terlalu memperdulikanya.

"Yeyy Asa juara satu. Makanan Asa udah habis." ucap Angkasa riang.

"Selama ini juga kamu selalu pertama ngabisin makanan Sa. Jangan heboh." ucap Bagaskara sedikit pasrah.

"Anak-anak. Mamah dah simpan bekalnya di dalam tas kalian masing-masing ya. Dan buat Keyro, gue dah taruh snack di tas lo." ucap Esthevania.

Semua beranjak pergi, dan Esthevania mengecek semuanya. Saat sudah aman, barulah mereka berangkat. Keyro mengantar Asa dan Kara terlebih dahulu. Lalu, ia mengantarkan Esthevania ke kampus. Kebetulan, kampus mereka berdekatan.

"Woy Key. Tumben telat." ucap salah seorang dari teman Keyro.

"Abis nganter istri anak." jawab Keyro.

"Widih, jomblo dah punya istri, kita kapan nih?"

"Gue." ucap temen Keyro yang satu. Dia datang dari pintu masuk. "Gue mau ngundang lo pada ke nikahan gue." lanjutnya.

"Keren. selamat dulu." Mereka semua memberi selamat pada Reyen.

"Rey, kapan nikahnya?" tanya Keyro.

"Bulan depan." jawab Reyen.

"Kalau gitu, kita bakal hadir. Tapi inget, bawa pasangan masing-masing." ucap Keyro.

"Wah nantangin si jomblo. oke deal. yang ga bawa, bayarin kita selama sebulan." ucap salah satu temen Keyro.

"Deal. siapa takut." jawab Keyro menantang.

Keyro sebenernya bukan jomblo ngenes yang bener-bener gada perempuan yang mau. Tapi dia hanya masih menunggu satu wanita dan menolak banyaknya wanita yang datang.

Semuanya memasuki ruangan.

Telepon Keyro tiba-tiba berdering. ia segera mengecek teleponya. "Siapa sih yang nelpon. Gatau orang lagi ngampus apa." ucap Keyro kesal. Ternyata, panggilan itu dari guru Angkasa. "Nomor ga dikenal. Dah lah, biarin aja." Keyro mematikan telepon nya. Tetapi, handphone Keyro terus berdering.

"Kamu! jangan mengganggu keheningan ruangan ini. Keluar sekarang!" marah dosen Keyro.

"Iya. M-maaf pak." ucap Keyro gugup. Ia pun keluar dari ruangan dan mengangkat telepon yang dari tadi terus berdering.

Telepon》》》》》

"Hallo" sahut Keyro.

"Hallo. Apa ini dengan ayah Angkasa dan Bagaskara?" tanya seorang dari telepon.

"Bukan saya om nya. Ada apa?" tanya Keyro.

"Angkasa masuk rumah sakit. Nafasnya tiba-tiba sesak." jawab seorang wanita dari telepon.

"Rumah sakit mana? saya segera kesana." ucap Keyro panik.

Keyro langsung berlari ke dalam ruangan dan mengambil tas nya.

"Pak, saya izin. Keponakan saya masuk rumah sakit. Orang tua nya lagi keluar kota." ucap Keyro. Dan tanpa menunggu respon dari dosen, Keyro langsung berlari keluar.

Keyro pergi ke alamat Rumah Sakit yang dikirim. Ia mencari ruangan yang di tempati Angkasa. Keyro kemudian memasuki ruanganya dan melihat kondisi Angkasa.

"Bagaskara mana?" tanya Keyro.

"Key, Bagaskara masih di sekolah." ucap Agnes dan Bu guru di sebelahnya.

"Nes? ngapain disini?" tanya Keyro.

"Tadi aku mau jemput Abel. Tapi ngeliat Angkasa sakit, aku bantu bawa kesini." jawab Agnes.

"Kalian pulang aja, makasih. Bu, makasih sudah bawa Angkasa kesini." ucap Keyro.

"Sama-sama. Ini juga sudah menjadi tanggung jawab saya selaku guru wali dari Angkasa. Saya pamit pulang ya." ucap Guru tersebut. Guru itu meninggalkan Keyro bersama Agnes sendiri di sana.

"Key, aku juga pamit ya." Agne menunduk dan berjalan pergi. Tapi Keyro menahan tanganya.

"Nes." panggil Keyro.

"Key, jangan bahas ka Cia lagi ya." jawab Agnes.

"Bukan itu." lanjut Keyro.

Agnes hanya diam. Dia melihat Abian sedang berjalan kemari. Agne pun menepis tangan Keyro. Keyro masih kekeh memegang tangan Agnes.

"Lepasin tangan istri saya." tegas Abian.

Keyro segera melepas tangan Agnes.

"Om Keyro~" panggil Bagaskara yang berlari kearahnya langsung memeluk Keyro.

"Agne. Ayo pergi." Abian menarik Agnes dan membawanya pergi.

Keyro hanya melihat Agnes yang perlahan menghilang oleh jarak.

Bagaskara ternyata sedari tadi menatap Om nya. "Om, gimana keadaan Asa?" tanya Bagaskara yang sepertinya memecah lamunan Keyro.

"Keyro. Gimana keadaan Angkasa." tanya Esthevania yang datang dari balik keheningan.

"Dia hanya perlu rawat inap selama beberapa hari kedepan." ucap Keyro.

Ketiganya duduk di depan ruangan.

Keyro menelepon Zayvar dan memberitahukan keadaan Angkasa. Zayvar segera menyediakan Rumah Sakit di sana. Angkasa akan segera dipindahkan, agar Zayvar dapat lebih mudah memantaunya. Sementara Keyro, dia ikut pindah ke rumah Zayvar sebelum pindahnya ke Jerman.

Esthevania pulang untuk menyiapkan baju ganti Angkasa. Di kamar dia sendiri dan duduk di pojok kamar sambil memeluk kakinya sendiri.

"Mah pah, kangen. Aduh ini gimana? mereka akan pindah, dan Esthevania harus kemana? Nia canggung kalau sendiri di sini gada mereka." ucap Esthevania.

"Nia ga mungkin ikut Zayvar. Dia belum menjadi suami Nia." lanjutnya.

"Nia tau di mana keberadaan istri Zayvar. Tapi Nia dah terlanjur jatuh cinta sama Zayvar. Nathan, Nia kangen. Nia mau cerita. Nathan balik ya. Please comeback. hiks hiks." Air mata gadis itu lolos keluar dari netra indahnya.

Nathan Semesta Alfian. Pria tampan dengan seribu keceriaan. Menitipkan benih cinta pada Esthevania, lalu pergi bersama kenangan indah.

"Katanya ga bakal lama, kok ga pernah balik lagi?" ucap Esthevania

𝑩𝑬𝑹𝑺𝑨𝑴𝑩𝑼𝑵𝑮....

𝑻𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 :)

ZAYVAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang