03. Pertemuan Kedua

72 44 12
                                    


HAPPY READING

_
_
_

..

"Jangan pernah menyalahkan takdir atas apa yang menimpamu"

_Muhammad Weizmann Al Fatir_

..

"Aku pergi dulu. Ma, Pa" tersenyum manis ia menghampiri kedua orang tua nya itu."

"Saya tidak peduli"balas Narettra menatap Geisha dengan datar.

Menatap nanar ke arah sang mama, lalu Geisha ber alih pada sang papa yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

"Apa?"tanya Leandro dengan wajah sama datarnya seperti Narettra.

"A-aku izin mau ke Pesantren Al Hikmah,boleh kan pa?" tanya nya dengan ragu-ragu menatap Leandro.

"Mau pergi?udah sembuh emang lo dek?" Bukan Leandro yang membalas. Tapi Keisya dengan pandangan penuh pada Geisha, meneliti semua inci tubuh sang adik.

"Alhamdulillah, sudah mendingan kak"balasnya tersenyum menatap Keisya.

"Kalau mau pergi bareng gue aja, sekalian pemotretan, lagian jalan nya searah.Pesantren Al Hikmah kan?"

"Eh Iyah kak, tapi papa belum kasih izin ..."Menjeda ucapannya dan menatap mama papanya yang belum mengizinkan Geisha untuk keluar.

"Peduli apa saya pada kamu Geisha ... jika ingin pergi, pergi aja tidak usah izin pada saya"

"Udahlah dek, kita pergi aja toh mereka nga akan peduli kamu pergi kemana" Keisya berucap dengan pandangan nanar pada ke dua orang tuanya.

Mau tak mau Geisha pun menuruti sang kakak dan memilih pergi, jika terus berdebat ia akan terlambat untuk ketempat yang dituju.

Sebelum pergi Geisha mengucapkan salam terlebih dahulu, lalu mengikuti Keisya yang sudah lebih dulu keluar ketika ia sudah berpamitan pada Leandro dan Narettra.

"Keisya. Kamu ada pemotretan kan sekarang?jangan nganterin Geisha dulu, langsung pergi ketempat tujuan mu saja sayang. Dia bisa pergi naik angkot" Narettra berucap dengan lembut.

Keisya yang dipanggil pun menoleh pada arah suara. "Tidak, sesuai ucapan gue tadi. sebelum ke tempat pemotretan harus anterin Geisha dulu, lagian jalannya searah"ucapnya memandang mamanya dengan datar.

"Keisya ..."desis Leandro menatap nyalang Keisya.

"Apa?" Sahut nya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Jangan membantah ucapa--"

Leandro belum sempat meneruskan katanya ia sudah di potong begitu saja oleh Keisya.

"Ck. Dari pada berdebat hal yang gak penting, mending gue pergi."

Dadah Mama" mencium ke dua pipi Narettra lalu Keisya beralih menatap dengan dingin pada Leandro. "Gue pergi."

"Ayo geisha, kalo terus disini nanti kita terlambat"ajaknya lalu keluar terlebih dahulu dari rumah bertingkat 2 itu.

Geisha pun mengikuti Keisya, lalu menoleh pada mama dan papanya yang memasang wajah datarnya. Ia ingin bersikap seperti sang kakak namun tak berani.

Takdir Geisha [ON GOING]Where stories live. Discover now