Nyanyian

10 2 0
                                    

Bernyanyi sambil melakukan kegiatan adalah hal yang paling menyenangkan apalagi saat kita merasa bahwa suara kitalah memang paling indah.

Seperti itulah yang kurasakan saat bernyanyi sambil mandi. Aku lebih sering mendapatkan omelan dari ibu jadwal mandiku yang tidak teratur daripada kegiatan menyanyi di kamar mandi.

Padahal mandi di malam hari adalah hal yang paling pas, karena suhu di kamar mandi dan airnya yang semakin dingin membuat kulitku lebih segar.

Ku nyanyikan lagu yang berjudul Daddy's Home

Daddy home.. home for me nanana..

Lalu suara berat bernyanyi tepat di telingaku, reflek aku berbalik.

Tidak ada siapapun di kamar mandi ini, hanya aku sendirian.

Siapa tadi?

Aku lebih memilih untuk tak memikirkannya lalu mengambil botol shampo dan menuangkannya pada telapak tanganku lalu mulai keramas.

Saat menutup mata sambil keramas entah mengapa perasaanku tidak enak, entahlah.

Mati

Bisikan tepat di telingaku itu reflek membuatku terkejut dan cepat mengambil air lalu membasuh mataku yang penuh dengan busa shampo.

Samar aku melihat bayangan merah dan panduan warna hitam.

Apa itu?

Aku mengerjapkan mata beberapa kali. Tak lama kemudian aku mematung dan seakan tenggorokanku tercekik.

Kuntilanak merah!

Udara di sekitar kamar mandi semakin membuatku menggigil dan beradu tatap dengan kuntilanak merah itu. Matanya merah terang dengan rambut panjang berantakan dan bau amis yang menyengat.

Ibu tolong aku...

Kuntilanak merah itu ketawa dengan suara yang sangat melengking, di sela tawanya tampak mulutnya mengeluarkan darah merah pekat membuatku semakin mual.

Kuntilanak merah itu tiba-tiba mencekikku dengan dendam

"Mati! Mati! Mati!"

Aku kaget dan sontak mundur tapi lantai kamar mandi begitu licin membuatku terbanting di pinggir bak kamar mandi dengan keras.

Bisa kulihat lantai kamar mandi mulai memerah dan tawa kuntilanak merah itu makin melengking.

"Ibu... Tolong aku."

Creepy HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang