Berita yang membawa duka

186 13 0
                                    

Bab 3: Berita yang Membawa Duka

Fukasaku berdiri di hadapan kerumunan dengan tatapan yang serius. Dia menyadari bahwa berita yang akan dia sampaikan akan membawa dampak besar pada semua yang hadir di tempat pernikahan. Dengan nafas dalam, dia memulai untuk menyampaikan pesan yang sulit.

"Untuk warga Konoha," ucap Fukasaku dengan suara yang dalam, "Aku datang membawa berita yang menyedihkan."

Suasana di sekitar mereka menjadi hening, hanya terdengar gemerisik angin dan kerumunan yang menahan nafas, menunggu dengan tegang akan apa yang akan diungkapkan Fukasaku.

"Naruto Uzumaki, putra Konoha yang tercinta, telah gugur dalam pertarungan yang epik melawan musuh yang sangat kuat," lanjut Fukasaku, suaranya penuh dengan kehormatan dan kesedihan.

Mendengar kabar itu, ekspresi keheranan dan kesedihan muncul di wajah semua yang hadir. Sasuke menatap Fukasaku dengan ekspresi yang serius, sementara Sakura menutup mulutnya dengan tangan gemetar, mencoba menahan tangis yang hendak pecah. Teman-teman Naruto dan warga Konoha lainnya terpukul oleh berita tersebut, merasakan kekosongan yang mendalam di hati mereka.

Fukasaku melanjutkan, "Naruto melakukan pengorbanan besar untuk melindungi desa ini, untuk melindungi kita semua. Dia adalah pahlawan sejati, dan kita semua berhutang budi padanya atas pengorbanannya yang besar."

Air mata mulai mengalir di pipi Sakura saat dia mencerna berita itu. Rasanya seperti sehelai angan yang menyenangkan, harapannya bahwa Naruto akan hadir untuk memberikan restu pada pernikahannya, hancur oleh kenyataan tragis ini.

Sasuke juga merasa terpukul oleh berita tersebut, meskipun dia tidak menunjukkan ekspresi emosionalnya. Dia menghormati Naruto sebagai lawan yang tangguh dan rekan yang setia, dan kepergiannya meninggalkan rasa kehilangan yang mendalam.

Dalam keheningan yang menyedihkan, Fukasaku menyelesaikan pengumumannya dengan ucapan, "Biarkan kita semua mengenang Naruto sebagai seorang pahlawan yang tak terlupakan, dan biarkan kita membawa semangatnya selamanya di hati kita."

Setelah itu, kerumunan berpisah dengan berat hati, masing-masing merenungkan tentang kehilangan Naruto dan kenangan indah yang mereka bagikan dengannya. Sedangkan Sakura, dia merasakan kesedihan yang dalam, menyesali bahwa dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaannya pada Naruto sebelum terlambat.

Narusaku By CHATGPTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang