BAB 9

692 72 4
                                    

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan jauh kini WOLF GIRL'S sudah sampai di mansion, baru saja memasuki mansion WOLF GIRL'S sudah disambut oleh tatapan tajam dari LION BOY'Z.

"Habis dari mana lo?" Tanya Irsyad dingin sambil menaikkan satu alisnya.

"Kok baju lo banyak bercak darah?" Tanya Afan dingin sambil menaikkan sebelah alisnya.

"(Duh lupa ganti baju lagi)" Batin Devi sambil melototkan matanya.

"(Pasti habis bunuh orang nih mereka)" Batin Rakha dingin sambil bersedikap dada.

"Bukan urusan lo" Ketus Vio dingin, lalu berjalan memasuki kamar mereka dan diikuti oleh keenam saudaranya dari belakang. LION BOY'Z yang melihat pun hanya geleng-geleng kepala.

Tok... Tok... Tok...
(Suara ketukan pintu)

"Siapa sih?" Pekik Badai kesal karena sedang bermain game di ruang tengah.

Tok... Tok... Tok...
(Suara ketukan pintu)

"Iya iya sebentar" Teriak Badai kesal dan menghentikan aktivitasnya bermain game. Dengan terpaksa Badai beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu lalu membukanya dengan kasar.

"Permisi mas, ini ada paket" Ucap Ica sambil menundukkan kepalanya dan mengambil sebuah kotak dari tas ranselnya.

"Buat siapa mbak?" Tanya Petir yang tiba-tiba datang dan membuat Badai kaget.

"Ngagetin aja lo" Ketus Badai dingin.

"Atas nama Zaki mas" Jawab Ica sambil menyorongkan kotak bingkisan tersebut.

"Oke makasih ya mbak" Jawab Petir sambil mengambil kotak bingkisan itu dan menatap penuh kotak itu. Sedangkan Ica hanya menganggukkan kepalanya saja sebagai jawabannya. Lalu pergi meninggalkan markas The Beaszt dan menghampiri Caca yang sedari tadi bersembunyi di balik pohon sambil merekamnya.

Setelah kepergian Ica Badai dan Petir masuk ke dalam markas untuk mencari keberadaan bosnya itu.

"Gimana beres?" Tanya Caca sambil memasukkan handphonenya di dalam saku jaketnya.

"Beres!" Jawab Ica sambil mengeluarkan jempolnya.

"Gue akui kalo soal penyamaran lo paling bisa diandalkan" Puji Caca pada Ica dengan senyuman yang lebar.

"Ya iyalah, gue gitu loh" Ucap Ica dengan pedenya sambil mengibaskan rambutnya ke belakang.

"Nyesel gue muji lo" Ketus Caca sambil memutar bola matanya malas. Sedangkan Ica hanya terkekeh dengan jawaban dari saudara kembarnya.

Ya, Ica memang sedang menyamar dengan outfit celana jeans warna biru, jaket orange, sepatu putih, dan jangan lupakan juga ia memakai masker warna putih dan topi warna abu-abu.

" Ya udah balik, nanti ketahuan lagi" Pinta Caca pada Ica dan mereka berdua segera berjalan menuju dimana mereka memarkirkan motornya tadi dan segera pergi dari sana.

"Kok anak buah lo kagak balik balik sih, Zak?" Tanya Bima sambil mengacak-acak rambutnya.

"Gue juga gak tau, gue telepon nomornya gak aktif, gue chat nomornya gak dibales malah centang satu" Jawab Zakky sambil mengotak-atik ponselnya.

Ceklek...
(Suara pintu terbuka dan tertutup)

"Itu apa yang lo bawa?" Tanya Ditto sambil mengernyitkan dahinya.

"Tadi ada paket" Jawab Badai dingin.

"Terus?" Tanya Varo sambil menaikkan satu alisnya.

"Katanya buat Zakky, nih bos buat lo" Ucap Petir sambil menyodorkan kotak bingkisan yang dia ambil dari Badai.

WOLF GIRL'S AND LION BOY'ZWhere stories live. Discover now