🐣26. Rumah 🏡✨

4.2K 443 128
                                    


Kecemasan membuatnya semakin khawatir tatkala ia melihat bagaimana perkelahian dua wanita dari balik kaca mobil nya.

Ia bisa melihat pria baya yang berada disana tidak memisahkan terlebih remaja yang hanya diam, menangis dengan tubuh yang gemetar.

"Persetan," umpatnya lantas keluar dari mobil.

Pria dengan setelan jas masih melekat di tubuhnya itu berjalan cepat, sampai di depan kedua wanita yang masih berkelahi, ia mendorong salah satunya membuat wanita tersebut hampir terjatuh kalau tidak pria baya menahannya.

"Jaga ucapan anda Nyonya Ardana," ucapan nya membuat atensi mereka terkejut dengan kehadiran nya.

"Anta," gumam Kejora tidak percaya.

"Anta," Kejora berlari berhambur ke pelukan Antariksa, menangis pilu dengan tubuh yang bergetar hebat.

Sedari tadi, ia sangat takut. Seolah tidak ingin terlihat lemah, ia bersikap biasa saja. Tapi entah kenapa ketika melihat Antariksa, rasa ingin berlindung pada pria yang lebih muda dari nya itu sangat kuat, membuat nya tak mampu untuk tidak menangis kembali.

"Kak, ada aku." Antariksa membalas pelukan Kejora, mengusap lembut punggung sempit itu.

"Anta, Laskar sama Al anak aku, bukan bajingan itu."

"Aku percaya," jawaban Antariksa sontak membuat Kejora semakin erat memeluk pria tersebut.

Antariksa merelai pelukan nya, tungkainya mendekat pada Jerry yang hanya diam.

Bugh

Bugh

Bugh

"Iblis kayak lo nggak pantes di kasih ampun," geram Antariksa memukul wajah Jerry, sedangkan sang empunya hanya diam, membiarkan Antariksa memukulinya.

Kejora hanya diam, menangis melihat bagaimana marahnya Antariksa saat ini, kilatan amarah itu sangat kentara membuat siapapun merinding melihatnya.

"APA MAKSUD LO, HAH?! LASKAR SAMA AL ITU ANAK KAK ATLA, BUKAN LO BANGSAT!"

"Lepas!" Ella menarik bahu Antariksa untuk menjauh dari Jerry, bukannya terlepas malah ia sendiri yang terjatuh karena Antariksa menyikut nya.

Tenggara membantu sang Mami untuk berdiri, membawa jauh dari perkelahian dua pria dewasa tersebut.

"Daddy kamu bisa mati, Tenggara." Ella memberontak, namun Tenggara dengan sekuat tenaga menahan nya.

"Biarin, Mi. Biar Daddy mati," gumam Tenggara dengan tatapan kosong dan rahang yang mengeras.

Perkelahian itu masih berlanjut, sampai Jerry sudah terkapar di lantai dengan luka lebam dan tatapan sendu.

"ANTA, LEPAS!"

Antariksa menjauh dari Jerry, tatkala tarikan kasar seseorang.

Vania menggeleng, membantu Antariksa untuk menjauh dari Jerry. "Lo bego apa gimana, Anta? Dia mati, lo bisa masuk penjara."

"Dia udah buat kak kejora sakit, gue gak terima."

"Gue tau, tapi nggak gini. Inget tujuan kita, mau jeblosin dia ke penjara. Kalo dia mati, bukti apa yang mau kita kasih ke polisi, sampai kapan pun kita nggak akan tau, siapa dalang dari kecelakaan Atlanta."

Apa yang Vania bicarakan ada benarnya, Antariksa hanya diam tanpa membantah.

Vania menatap Jerry dan Ella secara bergantian. "Buat lo, Jerry. Jauhin Kejora, hadir nya lo cuma buat Kejora sakit." Tunjuk Vania dengan tatapan tajam.

Jagoannya Bunda [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang