𝟑𝟐. 𝑯𝒖𝒌𝒖𝒎𝒂𝒏

118 15 0
                                    

HELLO, ALL MY FRIEND

THANKS KARENA MASIH MAU BACA KARYA AKU

KALIAN DARI MANA AJA NIH?

GIMANA KRITIKANNYA BUAT CERITA KALI INI?

LANGSUNG KETIK DIKOMENTAR YA

OH YA, BUAT TULISAN YANG TYPO, TOLONG DITANDAI AJA, BIAR NANTI AKU PERBAIKI, OK!!!

HAPPY READING ♥︎♥︎

٭٭✰٭٭

Seorang wanita dengan seragam resmi profesi guru lengkap juga dengan nametag yang terpasang rapi dibagian dada sebelah kirinya. Bu Inez berjalan santai menuju kelas XI MIPA 3. Kelas yang selalu menjadi favorit guru karena azas kepintaran para penghuni kelas itu dan pastinya selalu menjadi bahan utama buah bibir topik pembahasan ghibah para guru.

"Selamat pagi anak-an-KEISYA! " hancur sudah mood bu Inez pagi ini. Niat ingin menjelaskan full satu bab materi Kimia, malah jadi hanya karena ulah siswi bernama lengkap Keisya Alifa Gabriella yang dengan santainya duduk ala-ala pengunjung dermaga diatas meja. Seketika hal itu langsung membuat telinga dan kedua lubang hidung wanita yang berusia lima puluh tahunan itu seolah mengeluarkan asap jika dilihat dari wajahnya yang sudah memerah bak kepiting rebus.

"ASTAGFIRULLAH KEISYA! TURUN NAK, YA ALLAH! " titah bu Inez setengah berteriak pada keisya yang masih tetap dengan santainya menatap guru itu dengan tatapan tanpa dosa. Sementara itu, dibelakangnya, kelima inti Alstand yang lain hanya bisa menahan tawa mereka. Lagian salah sendiri bandel.

"KEISYA, IKUT SAYA KE RUANG GURU SEKARANG! " Titah wanita itu lagi. Yang diperintah hanya diam. Oh ya, jangan lupa juga dengan cengiran kuda khas milik keisya yang saat ini masih setia duduk dikursinya setelah tadi sempat tersentak kaget karena mendengar suara melengking milik bu Ainez Kazahri.

"Saya disini aja bu, " ucap keisya pelan. Ia melirik Theo yang duduk disampingnya sekilas, sangat jelas terlihat jika saat ini Theo dan Zayyan sedang berusaha untuk menahan tawa mereka diatas kikuknya gadis itu.

"APA KAMU BILANG?! siapa suruh kamu naik naik meja tadi? Apa menurut kamu sopan seperti itu? " Bu Inez melotot tajam pada keisya. Ia benar-benar tak habis pikir dengan gadis itu, belum juga sampai satu semester siswi itu menginjakkan kakinya di SMA Ataraksa ini, namanya sudah berpuluh puluh kali tercatat dalam buku pelanggaran siswa, dan bolak-balik masuk ruang BK.

Keisya menggeleng pelan."saya ngga naik naik meja kok bu, " Elaknya sebisa mungkin dengan alibi yang secara logika saja sudah tidak masuk akal.

Kedua mata bu Inez makin melotot tajam. "TERUS YANG TADI ITU APA KEISYA ALIFA GABRIELLA? " sudah, kesabaran wanita benar-benar habis diawal hari ini.

"Saya tadi cuma duduk kok bu, "
"Iya, kamu duduknya dimana nak? " tanya bu Inez lagi dengan intonasi lembut yang dipaksakan.

"Di-e, diatas meja bu, hehe" jawab gadis itu benar adanya tanpa merasa bersalah sedikitpun, membuat wanita dengan rambut sebahu itu dengan cepat mengusap dadanya yang sudah Bergemuruh hebat.

"Aduh, udah deh sya, ikut aja sono, bisa meledak ntar solarsystemnya bu Inez. " ucap Theo sedikit berbisik ditelinga keisya. Gadis itu hanya menoleh sekilas, dan malah kembali nyengir selebar mungkin, seolah bukan dirinya lah yang menjadi pusat perhatian saat ini.

AlegraWhere stories live. Discover now