BAB 5 (Touch Your Heart)

351 75 15
                                    

Hai, terima kasih kepada orang-orang yang sudah setia menunggu cerita ini. Maaf updatenya slow banget, sibuk kuliah :)



Naruto characters belongs to Masashi Kishimoto


Bijaklah dalam memilih bacaan!

***

Hinata menatap Sasuke dengan kening berkerut, mereka sudah hampir menyatu hingga Sasuke terdiam dan menarik bajunya kembali, lalu tanpa kata segera keluar dari ruang kerjanya. Sasuke tak kembali setelahnya, dan Hinata hanya merasa lebih hancur melihat dirinya yang hanya berlapiskan hanfu luar untuk menutupi badan telanjangnya.

Wanita itu melihat langit-langit ruangan, mereka hampir melakukannya di lantai, tetapi akhirnya Sasuke meninggalkannya dengan buruk. Wajah Hinata pias, ia menggigit bibir untuk menahan isakannya, penghinaan terbesar ini menggores hatinya begitu dalam. Ia kecewa pada dirinya sendiri dan malu kepada Sasuke. Apakah ia memang semurahan ini?

Hinata tak bisa menahannya, ia menangis dengan menutup mulutnya. Masih menahan isakan yang sukar untuk ditahan, rasa malu, kecewa, sakit hati, marah, dan kesedihan tak bisa ia gambarkan dengan kata-kata menyedihkan apapun. Ia hanya ingin menangisi situasi mengenaskan ini.

Hal yang telah terjadi bukanlah salah Sasuke, ia saja yang bersikap implusif tanpa memikirkan resiko Sasuke akan menolaknya jika mereka melakukan hubungan suami istri, karena yang Hinata pikirkan itu adalah hal wajar. Namun, apa yang Sasuke pikirkan dan akhirnya memilih tindakan adalah suatu hal lain yang tak bisa Hinata sangka dan duga.

Ia melirik sejenak pada jendela, kemudian bangkit dan memungut satu persatu pakaian yang telah tenggat akibat perbuatan suaminya. Pakaian-pakaian itu seperti harga diri Hinata, hanya sebatas itu. Hinata kembali terisak sembari meremas roknya. Hatinya sakit sekali.

"Apa yang sudah kulakukan?" lirihnya dengan wajah tertunduk.

"Untuk apa aku melakukan ini?" Hinata memukul dadanya agar sesak yang ia rasakan berkurang.

"Kenapa aku begitu bodoh?"

***

Sasuke mencelupkan dirinya sekali lagi ke dalam air danau, pikirannya kalang kabut. Semua itu karena istrinya.

Pria itu menatap pantulan bulan yang terbias air. Tindakannya pastilah membuat Hinata merasa dicampakkan. Namun, ia tak bisa melakukan itu. Motifnya belum jelas. Sasuke hanya memikirkan bahwa yang dilakukan Hinata adalah sebuah bentuk paksaan dari ayah dan ibunya.

Wanita itu rapuh, maka dari itu Sasuke harus menjaganya dengan baik. Hiasi Hyuuga adalah ayah yang baik untuk Hinata, setidaknya dari pandangan Sasuke, karena telah menitipkan putrinya kepada dirinya. Itu berarti Hiasi Hyuuga telah percaya padanya.

Dan dengan itu, Sasuke tak bisa menuruti nafsunya dan berlagak tak tahu apa-apa, seakan buta dengan semuanya.

Sasuke kembali menenggelamkan kepalanya ke dalam air, kemudian muncul lagi.

"Apa yang kau lakukan? Menebus dosa?" Sakura Haruno datang dengan pertanyaan yang sarkas.

"Aku tak akan merasa berdosa karena telah membunuh suamimu," balas Sasuke keji.

𝐔𝐏 𝐓𝐎 𝐓𝐇𝐄 𝐒𝐊𝐘 Where stories live. Discover now