Ulang Tahun Shenina

45 8 0
                                    

"Happy birthday sayang" ucap Angga di hadapan Shenina sambil membawa kue tart. 

"Terima kasih, sayang" balas Shenina sumringah. Terlihat di wajahnya bahwa ia senang sekali.

"Ayo make a wish dulu, habis itu tiup lilinnya" ucap Angga lembut.

Shenina memejamkan matanya, Sasha yakin ia sedang berdoa di dalam hati, meminta yang terbaik untuknya. Lalu segera meniup lilin berbentuk angka 25 yang di tancapkan di atas kue kemudian memeluk Angga. Semua orang bertepuk tangan, sebagian bergumam "ciee, sweet banget sih" gemas melihat adegan mesra di hadapan mereka. Sasha tidak mau ketinggalan berusaha mengontrol dirinya agar tidak menangis, sungguh ia cepat sekali merasa terharu. Melihat sahabatnya begitu bahagia di hari ulang tahunnya benar - benar terasa sampai ke hatinya. Sungguh Shenina sangat beruntung di kelilingi oleh orang - orang  dengan positive vibes yang sangat menyayanginya.

"Selamat ya Shen" ucap Sasha ketika tiba gilirannya untuk mengucapkan selamat, lalu memeluknya dengan erat. 

"Makasih ya Sha" kata Shenina balas memeluk Sasha. "Katanya kamu sengaja nutup tempat ini cuma buat aku" lanjut Shenina terharu, matanya berkaca - kaca.

Sasha mengangguk "demi sahabat aku" kata Sasha berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. "Seneng banget deh liat kamu sama Angga, sweet banget, langgeng terus ya kalian, semoga jodoh" Sasha memeluk Shenina lagi

"Hihihi, amin, doa yang terbaik juga buat kamu Sha" ucap Shenina malu - malu. "Oh ya, sekarang pacar kamu siapa? Yang pembalap itu bukan?" Tanya Shenina penasaran.

"Apaan sih, ga mau bahas ah" kata Sasha melepas pelukannya

"Huu pelit, abisnya kamu privat banget, ga pernah mau ngasih tau" ucap Shenina pura - pura ngambek.

"Hehe rahasia, udah itu ada kak Prilly, sama teman - temannya kayaknya baru dateng tuh" ucap Sasha menunjuk dengan dagunya ke arah pintu masuk. Ada Prilly Latuconsina, Rachel Amanda, Agniny Haque, Umay, dan Ari Irham baru saja datang. Sasha merasa jantungnya tiba - tiba berdetak lebih kencang. Seharusnya ada Iqbaal juga di sana. Kecuali Prilly, Mereka adalah teman - teman Angga yang bermain di film Mencuri Raden Saleh. Semua masuk satu - persatu, dan memberi selamat pada Shenina. Sasha menunggu, bertanya - tanya dalam hatinya apakah ada Iqbaal juga, tapi ternyata ia tidak datang. Ada perasaan kecewa menjalar di hati Sasha. mungkinkah Iqbaal sedang berusaha menghindarinya? Kalau iya, tapi kenapa? Sasha ingat chat terakhir dengan Iqbaal adalah 2 bulan yang lalu tepat di tanggal 1 Januari pas tahun baru. Sasha mengingat - ngingat lagi apakah saat itu ada yang salah dengan chat mereka, tapi tampaknya semua baik - baik saja. Memang agak sedikit awkward, dan Sasha tidak tahu bagian mana yang salah dari ketikannya. Tapi kalau di pikir - pikir lagi, saat itu Iqbaal mengatakan kalau ia melihat video reels yang Sasha posting pada malam tahun baru. Apa mungkin Iqbaal marah padanya karena itu? Tapi marah kenapa? Apa yang salah? Aduuh, kenapa sih hubungan mereka selalu di warnai salah paham? Kenapa ga bisa lurus - lurus aja kayak Angga sama shenina gini? Sasha ingin penjelasan, tapi bagaimana memintanya pada Iqbaal sementara mereka bukan siapa - siapa bagi satu sama lainnya.

Sasha menghentikan lamunannya, memikirkan Iqbaal tidak akan ada habisnya. Ia tidak ingin membuat semua orang menjadi tidak nyaman, ia juga ingin bersenang - senang malam ini. Mumpung banyak teman, mumpung sahabatnya sedang berulang tahun, ia ingin malam ini menjadi malam yang spesial untuk Shenina. Ia ingin Shenina yang menjadi pusat perhatian orang - orang, bukan dia atau kisah cintanya. Ada atau tidaknya Iqbaal di sana, acara ulang tahun untuk Shenina akan tetap berjalan dan harus sukses. 

"Hai semuanya" sapa Sasha kepada teman - teman komplotan Mencuri Raden Saleh.

"Hai Sha, selamat ya, keren banget tempatnya, aku baru tahu kalo tempat ini punya kamu" kata Prilly antusias sambil menyapu pandangan di tiap sudut ruangan.

"Iya gue juga, tadi baru di kasih tau Angga" timpal Umay

"Hehehe makasih, tapi ini bukan punya aku sendiri kok, bareng - bareng kakak, dan ada temannya juga" jelas Sasha 

"Tapi beneran Sha, keren, makanannya juga enak, gua boleh nambah ga?" Tambah ari

"Boleh dong, kan nanti Angga semua yang bayar" ucap Sasha melirik Angga sambil tertawa

"Iya iya, elo semua boleh nambah sampe puas" ucap Angga.

"Asik, kebetulan gue sengaja belom makan malem" Agniny memegang perutnya "laper banget"

"Hahaha, ya udah aku tinggal dulu bentar ya, pokoknya malam ini khusus buat Angga dan Shenina, jadi kalo perlu apa - apa kasih tau aja" ucap Sasha sambil berpamitan untuk meninggalkan mereka sebentar

"Kamu mau kemana Sha?" Tanya Amanda 

"Mau ke toilet"

"Ikut" ucap Shenina

"Aku juga" ucap Amanda 

Di toilet, Sasha sengaja berlama - lama, walaupun ia senang dengan acara malam ini, tapi jauh di dalam hatinya ada yang terasa kosong dan ia tau apa penyebabnya, Semua orang terlihat bahagia, khususnya Shenina sebagai peran utama. Sasha tidak terbiasa dengan acara party seperti ini, biasanya kalau ia ulang tahun, ia selalu merayakannya dengan keluarga. Tapi kali ini, demi Shenina ia harus bisa membaur dengan semuanya. Ia tidak ingin Shenina merasa kecewa dengan dirinya.

"Kamu kenapa Sha?" Tanya Amanda sambil menepuk bahu Sasha ketika ia baru saja keluar dari toilet dan melihat Sasha terdiam di depan wastafel

"Eh Am, ga papa" ucap Sasha mencoba berbohong.

"Kamu yakin ga papa?" Tanya Shenina yang juga baru bergabung

"Emang keliatan nya kenapa sih?" Tanya Sasha

"Ya ga papa, kaya ada yang di pikirin" kata Amanda "emang lagi mikirin apa sih, Sha?" Lanjut Amanda

"Engga, ga mikir apa - apa, sumpah deh"

"Kalau kaya gitu, justru malah keliatan lagi ada yang di tutupi, kecewa ya ga ada Iqbaal?" kata Shenina to the point.

Deg

"Biasa aja, kenapa harus ada Iqbaal?" Sasha memalingkan wajahnya sambil mencuci tangannya lagi yang sudah bersih

"Cuma nebak Sha, jangan salting gitu ah, tuh liat mukanya merah" Shenina menunjuk wajah Sasha yang dari tadi sudah memanas.

"Ya ampun, Sha, kamu lucu banget sih, udah ah yuk, apa kamu mau di sini dulu sampe mukanya ga merah lagi?" Tanya Amanda cekikikan. Geli melihat Sasha salah tingkah hanya karena mendengar nama Iqbaal

"Kalian duluan aja, aku di sini dulu, masih sakit perut nih" ucap Sasha berbohong

"Ya udah duluan ya, kamu ga papa kan, sendirian? Jangan lama - lama" ucap Shenina lebih kepada perintah dari pada menunjukkan perhatian.

"Iya duluan aja, udah sana"

Amanda dan Shenina meninggalkan Sasha di toilet sendirian, Sasha butuh waktu untuk menstabilkan detak jantungnya serta mengontrol alirannya darahnya agar tidak menumpuk di pipinya. Ingin rasanya ia kabur pulang saja. Ia khawatir kalau ada yang menyebut - nyebut Iqbaal lagi, keadaannya akan jadi seperti ini lagi.

Tapi kenapa sih semua orang gampang banget nebak kalau aku lagi kenapa - kenapa? Ga kak Irma, ga Shenina. Katanya cuma nebak, tapi kok tepat.

***

Waiting For Your LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin