Gua sama Sasha balik duluan ya, have fun bro, salam sama yang lain
Send
Iqbaal mengirim pesan kepada Angga lalu mematikan ponselnya tanda bahwa ia tidak ingin di ganggu. iya ingin memanfaatkan kesempatan malam ini dengan sebaik mungkin. Membuat kesan indah sebanyak-banyaknya dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.
Iqbaal berjalan mengikuti Sasha menuju pintu keluar yang ada di belakang restoran.
"Kita mau naik mobil aku aja? Parkirnya deket kok, kita ga harus ngelewatin lobby depan" kata Sasha memberi ide agar, meminimalisir agar tidak banyak orang yang melihat mereka sedang berdua.
"Kamu nyetir sendiri atau sama supir?" Iqbaal balik bertanya
"Tadi perginya dianterin supir, aku males kalau harus macet-macetan, tau sendiri daerah sini macetnya gimana kalau sore, lagian kak Sissy pasti marah kalau aku pulang sendirian malam-malam" jelas Sasha.
"Ya udah naik mobil aku aja ya, supir kamu suruh pulang duluan aja, kasian juga kalau harus nungguin, nanti kamu aku yang nganter pulang, boleh?" Tanya Iqbaal
"Hmm, gimana ya" Sasha menggigit bibir bawahnya, menimbang-nimbang apakah menerima ajakan Iqbaal atau tidak.
"Please, aku yang minta izin sama kak Sissy deh, boleh ya" mohon Iqbaal, tampaknya Iqbaal serius kali ini.
"Ya udah, tapi aku aja yang minta izin sama kak Sissy" ucap Sasha.
"Yes, thanks"
Iqbaal menggandeng tangan Sasha, menuntunnya menuju tempat dimana mobilnya sedang di parkir. Ketika sampai ia berusaha membukakan pintu untuk Sasha, tapi ia menolaknya.
"Aku bisa sendiri" kata Sasha. Ia lupa Sasha bukan perempuan yang manja. Ia tidak akan mau di perlakukan layaknya seorang putri, karena itu menurut nya berlebihan.
"Kita mau cari sate Padang di mana Baal?" Tanya Sasha ketika mereka sudah di dalam perjalanan.
"Hmm, dimana ya yang enak?, kamu boleh pilih tempat yang kamu suka deh" kata Iqbaal.
"Sebenarnya aku juga ga tau dimana sate Padang yang enak di daerah sini" kata Sasha lagi
"Kalau gitu kita jalan terus aja, nanti kalau ada sate Padang kita berenti, gimana?" Tanya Iqbaal
"Boleh"
Sepanjang perjalanan itu mereka mengobrol banyak sekali. Kadang-kadang melewati tukang sate Padang tapi mereka tidak berhenti. Iqbaal dan Sasha cukup tahu kalau sebenarnya bukan sate Padang yang mereka cari, itu hanya alasan agar mereka bisa berdua saja, menikmati jalanan kota Jakarta di malam hari sambil mendengarkan alunan musik dari playlist milik Iqbaal yang sebagian besar ternyata Sasha juga tahu lagu-lagunya karena kadang-kadang ia juga ikut bernyanyi.
Iqbaal ingin sekali menanyakan apakah Sasha punya pacar sekarang, ia penasaran apa Sasha masih pacaran sama Japra atau sudah punya orang baru. Tapi pertanyaan itu ia urungkan. Iqbaal tidak mau suasana menjadi tidak menyenangkan hanya karena membahas sesuatu yang tidak diinginkan Sasha. Biarlah, begini dulu saja. Ia ingin menikmati malam ini. Mumpung bisa berdua saja.
"Eh itu ada sate Padang" kata Iqbaal ketika mereka sudah sampai di kawasan Blok M. "Kita berenti yuk, aku udah mulai laper"
"Oh boleh, tapi rame banget Baal" kata Sasha ragu. Blok M memang terkenal dengan kulinernya. Banyak makanan enak di sana, jadi hampir tidak ada tempat yang sepi. Apalagi malam Minggu begini, jangan harap bisa dapat tempat duduk, deh.
"Kita pesan yang sebelah sana aja, terus minta dianterin ke sini, aku kenal pemiliknya" kata Iqbaal.
"Serius, kamu sering makan disini?" Tanya Sasha takjub, seolah itu adalah hal yang luar biasa.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Waiting For Your Love
Fanfiction#fanfiction Iqbaal dan Sasha... Setelah sekian lama, apa yang mereka pikirkan tentang satu sama lain? Masihkah ada rindu di antara keduanya?