𝑭𝑶𝑹𝑮𝑶𝑻𝑻𝑬𝑵 𝑺𝑻𝑨𝑹

Chapter 1

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tak. Tak. Tak.

"Hei kau, mau bergabung dengan klub tenis meja?"

"Matsukage-san, dia iniー"

"Aku tahu. Pembuat onar kasus 6 bulan yang lalu, Takasugi Ritsu-kun, kan? Dia memiliki kemampuan dan keterampilan yang hebat. Kau tertarik bermain tenis meja?"

Cklek.

"Wah, sepertinya ada keributan kecil di sini."

"Eh? Gadis itu ...."

***

"Di penyerangan Dead Mans yang sebelumnya, banyak ViStamp milik Fenix yang tercuri. Mungkin selanjutnya Dead Mans akan melakukan serangan dengan skala besar lagi," jelas seorang pria.

"Apa Revice System dan Serenity System sudah selesai dikembangkan?" tanya pria lainnya pada pria yang menjelaskan tadi.

Karizaki George, seorang pria yang merupakan ilmuwan jenius dari organisasi bernama Fenix. "Ayo kita basmi iblis dengan iblis." Pria yang kerap dipanggil Karizaki itu pun menyentuh tombol di jam digitalnya dan mengeluarkan sesuatu dari bawah lantai. Benda tersebut adalah ViStamp dan Driver dari Revice System dan Serenity System yang tengah mereka bahas.

"Apa kau sudah menemukan pengguna yang cocok?" tanya pria yang merupakan atasan Karizaki, Wakabayashi Yuujirou.

Tak.

Karizaki kembali menampilkan profil seorang anggota Fenix dan seorang gadis sekolah di layar proyektor miliknya sambil menjawab, "Igarashi Daiji dan Katsura (Name)."

***

"Jadi, bagaimana?"

"Hm? Apanya yang bagaimana?"

Seorang remaja terkekeh melihat reaksi (Name) yang mengembalikan pertanyaan kepadanya. Matsukage Hisashi, ketua klub tenis meja sekaligus teman sekelas (Name), sedangkan (Name) sendiri adalah manajer klub tersebut. Setelah kegaduhan yang tak sengaja tertangkap basah Matsukage dan (Name), keduanya membubarkannya.

"Koutaro, ya," ujar (Name) yang menatap langit cerah siang ini.

"Kou-sama sepertinya tidak begitu menyukai kehadiran Ritsu," timpal Matsukage yang berdiri di samping (Name).

"Entahlah, banyak hal yang terjadi. Terlebih lagi dengan apa yang terjadi 6 bulan belakangan ini," balas (Name).

Matsukage menatap gadis itu. "Bagaimana kau akan memperbaiki hubungan mereka seperti dulu?"

"Biarkan waktu yang menjawabnya, kita sebagai senior hanya bisa mengarahkan keduanya agar tidak terjadi kesalahpahaman yang sama," jawab (Name) sambil tersenyum.