Pengabaian

1 0 0
                                    


Apa arti ada menurutmu?

Bagiku ada adalah berdiri dikaki sendiri. Terdengar tabu, hanya saja aku menyimpan arti itu dalam diriku sedari kecil.

Gadis kecil itu berjalan tanpa alas kaki dijalananan aspal. "Tapak ayam" istilah dari kampungku untuk sesorang yang suka tidak memakai alas kaki. Pakaiannya lusuh dan dekil seperti tak terurus, mengapa dia menangis? ia menyeka air mata sembari memegang kakinya yang terluka. Hendak kemana ia?, ia terus berjalan dan terus kuikuti. Ia tampak pergi kesebuah gubuk tua. 

Anak kecil itu membuka pintu dan melihat kearah wanita tua sembari mengeraskan suara berharap dapat mengadu dengan tepat. "Neneeeek..." sembari sesenggukan ia memanggil wanita tua itu. "Ada apa?" ujar wanita tersebut, gadis kecil itu mengadukan keluh kesahnya yang telah disakiti oleh anak laki-laki diperjalanan pulang. " kenapa mau saja, kenapa tidak kau lawan?" ujarnya.

"aku sendiri, mereka banyak mendorongku, aku tak mampu melawannya.."ujarnya

"sudah kubilang jangan suka keluyuran, kamu bandel" sahut wanita itu

anak itupun menangis sejadinya, kemudian nenek berkata "sudahi tangismu itu atau aku akan memukulmu.! "

anak kecil itu sesenggukkan dan berlari kekamar membenamkan wajahnya. Menangisi keadaannya sendiri, sayangnya anak sekecil itu tidak tahu apa-apa. Tidak mau membalas, dan hanya menerima saja. Ia tak tahu cara menolong diri sendiri, kemudian ia bangkit dan duduk dijendela kamar menghadap ke sawah sembari melamun sendirian. Tatapan gadis itu terlihat sayu, jauh didalam lubuk hatinya ia rindu akan kedua orangtua, saudara-saudaranya. Namun tatapannya kembali nanar memikirkan mengapa harus ia ditinggalkan sendiri didesa ini menemani nenek? sementara ia tahu betul nenek tidak menyukainya dan lebih menyayangi sepupunya. Disini ia sendiri menghadapi semuanya, anak sekecil itu dipaksa harus keladang, menahan keinginannya, sebab ketika ia punya keinginan  hanya berbalik menjadi kesalahannya. Dibully adalah rutinitas yang selalu ada disekolahnya walaupun baru menginjak Sekolah Dasar. Entah siapa yang memerdulikannya, ia lupa bagaimana rasanya dicintai dan tidak tahu cara mencintai, hanya saja menolong dan berkorban adalah bentuk cintanya. Kehidupan baginya adalah air mata yang tak berkesudahan, berharap cepat dewasa agar tidak lagi dihina, betapa setiap hari ia merasa iba dengan dirinya sendiri. 

Pernah ia coba melawan, namun ia yang disalahkan, bahkan difitnah oleh teman-temannya, tak ada yang mendengar dan tak ada yang melihat, ia hanya butuh satu uluran tangan, namun tak kunjung datang, betapa setiap harinya ia merasa dibuang dan tak diinginkan. Apa artinya kehidupan? anak sekecil itu menanggung semuanya. 

Jika ditulis entah sedalam apa luka yang dipendam anak gadis itu, tapi ia tetap tersenyum dan menerima orang baru. Ia lebih suka tempat baru dengan orang-orang asing daripada hidup ditempat lama dengan rasa sakit yang semakin dalam. Ia tak pernah ingin menetap, betapa setiap orang yang ditemuinya toh akan meninggalkannya, pernahkah kamu berkeinginan mati?

Pengalaman pahit gadis itu mengantarkannya ke kedewasaan sebelum usianya, seolah disana ada hikmah yang tersimpan diberikan semesta. Ia lebih bnyak diam, namun peduli dengan sekitar. Ia menjadi orang yang sangat mandiri dan tak ingin menyusahkan orang lain. Tapi jauh didalam lubuk hatinya ia kesepian, ingin merasakan cinta yang sesungguhnya. Ia telah tumbuh menjadi remaja yang penuh semangat ditempat baru, namun ia terkadang kelelahan karena menolong siapapun yang ia temui dan tidak pandai berkata tidak. Apa ini penyakit? 

Bahkan dalam percintaanpun ia kerap kali diduakan, apa ini penderitaan? ia bertanya-tanya, apa yang berharga dalam hidup ini?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 26 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

kemana arahku?Where stories live. Discover now