Chapter 06

162 11 1
                                    

Maaf kalau ada typo🙏☺️


HAPPY READING



Hari sudah pagi dan Ayan membuka matanya pelan saat akan bangun Ayan kaget dengan tangan kekar yang melingkar di pinggangnya, dan bergumam "jadi seperti ini rasanya tidur bersama dan dipeluk suami" Ayan tersenyum senang.

Lalu dengan pelan Ayan menyingkirkan tangan Raja dari pinggangnya, dan lihatlah sang empu begitu nyenyak tidur sampe tidak sadar bahwa sang istri telah bangun, Ayan pun menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah beberapa menit Ayan keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan baju santai nya, melirik ke tempat tidur ternyata sang suami masih tertidur lelap sekali, tanpa ba-bi-bu Ayan pun menuju dapur dan bersiap untuk memasak sarapan.

"Bi tolong siapkan beberapa bahan untuk dimasak hari ini" Pinta Ayan kepada maid. "Baik tuan muda" ucap maid dan langsung melaksanakannya.

Dilain tempat ya tepatnya di tangga turunlah key yang sudah segar kelihatannya dia sudah mandi, biasanya jam segini dia turun dengan masih menggunakan baju tidurnya dan turun hanya untuk mengambil air minum saja.

"Tumben udah rapih key mau kemana" tanya Ayan.

"Gak kemana-mana kak, aku cuma mau aja hehe.." jawab key sambil cengar cengir.

"Oh baiklah" angguk Ayan dan melanjutkan acara masak memasaknya.

SKIPP***

Semua makanan sudah tertata di meja makan dan Ayan kini menuju kamar suaminya untuk membangunkannya.

"Mas bangun, ini udah pagi mandi dan turun kebawah sarapan" ucap Ayan sambil menggoyangkan tangan Raja pelan.

Dan tak lama mata itu mulai terbuka pelan dan melihat pemandangan manis di hadapannya ya siapa lagi kalau bukan si cantik Ayan.

"Mas udah baikan kan?" Tanya Ayan untuk memastikan.

"Hemm...sudah" angguk Raja sambil duduk mengumpulkan nyawa nya yang belum terkumpul.

"Syukurlah, kalau gitu mandi dan turunlah" pintah Ayan yang hanya dibalas anggukan oleh sang suami.

Sedangkan dibawah ternyata sudah ada Darren yang duduk di sofa ruang tamu, dengan Key yang berekpresi kesal dan tidak lupa tangan yang menyilang di dada, lalu suara dari tangga mengalihkan pandangan mereka berdua, lihat siapa yang turun, ternyata nyonya rumah, ya siapa lagi kalau bukan Ayan.

"Heuhh.. akhirnya kakak iparku turun juga" decak key menghela nafas berat.

"Kau disini tuan Darren, sepagi ini" tanya Ayan menuju ruang tamu.

"Ya memangnya kenapa kalau aku kesini sepagi ini, apa masalahmu" jawab Darren agak ketus.

"Ah tidak hanya saja sepagi ini kau bertamu" ucap Ayan sambil tersenyum paksa.

"Hey aku bukan tamu disini, aku adalah calon nyonya dirumah ini camkan itu" ucap Darren tegas.

"Hufffff... baiklah baiklah tuan Darren terserah apa katamu" balas Ayan menghela nafas pasrah, Karna dia tidak mau memperpanjang urusan dengan lakik satu ini.

Selang beberapa menit akhirnya tuan rumah turun juga, dan sudah rapih memakai pakaian kantor, huh dia sudah beberapa hari tidak kekantor Karna sakit.

"Arren kau disini" tanya Raja heran.

"Yes honey, aku merindukanmu" balas Darren sambil merangkul tangan Raja dan yang digandeng cuma bisa pasrah diem baek.

"Ckkkkk..." Key hanya berdecak sambil memutar matanya malas.

Ayan hanya biasa aja kek dia tu udah biasa gitu liat pemandangan ini, ya gimana gak biasa orang itu udah jadi makanan dia sehari-hari gitulah intinyamah padahal dalem hatinya sakit banget itu cuma ya apa boleh buat mereka sepasang kekasih dan Ayan hanya sebatas istri saja tidak lebih, itulah yang ada dipikiran Ayan sekarang.

"Apa kau akan terus glendotan ditubuh kakak ku Arren" sela key kesal.

"Memangnya kenapa dia calon suami ku jadi tak apa" jawab Darren yang membuat Ayan menunduk sedih.

"Sudahlah kalian selalu saja bertengkar setiap kali bertemu, padahal dulu kalian akrab sekali seperti adek kakak" ucap Raja kesal.

"Itu dulu sayang sebelum ada orang asing ini masuk kedalam keluarga mu" jawab Darren sambil menunjuk Ayan.

"Hey..hey..jangan menunjuk kakak iparku seperti itu, dan kau kakak itu dulu sekarang aku seperti ini karna aku membela istrimu dan sudah seharusnya adik ipar melindungi kakak iparnya bukan apa itu salah, dan ya aku sudah memperingati kekasihmu ini untuk tidak menggangu kita lagi tapi lihatlah betapa keras kepalanya dia" jelas Key dengan kesal.

"S-sudahlah kalau terus seperti ini kita akan melewatkan sarapan, lebih baik kita ke meja makan saja" cela Ayan memberanikan diri untuk menghentikan perdebatan yang terjadi dan langsung di angguki Raja dan juga key, mereka langsung menuju meja makan meninggalkan Darren di ruang tamu.

"A-apa kau tidak mau bergabung dengan kami" tanya Ayan kepada Darren.

"Ckkk" Darren hanya berdecak dan menuju meja makan juga.

"Sayang aku mau duduk disini" rengek Darren yang mengingkan tempat duduk Ayan yang ada disebelah Raja.

"Duduklah dikursi kosong Arren" balas Raja datar.

"T-tapi sayang aku mau duduk disini" tetap dengan rengekan Darren.

"Itu tempat duduk kakak iparku kau duduklah dikursi kosong, apa matamu buta masih ada beberapa kursi kosong disana kenapa menginginkan kursi orang lain" jelas Key lagi dan lagi dengan wajah kesal.

"Sudah key biar aku yang pindah, dan kau tuan Darren silahkan duduk ditempat yang kau inginkan" sela Ayan mengalah, oh ayolah Ayan hanya ingin sarapan dengan tenang dan damai begitu saja susah, sungguh menyebalkan.

Dan langsung saja Darren duduk dengan penuh kemenangan disamping Raja.

"Kenapa dia begitu baik, hatinya seperti malaikat, dan selama ini aku tidak adil padanya, oh Raja sejahat itukah kau" batin Raja sambil melirik Ayan. Karna merasa ada yang memperhatikannya Ayan menoleh ke arah sumber itu dan sontak raja langsung memalingkan wajahnya ke depan dan melanjutkan sarapannya.



(BERSAMBUNG)

Between me, you and him (END)Where stories live. Discover now