Chapter 024

141 8 1
                                    

Maaf kalau ada typo🙏☺️


HAPPY READING


"Baiklah tuan, saya permisi" ucap Lusi sembari menatap Raja sus, hey ada apa dengan mereka bahkan Ayan yang melihatnya semakin penasaran apa hubungan mereka apakah lebih dari sekedar atasan dan sekretaris.

Lihatlah lagi dan lagi Ayan sampai lupa bahwa sang anak sedari tadi sudah terlelap tidur saking larutnya dalam lamunan.

"Sini biar El mas tidurkan di kamar" ucap raja sembari mengambil alih El ke atas gendongannya, ya di kantor Raja memang sudah tersedia kamar diruangannya. Bukan hanya di ruangannya di lantai bawah juga ada ya untuk para karyawan kalau mereka kelelahan lembur mereka bisa pakai pasilitas kantor yang seperti rumah sendiri komplit pokoknya.

"Kamu jangan salah paham sayang, tadi dia hanya membersihkan jas mas Karna katanya ada debu" jelas Raja.

"Emm...ah eee a-aku gak mikir apa-apa kok mas"

"Jangan pikir mas gak tau ya yang kamu pikirin"

"Enggak mas, kamu udah makan siang belum, nih kebetulan tadi aku mampir ke restoran"

"Wahhh kebetulan mas belum makan siang sayang, Yaudah sebaiknya kita makan bersama"

Dan akhirnya mereka makan berdua deh, haha tanpa mereka sadari ada seseorang yang mengawasi mereka di luar ruangan, ya itu adalah Lusi ia melihat nya di sela-sela kaca.

Entahlah terlihat Lusi sepertinya tidak suka dengan keberadaan Ayan, dia mengepal tangannya kuat dengan wajah yang penuh amarah.

"Awas aja aku bakal hancurin kebahagiaan Lo AYAN" ucapnya dengan penuh penekanan di kata Ayan.

"Apa yang udah jadi milik gw tetep milik gw gakboleh ada satupun yang milikin dia selain gw" dengan senyum smirk (😏) iapun menuju ruangannya yang terletak disebelah ruangan Raja.

*
*
*

Kini mereka udah selesai dengan acara makan siangnya dan sekarang Raja sedang kembali berhadapan dengan laptop dan berkas-berkas nya, sedangkan Ayan sedang bersama sang anak yang sudah bangun dari tidurnya dan rewel minta susu. El itu tipikal bayi yang anteng jarang rewel dan nangis kalaupun rewel nangis itu kalau lagi ngerasa laper atau pipis/pup gitu ya jadi dia termasuk bayi yang pinter gak nyusahin ibunya.

"Uhhhh anak Buna haus ya, iya haus dari tadi belum Mimi ya iya, hehe"

"Emmm...nyee...Jaja..bu-bu-n..dy-dy"

"Apa sayang, Daddy nya lagi kerja ya nanti ya main sama Daddynya"

"Mam...emen...El...muu...emen....bu-bu-n"

"Apa El mau permen, enggak boleh dulu ya El nya masih kecil gak boleh makan yang manis-manis dulu"

"Emmm...mam...bu-bu-n"

"Yaudah nih El mam cemilan aja ya ini lebih enak dari permen"

Tanpa membantah El langsung melahap cemilannya itu.

SKIPP***

Hari sudah sore menjelang malam, dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang, ya lagi dan lagi si bayik bobo pules banget lagi mungkin dia lelah Karna seharian ini dia aktif banget dari mulai bermain dengan sang Buna lalu mengganggu sang Daddy yang sedang bekerja.

Kini mereka sudah sampai di mansion dan Ayan memutuskan untuk mandi lebih dulu setelah itu dia akan menspon El Karna ini sudah malam jdi El hanya di spon aja pake kain basah, setelah Ayan selesai mandi da ia juga menyeka tubuh El waktu selesai mandi tadi biar sekalian kan dan sekarang ia menyuruh sang suami untuk membersihkan badannya supaya lebih segar, dan Ayan akan mengayun-ayunkan El supaya cepat tertidur kembali ini udah malem juga.

Setelah Raja pergi ke kamar mandi telponnya bergetar menandakan ada pesan masuk lalu Ayan tanpa sengaja melihat pesan itu melalui layar utama ponsel suaminya.

/Isi pesan/

Lusi

Raja kamu lagi ngapain?

Gak nyangka ya kita ketemu lagi dan bagusnya aku jadi sekretaris kamu.

Dan entah ini takdir atau apa bahkan akupun gaktau kalau perusahaan itu milik kamu

Ya awalnya aku hanya iseng melamar pekerjaan disana dan aku diterima dan betapa kagetnya aku pas ketemu kamu dan kamu atasan ku.

Tapi baguslah dengan ini aku bisa ketemu lagi sama kamu.

Ya begitulah isi chat yang terus menerus berdatangan. Sampai Ayan bisa baca semuanya saking brebetnya tu pesan benar-benar yeee si lusiii.

"Apa dia masalalu nya mas Raja, tapi kenapa aku gak tau, apa dia sengaja gak cerita tentang Lusi hari itu dimana saat mas raja memberitahu ku tentang kehidupan masalalu nya, tapi kenapa?" Batin Ayan

Ayan terus bergelut dengan pikirannya sambil menepuk-nepuk pantat anaknya yang sudah tertidur di pangkuannya.

"Apa mas Raja masih belum selesai dengan masalalu nya yg ini, tapi masalalu yang mana? Apa sebelum dengan Darren atau sesudah tapi kan sesudah Darren tiada mas Raja hanya memiliki hubungan denganku saja, lalu siapa Lusi masalalu yang mana?"

"Dan kenapa mas Raja gakpernah cerita tentang Lusi ke aku, apa dia lupa? Bagaimana dia lupa saat ia masih kecil saja ia masih ingat jelas dan menceritakan nya padaku"

"Apa mas Raja masih ada perasaan dengannya, sampai-sampai ia gak siap buat menceritakan nya, atau jangan-jangan selama ini dia dan lusi-..."

"Ah Ayan apa yang kau pikirkan, mencurigai Suami itu dosa, tapi apa boleh buat pesan tadi aja udah jelas bahwa mereka ada sesuatu" Ayan terus bergulir dengan pikirannya.

"Apa aku tanya langsung aja ya ke mas Raja biar jelas semuanya itupun juga kalau mas Raja mau ceritain tentang Lusi kalau nggk gimana"

"Ah sebaiknya aku diam saja dan menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan semuanya"


Between me, you and him (END)Where stories live. Discover now