[01] Assignment Reduction

16 3 0
                                    

Three step clap!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Three step clap!

Siang itu Lumina melakukan salah satu tarian yang terdiri dari tiga ketukan antara gerakan mata, tangan, dan kaki. Kombinasi gerakan tersebut membuatnya dapat berpindah posisi dengan cepat pada setiap tepukannya. Lalu, dengan sedikit sentuhan pita panjang dari tongkat sihirnya, ia berputar dan menggerakkan tongkatnya ke atas hingga muncul cahaya kuning yang mengaburkan pandangan di sekelilingnya.

"Cukup!"

Lumina menoleh ke belakang saat mendengar seruan mendadak itu. Ia meletakkan Ribbon Wand—tongkat sihir berbentuk pita miliknya—dan menghentikan latihan tarian penyegelannya. Kemudian, memandang seorang pengawas asrama yang berdiri tegap menghadap gadis itu.

"Ada apa, Cygnus?" Lumina berjalan mendekati si pengawas asrama sambil berusaha mengontrol napasnya agar lebih teratur. Energinya cukup terkuras banyak, tetapi Lumina tetap melakukannya karena latihan itu terasa menyenangkan.

"Kau dipanggil Kepala Sekolah. Sebaiknya cepat ke ruangannya kalau tidak ingin kena hukuman," beber Cygnus dengan santai dan tampak acuh tak acuh.

Lumina memelotot kaget. Dipanggil Kepala Sekolah? Apa yang telah ia perbuat sampai bisa dipanggil seperti itu?

"Tunggu! Aku masih belum mengerti. Kenapa Kepala Sekolah ... ingin bertemu denganku?"

Cygnus mengangkat bahunya. "Lebih baik pastikan saja sendiri."

Setelah itu, Cygnus pergi meninggalkan Lumina bersama pikirannya yang sedang menebak-nebak beragam kemungkinan. Pasti ada sesuatu yang gawat sampai dirinya bisa dipanggil oleh orang penting di Zodiac Academy.

Lumina berharap tidak ada hal buruk yang akan menimpanya. Ia pun pergi dari lapangan menuju toilet untuk mencuci mukanya agar terlihat lebih segar, menyisir rambut silver sebahunya, dan memastikan seragam yang dipakai dalam keadaan sopan, sebelum melangkah menuju ruang Kepala Sekolah. Padahal, jika ia diberi cukup waktu, Lumina ingin sekali mandi terlebih dahulu.

Gadis itu berjalan melalui koridor sekolah yang memiliki langit-langit tinggi. Ketika mencapai pintu ganda hitam dengan ukiran berbentuk kepala singa yang memiliki tatapan tegas, ia mendapati dua siswa laki-laki seumurannya berdiri di sana.

Lumina mengenal mereka. Salah satunya Dedric, si pemuda berambut hitam sebahu yang sorot matanya tajam. Satunya lagi bernama Jove, pemuda berkacamata semi-hitam yang terlihat malas-malasan dan tidak memiliki minat saat menatap ke depan pintu ruangan Kepala Sekolah yang tertutup.

Ketika pintu itu terbuka, Lumina berpapasan dengan keempat siswa Zodiac Academy yang lain. Ia kenal salah seorang siswa itu, namanya Kamalika. Namun, mereka tidak saling menyapa dan keempat siswa itu berjalan terburu-buru dengan aura yang misterius.

Lumina, Dedric, dan Jove melangkah masuk ke ruangan Kepala Sekolah yang megah. Tak lama kemudian, masuk lagi Zoya yang berpenampilan rapi dan cukup anggun. Lumina mengenal gadis itu cukup dekat, jadi ia menyapanya dengan ramah.

Celestial: The Angelic Kingdom of Heavenly LightWhere stories live. Discover now