BAB 15

112 16 2
                                    


-

-

Semakin hari jeritan dari rumah gedung mulai sering terdengar di beberapa tempat.

Seorang wanita keluar dari rumah ingin pergi menemui suaminya di perusahaan. Namun ketika ia berbalik ia di kejutkan dengan munculnya monster yang menyeramkan di hadapannya.

Ia melihat monster itu lebih besar di banding tubuhnya, mulut monster itu di penuhi darah, tangannya yang besar dan memiliki kuku yang tajam terangkat seperti ingin mengoyak tubuhnya.

Namun ia berhasil menghindar dan berlari dari monster itu berharap bahwa monster itu tidak mengejarnya, tapi ternyata monster itu malah mengejarnya.

Ia berlari semakin cepat sembari berusaha menelpon suaminya.

Sampai akhirnya telponnya di angkat.

"Yeoboseyo ada apa kenapa kau meneleponku?" Terdengar suara pria dari sembarang sana.

"T-tolong a-aku kumohon" Ucapnya masih sembari berlari.

"Ya kau kenapa di mana kau sekarang aku akamenemui mu?" Ucap pria itu merasa khawatir.

"T-tolong aku... Aku... "

"Aaakkkhhh t-tidak tolong j-jangan kumohon"

Sebelum wanita itu memberi tahu lokasinya ternyata monster itu berhasil mengejarnya dan mencakar lengannya hingga handphone terjatuh.

"Hallo,, hallo apa yang terjadi kau dimana? " Teriak pria di telpon itu merasa panik ketika tidak ada jawaban.

"Aaakkkhhhh"

Pria itu semakin panik mendengar teriakan istrinya dan juga sebuah geraman.

"Hei kau dimana jangan membuat ku cemas hallo,, HALLO!!!" Namun pria itu tidak mendapat jawaban dari istri nya karna telponnya terputus.

Situasi seperti ini bisa terjadi kepada siapapun. Suara jeritan kesakitan, teriakan ketakutan juga meminta tolong, mulai sekarang tidak ada lagi kedamaian di dunia ini.

Hanya yang kuat yang bisa bertahan dan yang lemah mungkin akan tiada.

Sebagian manusia berhasil berevolusi mungkin bisa bertahan, namun yang gagal akan mati atau menjadi manusia biasa.

[]

[]

"Kumohon angkat telepon ku." Ucap Hanna panik.

"Ck dimana kau? Apa kau baik-baik saja? Ayolah angkat telepon ku! "

"Hanna ada apa? " Tanya Noemie.

"Ini... Kekasihku sangat sulit dihubungi."

"Aku merasa khawatir, aku sudah menelponnya sedari tadi tapi tidak diangkat."

"Semoga saja di tidak kenapa-kenapa." Ucap Hanna cemas.

"Tenanglah mungkin dia sedang bersembunyi di suatu tempat yang membuat ia tidak bisa mengangkat telepon dari mu." Ucap Noemie untuk menenangkan Hanna.

TRANSMIGRATION : END OF THE WORLD NOVELWhere stories live. Discover now