4. Senyum❄️✨

123 64 6
                                    

Happy reading Gess🗿💐
Ayok komen di tempat yang menurut kalian perlu di komen😋💐

Ada typo tandain yaa?

Ada typo tandain yaa?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❄️

Seperti biasa, dan tidak lagi aneh, Aya di ruangannya sedang berkumpul dengan teman-teman cewek nya sambil menunggu dosen datang, sambil membicarakan hal-hal random yang kadang di luar nalar manusia. Mereka juga sengaja, duduk berdekatan agar bisa menggosip satu sama lain.

"Ges!" seru Aya memusatkan atensi teman-temannya padanya.

"Apa tuh?" tanya Miya mewakili.

"Gue kemaren ketemu Haru, dia gak maskeran dan gak nutupin kepalanya. Ternyata bener ya, mukanya lebih ke arah orang Jepang, tapi cakep njir," ungkap Aya di dengarkan teman-temannya.

"Seriusan? Iah gue gak pernah liat tau," ungkap Angel, juga Elisa yang ikut manggut-manggut.

"Gue juga gak pernah, beneran cakep ya?" sambung Elisa.

"Cakep lah. Gue kan tetanggan sama dia, kadang dia lewat depan rumah pas mobilnya kebuka atapnya gitu, kan keliatan tuh orangnya," sambung Mery.

Mereka di sana mengangguk-angguk, "Coba aja dia mau gabung kaya yang lain, pasti gue jodohin sama Aya," tutur Angel santai, sedangkan Aya langsung memandang sinis pada Angel.

Angel sengaja membuang muka dan mendapati seseorang baru datang, "Kay!!!" Sapa Angel dengan semangat saat Kay cowok Cindo ganteng itu. Ralat, imut maksudnya, sedang memasuki kelas.

"Ya," jawab Kay sedang malas.

"Semangat dikit napa anjir, hidup lo tanpa semangat mulu," seloroh Angel, tapi Kay hanya cuek.

"Lagi gak enak badan gue Njel, diem lo," jawab Kay dengan malas.

"Sakit apa lo Kay?" tanya Aya, tentu mereka sudah saling kenal lebih akrab saat ini.

"Meriang dikit, ga papa kok," Kay melanjutnya jalannya, menuju temannya di sana tenaganya tak cukup untuk lebih lama meladeni manusia tak betul itu.

Cewek- cewek ini hanya mengangguk paham sementara Kay mengambil tempat duduknya.

"Mery? Mery?" panggil seseorang cowok dari pintu masuk dengan suara amat pelan, hanya yang punya ikatan yang mampu mendengar, contohnya Mery sendiri.

"Eh? Vino,"Mery beranjak dari duduknya menghampiri Vino Febriano, kakak tingkat mereka dengan perawakan tinggi kekar. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah pacar Mery.

"Pulang nanti aku ada matkul tambahan, kamu pulang duluan aja ya?"

"Oh gitu ya? Yaudah ga papa, lagian masa sampe ke sini di chat juga bisa kali."

Will We Be Happy?Where stories live. Discover now