Horny

Paparazzi

Author POV

Waktu Paris sudah menunjukan pukul 12 siang. Di luar matahari bersinar terang dan cuaca sangat bagus. Pemandangan danau dan hutan di vila Jennie sangat indah. Para burung berkicau dengan riang. Sayup-sayup angin menggugurkan beberapa daun.

Getaran ponsel Lisa yang tanpa henti akhirnya membangunkan Jennie yang meringkuk dengan damai di pelukan Lisa. Dengan enggan dia membuka mata, melepas pelukan Lisa dan mencari keberadaan ponsel kekasih barunya. Dan merasa sangat kesal saat mendapati Kendal Jenner melakukan panggilan. Jennie tidak berniat mengangkatnya. Saat getaran berhenti, barulah Jennie tahu wanita itu menghubungi kekasihnya puluhan kali dan mengirim banyak sekali pesan. Selain panggilan dari Kendal, Rose juga melakukan panggilan tapi itu beberapa jam yang lalu.

Jennie membuka ponsel Lisa yang tidak dikunci dan mulai membaca pesan dari Kendal. Dia kesal, tapi sangat senang mendapati bahwa tidak ada pesan dari Kendal yang dibalas Lisa sejak kejadian di mansion Jennie. Dia juga memeriksa log panggilan, Lisa juga tidak mengangkat panggilan Kendal sejak hari itu. Tidak hanya Kendal, kekasih barunya itu menolak banyak panggilan dari para penggila nya.

Kau dimana ?

Bisakah kita bertemu ?

I miss you

Pesan singkat seperti itu tidak ada yang dibalas, Jennie merasa puas Lisa benar-benar mengabaikan Kendal karena dirinya. Jennie meneruskan membaca pesan dari Kendal sejak tadi malam.

Aku kesepian, pulanglah lebih awal.

Apa acaranya belum selesai ?

Jangan seperti ini. Jangan mengabaikanku, aku merindukanmu.

Lisa, kau dimana ? Kenapa Rose pulang sendiri?

Kau sungguh akan mengabaikanku seperti ini ?

Apa kau bersama Jennie ?

Lisa..

Tiba-tiba ponsel Lisa bergetar lagi, dan Kendal memanggilnya lagi. Kali ini Jennie tanpa ragu menerima panggilan dari Kendal, meletakan ponsel Lisa di telinganya.

"Kau dimana ? Jangan membuatku khawatir" suara Kendal terdengar marah dan khawatir.

"Lisa bersamaku, di vila ku. Dia aman" jawab Jennie santai.

"Dimana Lisa ? Kenapa kau--"

"Dia tidur sangat lelap di sampingku. Aku khawatir dering ponselnya akan membangunkannya. Kau hanya akan memeriksanya atau ada sesuatu yang penting ?"

"Apapun yang penting itu urusanku dan Lisa"

"Urusan Lisa juga urusanku"

"Sejak kapan ? Hanya karena dia tidur denganmu--"

"Sejak semalam. She's mine"

"Fuck you--"

Jennie mematikan panggilan, enggan mendengar suara tinggi Kendal di seberang sana. Telinganya sakit mendengar semua umpatan itu.

"Kau bicara dengan siapa ?" Lisa sudah bangun sejak Jennie bicara dengan Kendal.

"Dengan kekasihmu yang lain ?"
Jennie menunjukan layar ponsel Lisa yang memperlihatkan pesan dari Kendal. Tidak seperti ekspektasi Jennie dimana Lisa akan merebut ponselnya. Kekasihnya justru beranjak pergi ke kamar mandi.

"Hanya abaikan dia. Aku mau mandi"

Jennie mengangguk, dan terus membaca pesan lain dari Kendal. Setelah selesai dengan Kendal, dia membaca pesan dari gadis-gadis lain dan merasa puas Lisa membalas pesan mereka singkat dan acuh tak acuh. Kegiatannya memeriksa ponsel Lisa seperti kekasih posesif ternyata butuh waktu cukup lama, bahkan sampai Lisa selesai mandi.