Part 22

1.2K 44 0
                                    

Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan


Keyla menelan ludahnya susah payah, melihat keempat pria yang menatapnya. Apalagi nih yah, otot Feng keliatan banget, kenapa juga Feng memakai kaos seperti itu. 

"hehehe, ehhh Feng ngapain lo disini pulang, pulang" ucap Keyla untuk mengurangi kecanggungan ini.

Feng pun mendekat, sungguh Keyla tidak bisa mengartikan arti dari tatapan Feng. Apalagi ketiga pria itu mulai menatap tajam Feng. Keyla dengan pelan memundurkan dirinya. Sungguh dia menyesal melakukan hal bodoh.

"haruskah gue keluarkan jurus maut?" batin Keyla

Keyla tengah berusaha mengeluarkan jurus mautnya, Feng sedikit demi sedikit mendekat. Disisi lain Felix melihat yang tak jauh dari mereka namun tak diketahui orang-orang. Felix melihat Keyla yang tengah mengeluarkan.........

"dia nahan berak atau gimana?" ucap Felix

brooottt 

Feng terdiam kaku, begitu pun Aksa,Andra dan Edward.  Sedangkan sang pelaku merasa legah karena hembusan kedamaian keluar dari saluran pencernaannya.

"sumpah gak tahu malu tuh cewek"

"hueeekk bau banget astagaaa"

"itu keluar dengan tainya"

"gede banget suaranya"

"emang boleh se brooot itu"

Suara-suara yang masih didengarkan oleh Keyla, yah bodoh amat emang Keyla peduli.

"Keyla, ayo ke toilet"ajak Edward

"gak gak, thank you, gue pergi aja" Keyla pun segera berlari menuju mobilnya dan segera melajukan mobilnya. Dia sudah cukup malu, melakukan hal bodoh, udah bagus style malah malu-maluin.

***

"Kenapa harus wanita itu?" Ucap seorang wanita

"Karena dia cantik?"

"Ckk gue juga cantik"

"Biasanya mereka menyukai seorang wanita karena dia memiliki keunikan mungkin"

"Apa yang unik dari wanita murahan seperti dia"

"Sudahlah, bukannya sudah saatnya untuk menghancurkan Keyla? Dari pada harus berpikir letak kekurangan sendiri"

"Aksa harus tetap jadi milik gue"

"Milik gue"

"Biarkan Aksa yang memilih"

"Emang Aksa mau sama kita berdua?" Ucap seorang wanita yang tersenyum miring.

Dia pasti yakin Aksa tidak akan mau dengan mereka berdua, tapi apa salahnya dia berusaha menghancurkan Keyla yang membuat Aksa jauh darinya.

"Lo yakin bakal bunuh Keyla?"

"Ckkk Lo pikir gue main-main?"

"Dengan segala resiko yang ada?"

"Yess....."

"Kalau Aksa tahu jika pelakunya kita berdua gimana?"

"Udahlah, setidaknya Keyla pergi jauh dari dunia ini"

***

Becoming a Wife? [Revisi]Where stories live. Discover now