4

910 85 13
                                    

Anak mana sih yang gak sedih liat orang tuanya berantem pasti sedih kan apa lagi anak itu melihat kejadiannya langsung pasti ada perasaan kecewa marah sedih apalagi ia sempat mendengar buna nya minta cerai sama sang papah hati anak mana yang gak hancur mendengar kata itu dan sebelum ia melihat orang tua nya bertengkar ia lebih dulu melihat sang kekasih yang lebih memilih orang lain daripada pacar nya sendiri, sedih ya sudah pasti kecewa jangan di tanya lagi niat hati mau menceritakan kejadian tadi siang eh pas sampe rumah bukan nya membaik malah tambah buruk.

AAAHHRRG

"Sakit hiks sa sakit kenapa datang di waktu yang bersamaan sih ahhrg bangsat hiks."umpat muthe sambil terus mengacak ngacak rambut nya sendiri, saat ini muthe sedang berada di kamar nya entah sudah berapa lama ia ada di dalam kamar yang pasti dari yg tadinya sore sekarang berubah menjadi larut malam yang di lakukan muthe hanyalah berpikir mengumpat dan habis itu menangis itu di lakukan berulang ulang hingga berjam jam.

Ya kalian tahu jika muthe sedang sedih ia selalu membutuhkan pelukan dari orang lain tapi sekarang siap yang akan memeluknya biasanya yang selalu memeluknya adalah buna dan teteh nya .

"Teteh ke mana kok gak pulang pulang, teh pulang teh hiks aku rindu hiks teteh emang gak mau pulang buna sama papah berantem teh hiks sakit teh, sebenernya teteh pergi kemana sih Sampai gak inget pulang hiks Mumu kangen sama teteh."ucap muthe lirih ia sangat merindukan si teteh yang sudah lama menghilang. Sebenernya kepergian si teteh itulah yang membuat Gita jarang ada di rumah karna Gita sangat terpukul atas kepergian anak pertama nya.

Entah sudah berapa lama muthe menangis dan kini ia tertidur dengan mata yang sembab mungkin ia sudah kelelahan karna terlalu lama menangi

*********

Pagi ini langit sangat cerah pasti orang orang akan ikut bahagia karna suasana yang sangat segar yang membuat mood ya meningkat tapi tidak dengan gadis satu ini ia terbangun dangan mata yang sedikit terbuka yaa karna mata nya sembab yang membuat mata nya membengkak

(Kermah rada sipit ceurik sapepeting nya heueh lah jadi sipit heurey ges )

Saat ini muthe sedang menuruni anak tangga ia sudah siap dengan seragam sekolah nya tapi kali ini ia memakai kaca mata hitam untuk menutupi mata nya yang sembab saat sampai di bawah ia langsung duduk di kursi meja makan yang berhadapan dengan Eli dan Gita di sampingnya. Di meja makan itu hanya ada keheningan yang terdengar hanyalah sendok garpu yang bersentuhan dengan piring hingga akhirnya muthe memulai pembicaraan terlebih dahulu.

"aku berangkat bareng siap."tanya muthe kepada orang tua nya

"Bareng pa-."

"Kamu berangkat bareng buna."ucap Eli

"Engga muthe bareng aku."ucap Gita

"Lo gak denger gw tadi ngomong apa, budeg sugan jelemateh."ucap Eli ketus

saat Gita ingin menyauti kembali tapi langgsung di potong oleh muthe "Udah gak usah ribut bisa gak sih masih pagi loh, udah pah aku barangkat bareng buna aja. Aku udah selesai buna aku tunggu di mobil ya."ucap muthe yang sudah menyelesai kan

Keheningan tercipta diantara keduanya mereka sedang sibuk dengan pikiran nya masing masing hingga saat Eli bertanya tentang hal yang paling di benci oleh seorang anak.

"Em sayang."ucap Eli

"Iya buna."jawab muthe

"Kamu mau tinggal bareng papah atau bareng buna."

"Maksud nya buna sama papah mau cerai."ucap muthe dan di balas anggukkan oleh Eli

"Kalo itu aku gak pilih"ucap muthe

DEEP WOUNDS [MUTHIARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang