10

6 1 0
                                    





Libur telah usai, kini Kalisha dan Areksha tengah berada di ruang makan, akhir² ini Kalisha sering melamun dan bahkan sering berteriak secara tiba-tiba. Membuat Areksha selalu kaget ketika kalisha berteriak tidak jelas.

"Aduhh kebelet gw"Areksha langsung lari ke toilet.

Kalisha melamun dengan tangan yang terus mengaduk sarapannya hingga tak sadar seseorang telah memasuki ruang makan dengan seragam kantor yang sudah rapi.

"Kenapa gak di makan?"

Perkataan Hendra tak digubris oleh Kalisha membuatnya melangkah lalu menepuk pundak Kalisha.

"A-a?, kenapa kak Arek-"Kalisha mendongak menatap pria yang berdiri di sampingnya, seketika mata Kalisha terbelalak.

Dengan gemetar Kalisha berdiri lalu melangkah mundur menjauhi Hendra. Hendra menatap Kalisha sendu.

*Apakah dia membenciku?.

"K-kamu ngapain di sini?. Alish gak bakalan di pukul kan?"tanya Kalisha dengan suara bergetar hampir menangis.

"Kalisha"Hendra melangkah ingin memeluk Kalisha.

"Mama... Tolongin Kalisha!!!"kalisha berjongkok memeluk lututnya lalu menangis, membuat hati Hendra sakit melihat anaknya yang trauma pada dirinya.

"Kalisha maafin papa sayang, papa minta maaf"ujar Hendra berjongkok di depan Kalisha.

"P-papa jahat sama Alish, alish takut"Kalisha terus memeluk erat lututnya.

Hendra yang sudah tidak tahan dengan rasa sesak di dadanya langsung membawa anaknya kedalam dekapannya.

"Papa gak bakal pukul kamu lagi sayang. Papa minta maaf, maaf...."ucap Hendra memeluk erat tubuh yang semakin kurus itu.

Kalisha menangis lalu membalas pelukan Hendra tak kalah eratnya.

" Hiks...Papa gak marah lagi?"tanyanya dan Hendra mengeratkan pelukannya.

"Nggak sayang, maafin papa yang udah siksa kalisha yah?, maafin papa, papa cuman belum ikhlas atas kepergian mama"ujar Hendra, Kalisha mengangguk paham lalu kembali menenggelamkan wajahnya di dada Hendra.

"Kalisha udah maafin papa... Kalisha di peluk sama papa aja kalisha udah seneng"ujar Kalisha kembali menangis.

"Kalisha sayang papa.. maafin Kalisha yah?, udah jadi beban di hidup papa hikss..."Hendra menggeleng cepat tidak setuju dengan ucapan Kalisha.

Terbuat apa hati anaknya ini?, kenapa begitu mudah memaafkan seseorang yang telah menciptakan trauma di dalam hidupnya.

"Nggak sayang... Kamu bukan beban kamu putri papa!!, kamu anak papa satu²nya setelah Areksha kakak kamu "ucap Hendra dengan suara serak karna menangis.

Kalisha tersenyum lebar lalu mengangguk.

"Maafin papa yah?"

Kalisha mendongak lalu menghapus air mata Hendra yang sedikit mengalir di pipinya.

"Papa jangan nangis, mau sejahat apapun!, papa tetap orang tua Kalisha satu²nya. Kalisha gak marah sama papa, jadi gak perlu minta maaf sama Kalisha"ujar Kalisha menatap Hendra yang juga menatapnya.

"Papa ngerasa gagal jadi orang tua Kalisha, papa sudah menyakiti gadis seperti kamu!!!"Hendra mendongak menahan tangis.

Kalisha memeluk tubuh Hendra.

"Papa jangan nangis... Alishh jadi ikut nangis kalau liat papa nangis"cicit Kalisha.

"Yaudah makan lagi yah?, nanti papa antar kesekolah mau ?"ucap Hendra menghapus jejak air mata di pipi gembul Kalisha.

PEMELUK LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang