1. I LOVE U-SERS

479 75 14
                                    

Higashi Komagata House, Tokyo
Apartemen No. 210
07.30 AM

Cahaya matahari menyelinap masuk dari balik tirai abu-abu miliknya. Hingga refleks menarik selimut, sebab mata enggan terganggu.

Ada sesuatu yang baru saja menggeliat di antara kaki. Sensasi gelitik terasa tidak nyaman, benda itu terasa lembap dan licin.

"Ugh!" desis seorang pria.

Sensasi itu berubah merinding. Demi apapun ia merasa tidak nyaman. Hal biasa jika dirasakan oleh seorang laki-laki di pagi hari. Tetapi, kali ini sungguh berbeda.

"Apa itu?!" hardik karena kaget. Pria itu refleks meloncat dari kasur. Sesuatu baru saja menggeliat ke atas, area vital.

"Dasar ular sialan!" pekik pria itu. Mengatur napas, jantung berdetak lebih cepat dari orang normal.

Demi apa pun itu ular sungguhan.

Ukuran ular itu mencapai satu setengah meter. Ular jenis Pantherophis, orang-orang menyebut corn snake atau ular jagung. Ular itu baru saja mengganggu tidur dan hampir melilit tubuhnya. Lalu, mencari posisi nyaman guna tidur di kasur. Dia baru saja dieksploitasi.

Masih dalam keadaan mengatur napas, jari-jari menyisir gemas rambut pirang miliknya. Bahkan sempat keringat dingin. Pria itu tidak berpikir akan ada ular di apartemen miliknya. "Tidak!" sanggah pada diri sendiri. Ini bukan sekali atau dua kali ular itu ada di sini. Justru ia yang selalu lupa tentang ular itu.

Berdecak lidah, sembari berkacak pinggang, dan menatap ke arah dinding kamar. Seseorang dibalik dinding itu adalah pemilik ular tersebut.

"Slime ̶ ̶" panggilnya. Melihat ke arah ular itu tengah tertidur pulas. Perempatan siku muncul, kesal setengah mati.

"Hinata! Hinata!"

Dia membuat kegaduhan di pagi hari dengan memukul dinding besar di sana. Berharap orang di sebelah apartemennya mendengar.

Sayang sekali, orang di seberang itu memakai headphone. Tengah fokus pada tab dan pen tablet yang menggores sketsa.

"Hinata, Hinata! Ular! Ah ̶ ̶ maksudku Slime ada di kamarku. Hinata! Oi Hinata!"

Minggu paginya benar-benar hancur. Padahal baru saja dia menyelesaikan lembur kemarin. Sadar atau tidak, sepertinya hal yang dilakukan pria itu sungguh sia-sia.

"Berhentilah menggambar porno dan segera ambil ularmu di kamarku, Hinata!"

◊◊◊◊


Higashi Komagata House, Tokyo
Apartemen No. 211
07.50 AM

"Oh," Wanita itu tersentak ketika menyadari akuarium di depan kosong. Sebab posisi duduk yang menghadap langsung pada bend a tersebut.

Akuarium yang didesain khusus untuk hewan piaraan kesayangannya itu tampak suram. Penghuni tetap tidak ada di sana. Daging cincang di atas mangkuk bahkan masih terisi penuh, itu berarti selama satu malam hewan itu tidak ada di sana.

Dia melepas headphone setelah mematikan musik dari ponsel. Merenggang otot sesaat sebelum mencari setiap sudut rumah. "Ah, hari ini aku begadang terlalu lama ya?" ucapnya setelah melihat jam di dinding.

"Slime, kau di mana?" Dia bersiul dengan nada rendah. Mengambil boneka tikus yang bila ditekan akan menimbulkan suara. Itu tidak bekerja sama sekali, ular itu tidak muncul. Padahal jika mendengar suara boneka tikus tersebut, hanya menghitung jari maka ular tersebut akan muncul.

Hinata tersentak, efek dari jarang tidur membuat ia sering lupa. Hampir satu minggu berada di apartemen ini, tentu ularnya memerlukan adaptasi kembali. Dia baru mengingat sekarang, ke mana ular itu pergi.

I Love U-sersWhere stories live. Discover now