part XLIII

804 90 11
                                    

"tian terbangun dari tidurnya karna kapalnya yg teramat sakit luar biasa membuatnya berteriak histeris karna menahan sakit di kepalanya dan itu membuat greshan kinal veranda boby shanju zean panik akan teriakan tian untungnya kamar vvip ini kedap suara"

"arghhhhhhhhh": gerang tian sambil memegang kepalanya

"kamu cepat panggil dokter cio": titah boby

"iya pah": ucap grecio keluar ruangan berlari mancari dokter

"sakit bun": teriak tian

"nak nak kamu tenang dulu ayah lagi panggil dokter": ucap shani khawatir dan mulai menetes air mata tak tega liat anaknya kesakitan

"bun tian gak tahan bun sakit": ucap tian

"karna tak kuasa menaham rasa sakit tbtb saja tian pingsan dalam dekapan shani, dan shani khawatir terhadap tian takutnya terjadi apa²

"nak bangun nak": ucap shani menepuk pipi tian

"mah tian mah": ucap shani

"tenang shan tian hanya pingsan": ucap shanju

"sesaat kemudian datanglah grecio bersama dokter yg untuk memeriksa tian"

"minggir dulu bu saya periksa anaknya": ucap dokter dan shani pun menggeserkan tubuhnya

"mereka pun di buat tegang akan muka dokter yg memeriksa tian namun sesaat kemudian dokter menghembuskan nafas kasarnya"

"saya mau bicara sama ayah pasien": ucap dokter

"saya ayahnya dok"; ucap grecio

"mari ikut saya": ucap dokter keluar dari ruangan dan di ikuti grecio karna mereka akan menuju ruangan dokter tsb

"singkat cerita mereka pun sampai di ruangan dokter tsb dan dokter itu duduk di depan grecio dan sebelum ngomong dokter membuang nafas kasarnya"

"jadi begini pak anak bapak pendarahan otaknya sudah semakin parah dan juga kankernya sudah memasuki stadium akhir dari itu kemungkinan kecil ank bapak untuk hidup lebih lama lagi": jelas dokter

"dok apa tidak cara lain": ucap grecio yg sudah meneteskan air matanya

"kalo pun ada biaya pengobatanya lebih besar tapi kemungkinannya hidup 80% dari 100%": jelas dokter tsb

"apa pun akan saya lakukan demi anak saya dok": ucap dokter

"saya punya kenalan dokter yg spealis penyakit yg di derita anak bapak nanti akan saya hubungan dan dokter itu pun sedang berada di london dan anak bapak harus cepat di bawa kesana dalam waktu dekat ini": ucap dokter

"iya dok saya siap": ucap grecio

"baiklah nanti saya akan hubungi bapak lagi": ucap dokter

"terima kasih dok kalo gitu saya permisi": ucap grecio

"silahkan": ucap dokter dan grecio langsung keluar menuju ruangan tian

"grecio memasuki ruangan dengan raut wajah yg sulit di artikan mereka pun sangat paham pasti akan terjadi sesuatu hal"

"mas apa dokter": ucap shani memegang tangan grecio

"grecio yg menatap lekat wajah istirinya tak tega mengasih tau tentang apa yg di katakan dokter terhadap tian, namun apa daya ia harus mengasih tau istrinya dan da semua yg berada diruangan"

"grecio pun menyapaikan apa yg di sampaikan dokter kepadnya tentang penyakit tian di alaminya yg sudah sangat parah bahkn bisa2 merengut nyawa tian, mereka yg mendengar penyampaian grecio di buat sedih terlebih shani ia menangis histeris akan apa yg di hadapi tian. (ibu mana yg tega melihat anak meragang nyawa?)"

AYO PACARAN (CH2)Where stories live. Discover now