03

1 1 0
                                    

HELLO GUYSS, COMEBACK TO MY NEW CHAP AGAIN!!!

Omong omong, kalian lagi liburan ga niihh? Kalian ngapain aja selama liburan? BOSAN banget ga siihh dirumah? Pengen cepet² mau masuk sekolah... tapi ga mau tugasnyaa, huaaa😭

Okayyy, tanpa basa basiii

Happy reading sengg~

.

.

.

Hari berikutnya berlanjut, didalam sebuah kelas, pelajaran tengah dimulai dengan pembagian kelompok yang sudah diatur oleh guru. Sementara gurunya entah pergi kemana setelah menjelaskan tugas kelompok.

Kini semua murid duduk dengan kelompok masing masing, Anin yang menjadi ketua kelompok mulai memberikan tugas masing masing pada tiap anggota.

"Kamu yang ngerangkum nya ya, sama kamu...cari hasil nya," Anin menatap kedua teman sekelasnya yang menjadi teman sekelompok nya.

"Emang apaan sih yang mau di rangkum, gue ga ngerti sama sekali anjir,"

"Gue juga sama ga ngerti, mana bisa gue cari sendiri hasil nya,"

"Loh? Tapi kan ini kelompok, harus-"

"Kan lo pinter, masa gitu doang ga bisa," sanggah siswi yang sekelompok dengan nya dengan tanpa beban sedikitpun.

"Tauk tuh, lo sendirian kan bisa, ngapain kita harus bantu," lanjut siswa yang juga sekelompok dengannya.

"Ga berguna banget lo, gitu aja ga bisa," tambah lagi dari siswi tadi.

Anin menggelengkan kepalanya tidak terima, ia hendak menanggapi perkataan kedua manusia yang ia anggap parasit tetapi kalah cepat.

"Anin, gue ngerjain yang apa?"

Anin refleks menoleh ke samping, ah ia lupa. Bhara juga sekelompok dengan dia. Anin menghela nafas panjang terlebih dahulu sebelum menjawab.
"Kalau lo yang rangkum sama cari hasil nya gapapa, kan?"

Bhara hanya mengangguk singkat, tangannya membuka lembaran lembaran buku.
"Bisa,"

"Apa sih Bhar, orang Anin bisa sendiri kok,"

"Emang gue beban kayak lo berdua?"

Mata Bhara beralih pada kedua dua teman kelompoknya itu dengan tatapan datar. Sementara yang di tatap hanya memutar bola matanya dengan malas.

Tring!

Akhirnya, jam pelajaran telah usai, kecanggungan tadi digantikan dengan ramai nya anak anak yang berhamburan keluar dari kelas. Termasuk dua teman sekelompok Anin tadi.

Melihat Bhara yang masih setia pada tempat duduknya membuat Anin merasa tidak enak hati, apalagi di kelas tinggal mereka berdua.
"Lo kalau mau istirahat, ke kantin aja, biar gue yang ngerjain,"

"Gak," jawab Bhara dengan cepat, setelahnya ia meletakkan bulpen yang ia genggam tadi di atas meja, matanya melihat Anin.

"Gue gak bakal tinggalin tanggung jawab gue gitu aja, Nin. Jadi kalau lo mau butuh sama gue, selama kita berkelompok, lo ga usah sungkan," lanjut Bhara.

Bermuara Dalam LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang