_00_

544 35 2
                                    

"Anak ini tidak akan hidup lama, Nyonya. Sebaiknya Anda gugurkan saja, karena dipertahankan pun hanya akan menyakiti ibunya,"

Wanita itu hanya tersenyum sambil mengelusi perutnya yang terlihat agak membesar ini,

Dia tahu, karena sudah melihat hasil USG keduanya ini,

Janinnya memang tidak baik-baik saja,

Tapi ibu mana yang tega menggugurkan kandungannya?

Apalagi kehamilan keduanya ini, titipan dari suaminya yang telah meninggal sebulan yang lalu,

Bagaimana pun juga dia harus mempertahankannya,

"Saya sudah terlanjur menyayanginya, Dokter. Meskipun nantinya dia hanya hidup sebentar, saya ingin melihatnya. Saya ingin menggenggam tangan anak saya,"

"Kim Seokjin,"

Dokter itu hanya bisa menghela napas pasrah,

Pasiennya ini memang kekeuh sekali,

Bahkan anaknya sudah diberi nama saja, padahal lahir pun belum,

"Baiklah, tapi dia hidup sejam pun itu sudah termasuk keajaiban yang Tuhan berikan Nyonya."

Wanita itu menganggukan kepalanya mantap,

Berapa lama pun itu,

Dia hanya ingin melihat buah hatinya.

Hari persalinan pun tiba,

Nyonya Kim melahirkan secara sesar, dan tak ada tangisan yang terdengar,

Nyonya Kim ingin menangis untuk menggantikannya, tapi dia harus tegar, dia tidak ingin mengantar kepergian anaknya dengan tangisan pilu,

Dia bahagia,

Dia tidak menyesal telah melahirkan Putra Keduanya yang prematur ini,

Ia dekap, ia cium putranya ini dengan penuh kasih sayang,

Meskipun tangisannya mati-matian ia tahan, tapi akhirnya jatuh juga saat salah satu perawat mengambil paksa bayinya,

Bayi yang akhirnya mengembuskan napas terakhirnya saat kembali dimasukkan ke dalam inkubator,

"Ibu ayo kita kembali--"

"Ibu mau di sini. Ibu mau nemenin adek kamu, Seokjung--"

"Bu, ayo kita balik!"

Paksa Seokjung si Putra sulung bersama dua perawat yang berada di sana ketika mereka lihat, Nyonya Kim yang mengalami pendarahan,

Dengan paksaan yang cukup mendramatisir, akhirnya Nyonya Kim kembali ke bangsalnya.

Tes ....

Tes ....

Tes ....

Seorang lelaki berjalan cukup gontai karena keadaannya yang terluka parah,

Anehnya, bahkan dia berada di rumah sakit yang tengah ramai, tapi tak ada dari satu pun orang di sana peduli padanya,

Lelaki itu sesekali menoleh,

Lelaki yang visualisasinya juga cukup aneh kalau dipandang,

Wajahnya pucat, bibirnya semerah darah, matanya terang seperti orang yang memakai lensa, dan rambut panjangnya yang dikuncir kuda, serta pakaiannya yang saat ini sudah compang-camping akibat tebasan yang sampai menembus kulitnya ada dimana-mana,

Lelaki itu juga sesekali menoleh,

Dia was-was sekali,

Karena memang dirinya ini sedang dikejar-kejar oleh makhluk sebangsanya,

Blood || JIN x LISA [END]Where stories live. Discover now