03

986 111 18
                                    

Ada yang berbeda dengan penampilan Queen bullying hari ini. Pasalnya ada perban yang senantiasa melilit beberapa anggota tubuh gadis itu.

Dimulai dari lengan kirinya, lalu plester yang ada di leher kirinya, dan juga perban di paha kiri gadis itu yang sedikit menyembul keluar.

Apa yang sudah Jesica alami sebelumnya sampai ia mendapatkan luka seperti itu. Tapi, apakah itu luka asli atau hanya luka palsu yang sengaja ia gunakan untuk menarik perhatian Nicolas.

Dulu sekali Jesica pernah menggunakan cara seperti ini untuk menarik simpati Nicolas. Tapi sayangnya cara itu gagal.

Brakkkk

"Mana lo anak baru songong." Teriak Jesica di depan kelas Kinan. Entah apa lagi yang di inginkan Jesica dari Kinan. Mereka rasa Kinan tidak mengusik Jesica hari ini. Bahkan sebenarnya Kinan tidak pernah mengusik Jesica sama sekali.

Srekkkk

"Ini semua pasti karena ulah lo kan. Lo yang semalam ke rumah gue terus lukai gue pakai pisau. Ngaku gak lo!"

Jesica menjambak rambut Kinan dengan sangat kuat membuat kepala Kinan ikut tertarik ke samping.

Beberapa siswa yang sudah ada di kelas berteriak histeris melihat adegan itu. Mereka bukan Kinan tapi mereka seakan akan ikut merasakan rasa sakitnya.

"Gue gak paham." Balas Kinan santai. Ia bahkan tidak mengeluarkan ringisan sama sekali kendati kepalanya sudah ingin lepas.

Cobaan hidupnya jauh lebih parah dari ini. Dan ia sudah terbiasa dengan luka. Jadi jambakan ini tidak ada apa apanya untuk Kinan.

"Gak usah belagak bodoh deh lo. Yang nyerang gue kemari malam itu pasti lo kan. Lo gak terima karena gue udah nyiram lo pakai jus di kantin waktu itu."

Jesica semakin menggebu dengan tarikan pada rambut Kinan semakin kencang. Emosi gadis itu begitu tinggi mengingat kejadian semalam.

Kulit mulusnya harus di penuhi oleh luka akibat penyerangan yang terjadi. Jesica memang tidak tau siapa gadis yang menyerangnya kemarin malam.

Tapi ia juga yakin jika gadis yang menyerangnya adalah Kinan. Karena penyerangan yang terjadi padanya terjadi setelah ia menyerang gadis itu.

"Waktu gue terlalu berharga buat hal gak berguna kayak gitu."

Brughhhh

Jesica melempar tubuh Kinan di atas lantai. Ia masih di liputi oleh amarah yang begitu besar pada Kinan.

"Gue gak nyangka ternyata didikan orang tua lo kayak gini. Apa ibu lo ngajarin lo buat jadi pembunuh?" Ejek Jesica.

Emosi Kinan mulai terpancing. Ia tidak masalah jika yang di usik adalah dirinya. Tapi ia tidak akan bisa terima jika ada orang yang mengusik Agatha. Ia tidak akan membiarkan siapapun merendahkan Agatha. Bundanya terlalu berharga untuk di rendahkan oleh orang seperti Jesica.

"Shut up slut." Tekan Kinan. Ia masih berusaha mengontrol emosinya. Jangan sampai ia membuat keributan di sekolahnya.

"Kenapa? Bener kan ucapan gue. Atau nyokap lo juga ngajarin gimana caranya nge goda cowok orang? Cih, lo sama nyokap lo emang jalang."

"Shit!"

Dughhhh

Plakkkk

Brakkkk

"Lo gak tau apa apa tentang hidup gue. Lo gak tau apa apa tentang nyokap gue. Jadi jangan sembarang kalau ngomongin tentang nyokap gue."

Ucap Kinan dengan nada yang teramat datar. Niat hati ingin menjadi anak baik sirna begitu saja saat Jesica merendahkan bunda nya.

Queen DevilNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ