05

911 102 16
                                    

Hari ini Kinan sudah membuat janji dengan Eve untuk mengunjungi oma dan opa nya. Saat di makam Eve bilang jika kondisi oma dan opo nya tengah buruk saat ini.

Oma Lina harus di larikan ke rumah sakin karena tidak kuat mendengar fakta jika putrinya sengaja di bunuh oleh suaminya sendiri.

Sedangkan opa Raka harus di kurung di salah satu bangsal di rumah sakit yang sama dengan oma Lina.

Awalnya pihak rumah sakit menyarankan Eve untuk membawa opa Raka ke rumah sakit jiwa. Kondisinya yang bisa tiba tiba saja mengamuk bisa membahayakan petugas medis yang merawatnya.

Tapi Eve tentu menolak usulan itu. Karena menurut Eve Raka tidak gila. Ia hanya butuh waktu untuk menenangkan hatinya setelah mengetahui fakta menyakitkan itu.

Eve yakin jika tidak lama lagi Raka akan bangkit. Lalu mereka bisa sama sama menemukan anak Sean dan Alana agar bisa balas dendam.

Eve tidak akan mengkhianati Agatha. Karena Eve juga memiliki dendam yang sama dengan Sean dan yang lain.

Sebab, karena ulah mereka ia hampir kehilangan Matteo. Eve membenci mereka. Sangat membenci mereka. Eve bahkan berharap bisa membunuh kedua orangtuanya dengan tangannya sendiri.

"Kau siap Kinan?" Tanya Eve pada Kinan sebelum mereka memasuki ruangan Raka.

"Kinan siap tan." Jawab Kinan dengan sungguh sungguh.

"Ingat ini Kinan! Setelah kita masuk ke dalam, sebisa mungkin kita buat om Raka bisa kembali berfikir dengan tenang. Karena kita butuh bantuan om Raka buat cari tau siapa anak itu."

Kinan mengangguk. Ia paham akan hal itu. Saat ini orang yang bisa membantunya adalah Raka.

Ayah dari bundanya itu punya koneksi yang cukup besar. Meskipun tidak sebesar Agatha, tapi koneksi yang di miliki Raka cukup untuk mencari tau informasi tentang anak Sean dan Alea.

Setelah memantapkan hati, akhirnya dua gadis beda generasi itu melangkah ke dalam ruangan Raka. Bisa mereka lihat jika di dalam sana ada sosok Raka Shaquille, sang pembisnis handal yang di takuti oleh para pesaingnya tengah duduk melamun.

Raka yang biasanya tampak sangat gagah sekarang berubah seperti orang yang tidak terurus. Tubuhnya pun terlihat mengurus daripada dulu. Mereka seperti melihat sosok lain, bukan Raka Shaquille.

"Opa, Kinan datang."

Mendengar suara cucu tersayangnya membuat Raka menoleh. Hati Kinan begitu teriris saat melihat senyum kecil dari bibir Raka. Yang mana Kinan tau jika di balik senyum itu menyimpan duka yang begitu mendalam.

"Kemari sayang! Opa rindu dengan cucu kesayangan opa ini." Mendengar itu membuat Kinan langsung berlari ke arah Raka.

Ia bersimpuh di atas kaki Raka. Menumpahkan semua tangis yang coba ia pendam sedari tadi.

Melihat sang cucu menangis membuat Raka juga ikut menangis. Mereka sama sama menangis mengingat apa yang sudah terjadi pada Agatha. Orang yang begitu berarti bagi hidup mereka.

"Bunda opa. Bundanya Kinan di bunuh sama ayah." Lirih Kinan yang membuat Raka semakin menjatuhkan air matanya.

Ia tidak menyangka nasib putri kecilnya akan berakhir setragis ini. Di selingkuhi sang suami selama lebih dari 10 tahun. Lalu di bunuh oleh suaminya sendiri.

Ketakutan yang pernah Raka rasakan saat melepas Agatha dengan Sean sekarang terwujud. Sean menyakiti putrinya. Sean menjauhkan ia dan putrinya.

Sekarang apa yang bisa ia lakukan. Balas dendam juga pada siapa. Sean beserta selingkuhannya sudah mati.

"Bangun nak. Cucu opa gak boleh duduk di bawah. Lantainya dingin Kinan." Kinan menolak saat Raka berusaha mengangkatnya. Yang ingin ia lakukan sekarang hanya bersimpuh di atas kaki sang opa. Mencurahkan kesedihannya pada pria tua itu.

"Ayah jahat opa. Ayah udah buat Kinan kehilangan bunda. Kenapa ayah tega opa. Apa salah Kinan sama ayah. Kinan gak pernah jadi anak nakal. Kinan selalu nurut sama ayah. Bahkan Kinan juga masih berbakti sama ayah meskipun Kinan tau ayah udah selingkuh di belakang bunda. Tapi kenapa ayah masih tega sama Kinan. Kenapa ayah masih buat Kinan pisah sama bunda."

Tidak hanya Raka dan Eve saja yang tersayat mendengar ucapan Kinan. Tapi Lina juga iku menangis saat Kinan mencurahkan perasaan nya.

Ia tadi buru buru datang ke ruangan sang suami setelah Eve memberitahu jika Kinan berkunjung.

Lina sangat merindukan sang cucu. Ia begitu tergesa untuk segera tiba di ruangan Raka. Tapi ia tidak menduga jika ia harus mendengarkan ucapan Kinan yang mampu membuat siapa saja ikut menangis.

Kenapa nasib anak dan cucunya harus seperti ini. Apa kesalahan yang sudah ia dan Raka perbuat sampai karma itu menyasar pada anak dan cucunya.

"Kinan!" Panggil Lina setelah sampai di belakang tubuh Kinan.

Kinan menoleh dan melihat keberadaan sang oma. Sontak saja mereka saling memeluk. Saling menguatkan satu sama lain meski air mata masih setia berjatuhan.

"Oma, hati Kinan sakit. Sakit banget oma. Kinan mau nyerah, tapi nanti bunda marah."

Lina menggeleng dengan cepat saat mendengar ucapan Kinan. "Gak, Kinan gak boleh nyerah. Kinan punya oma, opa, tante Eve sama om Theo di sini. Kita sama sama bertahan buat balas mereka yang udah nyakitin bunda ya. Kinan anak kuat. Kinan anak hebat. Kinan nya oma bukan orang yang gampang nyerah. Kuat ya sayang."

Kinan mengangguk dengan pelan. "Tapi hati Kinan sakit oma. Hati Kinan sesak."

"Oma tau sayang. Tapi Kinan gak boleh nyerah. Anak nya bunda Agatha bukan orang yang lemah. Oma percaya itu."

Lina mendekap erat tubuh Kinan. Memberikan kenyamanan sebisa mungkin agar sang cucu tenang. Meskipun ia tau jika orang yang bisa membuat Kinan merasa tenang hanya Agatha.

"Dimana anak itu Eve." Tanya Raka pada Eve dengan amarah yang coba ia tahan, meskipun percuma.

"Aku gak tau om. Matteo cuma tau kalau anak Sean sama Alea masih ada yang hidup. Tapi siapa dan dimana anak itu Matteo gak tau." Jawab Eve membuat Raka mengernyit.

Tidak mungkin Matteo tidak bisa mencari tau data anak itu. Kehebatan Matteo dalam menghack akun seseorang tidak bisa di ragukan. Bahakan kehebatan Matteo ada di atas Sean.

Kalau Matteo saja tidak bisa mencari tau informasi anak itu, berati ada orang lain yang kehebatannya di atas Matteo melindungi Sean.

Tapi siapa orang itu.

Apa mereka teman teman Matteo? Tidak. Itu tidak mungkin.

Ataukah itu ulah Agatha putrinya? Makin tidak mungkin. Bagaimana orang yang sudah tiada melakukan hal semacam itu.

"Om mungkin kita bisa cari anak itu lewat masa lalu Alea. Matteo bilang sebelum sama Sean, Alea udah nikah dan punya anak laki laki yang usianya di atas Kinan." Ucap Eve yang menarik perhatian mereka semua.

"Jalang itu pernah menikah sebelum sama Sean?" Tanya Raka. Seingatnya Alea adalah seorang gadis yang tidak sengaja di tiduri oleh Sean saat laki laki itu kacau karena kematian Agatha.

"Matteo berhasil ngorek masa lalu Alea. Ternyata Alea udah pernah nikah dan punya anak sebelum nikah sama Sean. Tapi Alea ninggalin suami sama anaknya karena suaminya bangkrut. Setelah itu Alea kerja sebagai wanita penghibur di salah satu club malam sampai akhirnya ketemu sama Sean."

Eve membacakan dokumen yang berisi tentang penyelidikan yang sudah Matteo lakukan. Ia sengaja membawanya untuk di diskusikan dengan mereka.

"Siapa nama anak itu?" Tanya Kinan.

"Nicolas Sanjana."


















.....

To Be Continue

Babang Nicolas udah mulai muncul nih
Mana yang penasaran sama bang Nicolas

Spam komen nya jangan lupa
Bintangnya juga jangan lupa di pencet
Dan yang paling penting!
Jangan jadi silent reader

Babay

Queen DevilWhere stories live. Discover now