7- Ketos VS ketua geng

31 5 0
                                    

"Serius? Cewek cupu itu?"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


"Serius? Cewek cupu itu?"

"Iya! Dia yang jadi pasangan Rayyan tahun ini dan bukan Renata lagi!"

"Oh my god! Renata kasian banget"

Cewek yang tengah menyantap bakso nya menggenggam erat garpu yang tengah ia pegang.
Telinga nya panas sekali mendengar ocehan tentang dirinya yang tak lagi diikut sertakan dengan Rayyan.

"Sabar, Re. Labrak aja anak baru itu!" Gina, sahabat Renata memanas-manasi nya lantas memperhatikan pintu kantin untuk mengawasi seandainya cewek cupu itu datang.

"Kok dia bisa sih jadi pasangan Rayyan di pentas aniv sekolah? Dan kenapa cowok itu setuju?!"

Renata menatap Gina dengan tatapan marah, pasalnya dengan dirinya saja Rayyan selalu menolak mentah-mentah tapi kenapa dengan anak baru itu Rayyan menyetujui nya.

Apakah ia kurang cantik? Apakah ia kurang pintar?

Renata menaik turunkan nafasnya seiring dengan bertambahnya ocehan orang-orang yang membahas pasangan pentas itu.

"Nyogok kali dia" Asal Gina lalu memberikan es teh nya kepada Renata yang tengah emosi.

Dari kejauhan, tampak ke-4 orang yang tengah gadis itu tunggu-tunggu. Tanpa aba-aba lagi, Renata bangkit berdiri dari kursi nya menuju pintu kantin dimana Fera baru saja masuk ke kantin.

Hal itu tentu mengundang banyak pasang mata, mereka menebak-nebak bahwa Renata pasti akan melabrak Fera. Dan benar saja!

Plakk!

Fera terjatuh ke lantai, kepalanya tertoleh ke samping akibat tamparan tiba-tiba itu. Namun tentu saja Fera sudah memperhitungkan ini, gadis itu tersenyum sekilas di balik rambut yang menutupi wajahnya kemudian memasang raut wajah takut.

Ketiga temannya yang menyadari hal itu lantas menoleh dan langsung menatap Renata sinis.

"Fer, lo gapapa?"

Fera memegangi pipi nya yang tak terasa sakit sama sekali kemudian ia memulai sandiwaranya.
"Lo.. apa-apaan, sih?" Tanya Hera sambil maju menatap Renata tak suka.

Fely membantu Fera untuk berdiri sedangkan Vivi hanya berusaha menenangkan Fera karena tak tahu harus berbuat apa.
"G-gue gak papa ko"

"Ajarin temen lo biar gak caper!" Bentak Renata dengan nafas yang menggebu-gebu.

"Dia kepilih karena dia cocok bukan caper!" Timpal Fely menatap Renata.

Gadis itu semakin marah, kenapa banyak yang membela gadis cupu itu? Sebenarnya siapa dia?

Renata menatap nyalang Fera yang tengah bersandiwara kesakitan lantas maju ingin kembali menampar cewek cupu itu.

Ia mendorong Fera hingga jatuh kemudian berlutut diatas tubuh gadis itu hendak menamparnya lagi, tangannya pun sudah terangkat.
Seketika aksi nya terhenti saat melihat manik mata Fera yang berbeda.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jun 21 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

65 DAYS-of missionOù les histoires vivent. Découvrez maintenant