PROLOG

339 55 6
                                    

!! DISCLAIMER !!

Saya selaku PENCIPTA cerita ini ingin mengingatkan jika cerita ini murni dari ide saya sendiri, jadi harap bijak dalam menyikapi nya.

SERTA, saya juga tidak lupa mengingatkan para pembaca jika cerita ini hanyalah cerita FIKSI, yang tidak mungkin terjadi di kehidupan nyata para 'tokoh', jadi saya harap kalian juga bisa menyikapi hal ini dengan bijak, dan baik.

TERIMAKASIH atas perhatian nya,

Selamat membaca semuanyaa🤗✨

ANGIN malam ini berhembus dengan begitu kencangnya, menyebabkan jendela kamar apartemen di lantai 6 itu ikut terbuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ANGIN malam ini berhembus dengan begitu kencangnya, menyebabkan jendela kamar apartemen di lantai 6 itu ikut terbuka. Kedua insan, dengan jenis kelamin berbeda itu tampak tertidur mesra dan tenang di atas kasur. Si pria terlihat memeluk sang wanita dari belakang dengan erat namun tenang, sementara sang wanita tampak menyentuh jemari kekar si pria yang kini bertengger di pinggul telanjangnya.

Rupanya angin kencang dari luar berhasil menyapu kulit halus sang wanita, membuatnya terbangun dari tidur tenangnya.

Hal pertama yang wanita itu lihat, ketika membuka kedua matanya adalah jendela yang terbuka. Samar samar ia juga merasakan hembusan nafas hangat di lehernya.

Untuk beberapa saat, si wanita masih tak sadar pada situasi kali ini. Ia mengira jika orang dibelakangnya sekarang adalah tunangannya, Jung Jaehyun.

Tak lama setelah melamun, mata cantik wanita itu tiba-tiba saja terbuka lebar seolah terkejut, tatkala melihat foto yang terpajang di dinding dan menampakan wajah sahabatnya, Oh Sehun bersama kekasihnya Lalisa Manoban.

Membalikan badannya, teriakan keras tak dapat tertahan dari bibir mungil Kim Jisoo.

“SEHUN?!?!”

Tubuh Jisoo beringsut menjauh, dengan nafas memburu wanita itu menampilkan ekspresi takut, kaget sekaligus bingung dalam waktu yang bersamaan.

Sang pria jelas langsung terbangun. Masih belum menyadari jika sosok yang kini bersamanya adalah Jisoo, dengan mata yang masih terpejam ia menarik kembali tubuh Jisoo dan berucap.

“Ini masih tengah malem sayang, ayo tidur lag—”

Tiba-tiba Sehun terdiam dan langsung menghentikan ucapannya tatkala menyadari jika aroma wanita di pelukannya saat ini bukanlah aroma parfum mawar milik sang kekasih.

Aroma vanila, aroma yang sesungguhnya sangat Sehun sukai. Dan sialnya Sehun tahu aroma ini milik siapa.

Tanpa melepaskan dekapannya, mata Sehun perlahan terbuka. Pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah memerah, polos, dan cemas dari sahabatnya Jisoo.

UNEXPECTED LOVEWhere stories live. Discover now