Tata Cara Khataman Al-Qur'an: Susunan Bacaan dan Doa

14 2 0
                                    

Dalam kondisi normal, seseorang yang telah mengkhatamkan Al-Qur’an, terutama di bulan suci Ramadhan, sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an, dianjurkan untuk mengumpulkan keluarga, kerabat, tetangga, ataupun teman-temannya untuk bersama-sama berdoa mengharap limpahan karunia Allah lewat keberkahan khatam Al-Qur’an. Sebab di antara saat terijabahnya doa adalah ketika mengkhatamkan Al-Qur’an. Di antara hadits-hadits yang menjelaskan keistimewaan berdoa saat khatam Al-Qur’an sebagai berikut:

اِذَا خُتِمَ الْقُرْأٓنُ نَزَلَتِ الرَّحْمَةُ

“Apabila dikhatamkan Al-Qur’an, maka turunlah rahmat Allah” (HR at-Thabrani dan Ibnu Abi Syaibah dari Mujahid).

Dalam hadits riwayat ad-Darimy, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ الْقُرْأٓنَ ثُمَّ دَعَا، أَمَّنَ عَلَى دُعَائِهِ اَرْبَعَةُ اَلَافِ مَلِكٍ

“Barang siapa telah membaca Al-Qur’an (khatam) kemudian dia berdoa, maka ada 4 ribu malaikat yang mengaminkan doanya” (HR ad-Darimy).

Bahkan lebih dahsyat lagi, keistimewaan berdoa saat khatam Al-Qur’an juga diungkapkan dalam hadits riwayat ad-Dailamy.

اِذَا خَتَمَ الْعَبْدُ الْقُرْأٓنَ صَلَّى عَلَيْهِ عِنْدَ خَتْمِهِ سِتُّوْنَ اَلْفِ مَلِكٍ

“Apabila seorang hamba telah mengkhatamkan Al-Qur’an, maka akan hadir 60.000 malaikat yang membacakan istighfar untuknya saat khatam Al-Qur’an tersebut” (HR ad-Dailamy).

Kaifiat (tata cara) khataman Al-Qur’an dimulai dari pembacaan tawasul kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya; juga kepada para nabi terdahulu, ulama-ulama, dan para ahli kubur.

Selanjutnya adalah pembacaan 22 surat paling akhir dalam Al-Qur’an secara urut, mulai dari ad-Duha, al-Insyirah, at-Tin, al-Alaq, al-Qadr, dan seterusnya sampai an-Nas. Pembacaan kemudian bersambung kembali ke surat pertama (al-Fatihah), lalu surat al-Baqarah (ayat 1-5), dan seterusnya mengikuti susunan bacaan tahlil secara umum. Sebagai pamungkas, khataman Al-Qur’an ditutup dengan membaca doa khatmul qur’an.

Untuk lebih jelas, susunan bacaan dalam khataman Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

١- الْفَاتِحَةَ إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ عَلَى أٰلِهِ وَ أَزْوَاجِهِ وَ ذُرِّيَّاتِهِ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ وَ أَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. شَيْءٌ لِهِ۫حَ لَهُمُ الْفَاتِحَةْ.

۲- ثُمَّ إِلَى حَضَرَاتِ جَمِيْعِ اِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْمُجْتَهِدِيْنَ وَ مُقَلِّدِيْهِمِ فِى الدِّيْنِ وَ الْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَ المُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ وَ جَمِيْعِ أَوْلِيَاءِ اللهِ الْكِرَامِ خُصُوْصًا سُلْطَانَ الْأَوْلِيَاءِ سَيِّدَنَا الشَّيْخَ عَبْدَ الْقَادِرِ اَلْجَيْلاَنِيِّ قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ الْعَزِيْزَ.شَيْءٌ لِهَِ۫ا لَهُمُ الْفَاتِحَةْ.

Bacaan Dalam Shalat, Wiridan, Doa-doa Setelah Shalat & Doa Pilihan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang