Chapter 14

151 23 6
                                    

Langit kelabu tanpa hujan. Angin pun berhembus seadanya. Itulah pemandangan yang sedang dinikmati oleh Hyunsuk melalui jendela ruangannya.

Beberapa berkas dokumen tercecer di atas meja. Sebagian besar berasal dari kepolisian dan media massa.

Tiba-tiba,

Tok tok tok!

Pintu dibuka sedikit tanpa izin si pemilik ruangan.

Hyunsuk jelas melirik siapa yang datang.

Seorang wanita muda memunculkan setengah badannya sambil berkata, "Mereka sudah menunggu Anda, Hyunsuk-ssi."

Hyunsuk hanya mengangguk seadanya, membuat si wanita paham dan langsung menutup pintu. Pria paruh baya itu jelas mengusap wajahnya kasar. Ia sangat lelah.

Kasus Seulgi belum lah selesai. Agensi masih berdiskusi untuk menutupi penyebab kematian gadis itu, ternyata ditambah masalah baru.

Mark menjadi korban pemukulan dan berakhir di rumah sakit.

Sekarang? Taeyong menjadi tersangka pembunuhan! Belum lagi kabar jika sang idola senior itu mengalami kecelakaan hebat.

Agensi sudah banyak kehilangan idola mereka.

Kini, tugas si pria lah yang harus muncul di permukaan, memberikan klarifikasi yang tentu harus dimanipulasi.

Di lobi gedung, wartawan dari berbagai media sudah siap untuk mendengarkan apa yang sedang terjadi. Jujur, mereka sengaja diundang oleh agensi sebelum kabar miring beredar di masyarakat.

Akhirnya, dengan berat hati, Hyunsuk melepas kacamata bacanya, berdiri, menghela napas panjang, merapihkan pakaian kemudian berjalan keluar ruangan.

Saatnya berakting.

...

Di sisi lain, Taeil dan Mark berjalan terburu-buru menuju mobil suv yang terparkir di basement rumah sakit. Mereka berdua berpenampilan sedemikian rupa agar tidak mudah dikenali.

Bicara soal Mark, hasil diagnosa anak itu cukup parah sebenarnya. Seharusnya, ia masih perlu perawatan intensif di rumah sakit. Namun, entah kenapa luka-luka yang ada di sekujur tubuhnya sangat cepat sembuh. Baik itu luka dalam maupun luka luar. Tenaganya pun seakan pulih kembali. Hanya tersisa semu-semu lebam di kulitnya.

Mark tidak mengerti.

Taeil masuk ke kursi kemudi sedangkan Mark di kursi penumpang. Sang manajer begitu fokus tanpa memperhatikan sang idola yang sedari tadi memandangi sayatan luka di telapak tangan kanannya.

"Kita ke apartemen dulu, lalu ke agensi." Ucap Taeil setelah menyalakan mobil. "Itu pun jika kau masih kuat. Banyak masalah yang harus diselesaikan."

Mark melirik. "Apa hyung tahu rencana agensi?"

"Ini."

Taeil malah menyerahkan ponselnya.

"Hari ini, agensi mengundang wartawan untuk memberikan konfirmasi tentang Seulgi dan Taeyong."

"Lalu, bagaimana denganku?"

"Kau pulih lebih cepat dan itu bagus."

"Oh..."

Mark segera membuka ponsel sang manajer, mengklik aplikasi portal berita yang ada dan benar saja, ada siaran live dari agensinya. Ia segera membuka video siaran langsung itu dan mendengarkan dengan serius. Begitupun Taeil.

Di sana, image Hyunsuk yang sedang mengklarifikasi terlihat murung. Ucapan dimana,

"Kepergian Seulgi merupakan duka terdalam untuk kami..."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

White Rabbit | JaeyongWhere stories live. Discover now